IPO, Kota Satu Properti Incar Laba Rp 15 Miliar pada 2019

Manajemen PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) menargetkan perolehan laba bersih antara Rp 10-15 miliar pada 2019.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Nov 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 11:40 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) menargetkan perolehan laba bersih antara Rp 10-15 miliar pada 2019.

Hal ini ditegaskan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Kota Satu Properti Tbk, Prajitna Kasim di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin pagi (5/10/2018).

Adapun laba bersih Perseroan hingga akhir tahun ini diperkirakan berkisar antara Rp 4-5 miliar. Hingga  kuartal III 2018, Perusahaan yang bergerak di industri properti ini telah mencatat keuntungan sebesar Rp 4 miliar.

"Profit tahun depan enggak muluk-muluk karena kami baru memulai bisnis ini tiga tahun terakhir. Proyeksi kami untung tapi hanya Rp 10-15 miliar. Kuartal III ini Rp 4 miliar. Sampai 2018 Desember ini enggak beda jauh Rp 4-5 miliar," tutur dia di Gedung BEI. 

Prajitna menambahkan, raihan laba bersih Perseroan tahun depan antara lain akan ditopang oleh pertumbuhan penjualan pemasaran (marketing sales). Pada 2019, Perseroan memproyeksikan marketing sales tumbuh antara 66,6 persen hingga 90,5 persen menjadi Rp 70-80 miliar. 

Adapun marketing sales sepanjang tahun ini diprediksi mencapai Rp 42 miliar. Marketing sales ini naik Rp 20 persen dibandingkan realisasi marketing sales pada 2017 yakni Rp 35 miliar.

Ia menambahkan, 70 persen pendapatan Perseroan berasal dari penjualan di antaranya penjualan perumahan di Amaya. Sementara sisanya sekitar 30 persen dikontribusikan pendapatan berulang (recurring income).

"Pendapatan paling terbesar adalah penjualan rumah di amaya 60 persen kemudian dari hotel kami miliki sendiri 40 persen. Kami harapkan tahun depan itu ada kontribusi hotel operator sendiri, itu kita akan manage dua hotel tahun depan di luar kami punya hotel sendiri," ujar dia.

 

Saham Kota Satu Properti Melonjak

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 5 November 2018. Perusahaan dengan kode saham SATU tersebut merupakan emiten ke-48 yang menawarkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI pada tahun ini.

Direktur Utama Kota Satu Properti Herowiratno Gunawan mengatakan, IPO merupakan visi dan misi perseroan untuk menjadi pengembang properti dan perhotelan terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

"Merupakan suatu pencapaian besar dan bersejarah apabila hari ini kami dengan niat baik dapat menjadi perusahaan go public di 2018 ini," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna berharap, perusahaan dapat membangun hubungan yang baik dengan seluruh stakeholder yang ada.

Kota Satu Properti perusahaan ke-48 yang tercatat di BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-610 di bursa sampai saat ini.

"Perseroan telah melewati tiga dari empat milestone menuju perusahaan go public. Saat ini Perseroan memasuki fase keempat menjadi being go public sehingga dibutuhkan komitmen penuh setelah ini," ujarnya.

Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan naik 81 poin atau 69,23 persen ke level Rp 198 dari harga IPO Rp 117 per saham. Saham SATU ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 3 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 59,400.

Pada aksi korporasi ini, PT Victoria Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). Adapun Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 26 Oktober 2018 pekan lalu.

Oversubscribed perseroan mencapai 4,48 kali dari total saham IPO atau 348,72 kali dari porsi pooling. Perusahaan menetapkan harga IPO senilai Rp 117 per saham dengan menawarkan sebanyak 500 juta saham lembar baru kepada publik atau sekitar 40 persen saham.

 Dengan harga IPO Rp 117 per saham, Perseroan berhasil meraih dana sebesar Rp 58,5 miliar. Rencananya, dana IPO ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja guna mendukung kegiatan usaha, serta pengembangan usaha Perseroan baik secara langsung maupun melalui anak usaha.

Adapun entitas anak yang akan mendapatkan suntikan dana dari hasil IPO itu adalah PT Kota Satu Management yang merupakan entitas anak langsung dan PT Kota Satu Persada yang merupakan entitas anak tidak langsung.

Entitas anak PT Kota Satu Management mengelola sejumlah hotel seperti Allstay Hotel, Cityone Hotel, Allstay Resort, Cityone Express. Sedangkan anak usaha lainnya PT Kota Satu Persada mengelola hotel-hotel di kota sekunder Jawa Tengah.

Sebagai informasi saja, Victoria Sekuritas bertindak sebagai lead underwriter. Perusahaan sekuritas lain yang juga terlibat sebagai penjamin emisi antara lain Panin Sekuritas, Minna Padi Investama, Valbury Sekuritas, Erdikha Elit Sekuritas, dan Waterfront Sekuritas.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya