Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mampu menguat pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Sentimen yang menjadi pendorong kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah adanya optimisme penyelesaian sengketa perdagangan antara AS dengan China.
Mengutip Reuters, Sabtu (19/1/2019), Dow Jones Industrial Average naik 336,25 poin atau 1,38 persen menjadi 24.706,35. Untuk S&P 500 naik 34,75 poin atau 1,32 persen menjadi 2.670,71. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 72,77 poin atau 1,03 persen menjadi 7.157,23.
Wall Street bergerak menguat setelah Bloomberg melaporkan bahwa China berusaha untuk meningkatkan impor barang dari AS dengan nilai gabungan lebih dari USD 1 triliun untuk mengurangi surplus perdagangan menjadi no pada 2024.
Advertisement
Baca Juga
Pemberitaan tersebut melanjutkan laporan yang keluar pada sehari sebelumnya atau pada Kamis mengenai penghapusan tarif. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan bahwa AS tengah mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghapus tarid yang dikenapan pada barang impor dari China. Namun seorang juru bicara Departemen Keuangan membantah bahwa Mnuchin telah membuat rekomendasi tersebut.
Reli yang sangat kuat telah menempatkan S&P 500 di jalur keuntungan bulanan terbaik sejak Maret 2016. Saat ini, indeks acuan S&P 500 telah naik 8,90 persen.
"Pembicaraan perdagangan AS dengan China seperti ssebuah hadiah. Jelas sekali ada reaksi yang sangat positif di pasar," jelas chief investment strategist Inverness Counsel, New York, AS, Tim Ghriskey.
Untuk minggu ini, Dow Jones naik 2,96 persen, S&P 500 naik 2,87 persen, dan Nasdaq bertambah 2,66 persen. Ketiga indeks mencatat kenaikan persentase empat minggu terbesar sejak Oktober 2011.
Pasar saham A.S. akan ditutup pada hari Senin karena libur memperingati hari Martin Luther King Jr.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rincian Sektor
Saham sektor industri naik 1,9 persen, terbesar kedua di antara sektor utama S&P 500. Sedangkan indeks semikonduktor Philadelphia naik 2,3 persen. Kedua kelompok saham ini peka terhadap perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China.
Saham teknologi juga ikut menjadi katalis di dalam indeks S&P 500 dengan naik 1,5 persen.
Volume perdagangan relatif ringan selama seminggu menunjukkan beberapa investor masih menunggu. Pada Jumat, volume di bursa AS adalah 7,99 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 8,44 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
"Banyak orang telah mencairkan posisi mereka sehingga dapat bereaksi dengan cepat ketika laporan pendapatan keluar," kata Mark Otto, global market commentator GTS New York, AS.
Advertisement