IHSG Bakal Terkoreksi, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di rentang support dan resistance 6.433-6.481.

oleh Bawono Yadika diperbarui 02 Apr 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 06:30 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih tertekan pada perdagangan saham Selasa (2/4/2019).

IHSG akan bergerak di rentang support dan resistance 6.433-6.481.  Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menuturkan, IHSG melemah masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal.

Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh kemajuan negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat.

"Secara teknikal, candlestick IHSG membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan dalam jangka pendek," ujar dia Selasa pekan ini.

Adapun menurut dia, IHSG bakal ditutup terkoreksi pada perdagangan saham Selasa di kisaran 6.433-6.481.

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, data pertumbuhan inflasi rilis year-on-year (YoY) 2,48 persen lebih rendah dari periode sebelumnya menjadi pemicu kekhawatiran tren inflasi yang terus menurun di saat suku bunga di level yang cukup tinggi.

Oleh sebab itu, IHSG menurut dia masih akan melemah bergerak dengan support resistance 6391-6500. 

Untuk saham laik dikoleksi, dia menganjurkan saham PT JAPFA Tbk (JPFA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Sedangkan Dennies memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astra International Tbk (ASII), serta saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Perdagangan Kemarin

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan di awal bulan ini meskipun sempat menghijau di awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin 1 April 2019, IHSG turun 16,14 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.452,61. Indeks saham LQ45 juga turun 0,28 persen ke level 1.016,18. Seluruh indeks saham acuan parkir di zona merah.

Sebanyak 228 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 166 saham menguat dan 140 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.492,91 dan terendah 6.444,84.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 381.840 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 18 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.225.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham kontruksi naik 1,67 persen, sektor saham pertambangan dan perdagangan masing-masing naik 0,78 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan sektor saham infrastruktur melemah 1,28 persen, dan alami penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 0,71 persen dan sektor saham perkebunan terpangkas 0,48 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MINA menguat 20,71 persen ke posisi 1.195 per saham, saham HDFA mendaki 16 persen ke posisi 174 per saham, dan saham LAND menanjak 12 persen ke Rp 1.120 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA turun 34,38 persen ke posisi 84 per saham, saham CAKK susut 25 persen ke posisi 192 per saham, dan saham JSKY merosot 23,51 persen ke posisi 1.415 per saham.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya