Rupiah Sentuh 14.093 per Dolar AS, IHSG Turun Terbatas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG meski terbatas.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Apr 2019, 16:16 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 16:16 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG meski terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/4/2019), IHSG melemah tipis 4,3 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.405,86.Indeks saham LQ45 malah naik 0,05 persen ke posisi 1.008,46.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 232 saham melemah sehingga menekan IHSG. 136 saham diam di tempat dan 158 saham menguat.

Jelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.422,27 dan terendah 6.394,91.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 404.797 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12 triliun.

Investor asing jual saham Rp 608,44 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 1,08 persen, sektor saham manufaktur menanjak 0,09 persen dan sektor saham tambang menanjak 0,03 persen.

Sedangkan sektor saham industri dasar melemah 1,38 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1 persen dan sektor saham pertanian susut 0,35 persen.

Saham-saham cetak top gainers antara lain saham HRME melonjak 69,52 persen ke posisi Rp 178 per saham, saham MTPS menanjak 25 persen ke posisi Rp 750 per saham, dan saham ABBA meroket 17,93 persen ke posisi Rp 171 per saham.

Sementara itu, saham KIOS merosot 24,75 persen ke posisi Rp 1.110 per saham, saham CPRI melemah 23,20 persen ke posisi Rp 149 dan saham JAYA terpangkas 10,83 persen ke posisi Rp 140 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 0,73 persen dan indeks saham Thailand mendaki 0,05 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai merosot 0,04 persen, indeks saham Singapura turun 0,10 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,03 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG masih dipengaruhi minimnya sentimen positif dari domestik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Laju IHSG Saat Awal Sesi Perdagangan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham hari ini. Rupiah berada di posisi 14.148 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham,  Jumat 12 April 2019, IHSG melemah 15,09 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.395,07.

Kemudian pada pembukaan IHSG menurun 0,17 persen atau 10,82 poin ke posisi 6.399,3. Sementara indeks saham LQ45 merosot 0,30 persen ke posisi 1.004,9. 

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX. Sebanyak 64 saham melemah sehingga menekan IHSG. Kemudian 57 saham menguat dan 132 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.402,7 dan terendah 6.394,9. Total frekuensi perdagangan saham 8.157 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 203,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 15,27 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.148.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri tergelincir 1,03 persen dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar 0,53 persen dan sektor saham keuangan susut 0,25  persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS melonjak 25 persen ke posisi Rp 750 per saham, saham MFMI menanjak 21,3 persen ke posisi Rp 740 per saham, dan saham TCPI menguat 13,7 persen ke posisi Rp 4.980 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ALMI merosot 6,25 persen ke posisi Rp 600 per saham, saham BTON susut 3,88 persen ke posisi Rp 248 per saham, dan saham JAYA merosot  3,18 persen ke posisi Rp 152 per saham.

 

Prediksi Analis

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan untuk perdagangan saham Jumat, 12 April 2019.

Salah satu sentimen yang signifikan ialah semakin dekatnya hari pemilihan umum (Pemilu) untuk presiden dan wakil presiden 2019.

Oleh sebab itu, pasar pun dirundung ketidakpastian dan investor cenderung akan wait and see(mengamati) perkembangan yang ada.

"Mendekati pemilu, secara historis IHSG cenderung volatile. Menyikapi hal ini, pelaku pasar akan berhati-hati," ucap Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap di Jakarta.

Adapun menurutnya IHSG akan terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.389-6.452.

Beberapa saham cuan yang direkomendasikan oleh Artha Sekuritas pun seperti saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Seirama, analis teknikal yakni Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan memprediksi IHSG masih akan terjebak di zona merah pada kisaran 6.368-6.493.

Untuk saham yang pantas dibeli ialah saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), serta PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya