Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan kondisi terkini emiten pelat merah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada empat dari 28 BUMN tercatat di BEI, saat ini terengah-engah.
"Ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing, ada empat yang terengah-engah,” ujar Erick dalam acara Debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2/2021).
Sayangnya, Erick enggan menjelaskan lebih rinci mengenai empat BUMN dimaksud. Namun, ia bertekad akan memperbaikinya. Adapun pernyataan ini menyusul rencana Kementerian BUMN yang akan merilis 12 perusahaan BUMN untuk IPO.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya sekadar go public, Erick juga menekankan perlu membangun sekaligus menjaga fundamental dan sustainability dari perusahaan yang direncanakan IPO. Untuk itu, ia sedikit menyinggung kinerja emiten BUMN yang ngos-ngosan.
"Itu yang akan kita perbaiki juga, karena jangan hanya sekadar listing, kuncinya bisa bersaing dan sustainability-nya,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Persiapkan 12 BUMN untuk IPO
Kementerian BUMN tengah mempersiapkan rencana IPO untuk 8- 12 BUMN hingga 2023. Erick mengatakan perusahaan BUMN yang akan go public merupakan perusahaan yang baik, dan memiliki strategi jangka panjang. Alasan ini pula yang dinilai Erick menjadikan perusahaan BUMN kian mentereng dalam beberapa waktu terakhir.
"Untuk tiga tahun ke depan, saya bersama dengan para wamen dan ini menjadi bagian dari transparansi, good corporate governance, kita akan melistingkan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya,” ungkap Erick.
Advertisement
