BEI Incar 950 Ribu Investor Baru pada 2021

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga akhir Desember 2020 terjadi peningkatan investor pasar modal sebesar 3,8 juta investor.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Feb 2021, 20:48 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 20:48 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan investor pada 2021 masih sama seperti tahun lalu, yakni 25 persen dari tahun sebelumnya. 

“Kami menargetkan angka pertumbuhan dari segi presentasi sama, yakni 25 persen,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal - Peran Media dalam Mencerdaskan Investor Ritel Indonesia, Selasa (23/2/2021).

Kendati begitu, melihat pertumbuhan investor pada 2020, 25 persennya juga terbilang besar. Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga akhir Desember 2020 terjadi peningkatan investor pasar modal sebesar 3,8 juta investor, atau naik 55,8 persen yoy. Artinya, BEI menargetkan sekitar 950 ribu investor baru.

“Kami sebenarnya menargetkan angka pertumbuhan dari sisi presentasinya sama, 25 persen. Tapi jangan lupa, 25 persen tahun ini angka absolutnya menjadi jauh lebih tinggi karena dibandingkan dengan angka yang sudah lebih tinggi di akhir tahun 2020,” ujar Hasan.

Sementara, sampai dengan hari ini, Hasan mengatakan jumlah investor saham sudah bertambah dari 1,7 juta menjadi 2,03 juta  hanya dalam kurang dari 2 bulan ini, atau naik 19,76 persen.

“Persentase pertumbuhan per bulan yang angkanya hampir 10 persen ini per bulannya akan dapat kita pertahankan terus sampai dengan akhir bulan Desember di tahun ini,” pungkas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Program BEI

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, sejak 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memiliki program influencers incubator. BEI menilai peran pesohor ini mampu menjadi salah satu corong edukasi mengenai pasar modal kepada khalayak.

Mulanya, BEI hanya menggandengan selebritas yang acap muncul di televisi. Namun, seiring dengan perkembangannya, influencer tersebut mencakup selebritas instagram (selebgram) hingga youtuber. Dalam program ini, BEI terlebih dahulu memberikan edukasi kepada influencer sebelum disebarluaskan dan diterima oleh followers atau pengikut.

“Program ini sebetulnya sangat positif. Bahkan followers mereka di tengah kondisi kepanikan akibat pandemi covid-19 dapat dengan mudah mendapatkan informasi terbaik dari kami melalui influencer yang tergabung sebelumnya dalam influencers incubator,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal - Peran Media dalam Mencerdaskan Investor Ritel Indonesia, Selasa (23/2/2021).

Program influencer saham ini akan dilanjutkan pada 2021. Hal tersebut seiring dengan tren influencer saham yang viral beberapa waktu lalu. BEI menilai kehadiran bursa sangat perlu untuk meluruskan soal pasar modal.

"Tahun ini, mengingat fenomena yang membutuhkan kehadiran kami untuk merangkul influencers ini direncanakan akan terus dilanjutkan agar influencers lebih teredukasi,” kata Hasan.

Di sisi lain, Hasan juga mengakui influencer saham ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan investor tahun lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya