Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan pertumbuhan investor pada 2021 masih sama seperti tahun lalu, yakni 25 persen dari tahun sebelumnya.
“Kami menargetkan angka pertumbuhan dari segi presentasi sama, yakni 25 persen,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal - Peran Media dalam Mencerdaskan Investor Ritel Indonesia, Selasa (23/2/2021).
Baca Juga
Kendati begitu, melihat pertumbuhan investor pada 2020, 25 persennya juga terbilang besar. Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), hingga akhir Desember 2020 terjadi peningkatan investor pasar modal sebesar 3,8 juta investor, atau naik 55,8 persen yoy. Artinya, BEI menargetkan sekitar 950 ribu investor baru.
Advertisement
“Kami sebenarnya menargetkan angka pertumbuhan dari sisi presentasinya sama, 25 persen. Tapi jangan lupa, 25 persen tahun ini angka absolutnya menjadi jauh lebih tinggi karena dibandingkan dengan angka yang sudah lebih tinggi di akhir tahun 2020,” ujar Hasan.
Sementara, sampai dengan hari ini, Hasan mengatakan jumlah investor saham sudah bertambah dari 1,7 juta menjadi 2,03 juta hanya dalam kurang dari 2 bulan ini, atau naik 19,76 persen.
“Persentase pertumbuhan per bulan yang angkanya hampir 10 persen ini per bulannya akan dapat kita pertahankan terus sampai dengan akhir bulan Desember di tahun ini,” pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Program BEI
Sebelumnya, sejak 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memiliki program influencers incubator. BEI menilai peran pesohor ini mampu menjadi salah satu corong edukasi mengenai pasar modal kepada khalayak.
Mulanya, BEI hanya menggandengan selebritas yang acap muncul di televisi. Namun, seiring dengan perkembangannya, influencer tersebut mencakup selebritas instagram (selebgram) hingga youtuber. Dalam program ini, BEI terlebih dahulu memberikan edukasi kepada influencer sebelum disebarluaskan dan diterima oleh followers atau pengikut.
“Program ini sebetulnya sangat positif. Bahkan followers mereka di tengah kondisi kepanikan akibat pandemi covid-19 dapat dengan mudah mendapatkan informasi terbaik dari kami melalui influencer yang tergabung sebelumnya dalam influencers incubator,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal - Peran Media dalam Mencerdaskan Investor Ritel Indonesia, Selasa (23/2/2021).
Program influencer saham ini akan dilanjutkan pada 2021. Hal tersebut seiring dengan tren influencer saham yang viral beberapa waktu lalu. BEI menilai kehadiran bursa sangat perlu untuk meluruskan soal pasar modal.
"Tahun ini, mengingat fenomena yang membutuhkan kehadiran kami untuk merangkul influencers ini direncanakan akan terus dilanjutkan agar influencers lebih teredukasi,” kata Hasan.
Di sisi lain, Hasan juga mengakui influencer saham ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perusahaan investor tahun lalu.
Advertisement