Astra Agro Lestari Catat Pendapatan Rp 18,8 Triliun pada 2020

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat kenaikan pendapatan pada 2020 didorong harga jual rata-rata CPO sebesar 27,8 persen menjadi Rp 8.545 per kilogram dibandingkan 2019.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Apr 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 13:01 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan pendapatan bersih tahun buku 2020 sebesar Rp 18,8 triliun. Angka ini meningkat 7,8 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp 17,5 triliun. 

"Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya harga jual rata-rata CPO sebesar 27,8 persen menjadi Rp 8.545 per kilogram dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp 6.689 per kg,” ujar Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Mario Casimirus Surung Gultom dalam paparan publik, Rabu (14/4/2021).

Harga jual rata-rata kernel juga tercatat meningkat sebesar 22,5 persen. Menjadi Rp 4.345 per kg pada 2020 dari Rp 3.562 per kg tahun 2019.

Namun, di sisi lain, Mario memaparkan volume penjualan CPO dan turunannya turun sebesar 13,6 persen menjadi 2,03 juta ton, dibandingkan 2019 sebesar 2,34 juta ton yang diakibatkan oleh turunnya produksi CPO.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih, laba operasional perseroan juga meningkat sebesar 91,8 persen menjadi Rp 1,84 triliun. Dibandingkan periode sama pada 2019 yaitu sebesar Rp 960,3 miliar.

"Sehingga pada akhirnya laba bersih perusahaan itu mengalami peningkatan sebesar 294,6 persen menjadi Rp 833,1 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebesar Rp 211,1 miliar,” pungkas dia.

Kemarau panjang yang terjadi pada 2019 mengakibatkan produksi tandan buah segar (TBS) dari perkebunan inti dan plasma PT Astra Agro Lestari Tbk turun sebesar 7,7 persen. Yakni dari 5,02 juta ton pada 2019 menjadi 4,63 juta ton pada 2020.

Selain itu, pembelian TBS dari pihak ketiga ikut turun sebesar 18,1 persen menjadi 2,61 juta ton pada 2020, dari 3,18 juta ton do 2019.

Penurunan produksi dan pembelian TBS berimbas pada penurunan produksi CPO sebesar 13,6 persen dari 1,65 juta ton pada 2019, menjadi 1,43 juta ton pada 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham AALI

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, 14 April 2021, saham AALI naik 1,02 persen ke posisi Rp 9.925 per saham.

Saham AALI naik 50 poin ke posisi Rp 9.875 per saham. Saham AALI bergerak di kisaran Rp 10.000-Rp 9.850. Total frekuensi perdagangan saham 608 kali dengan nilai transaksi Rp 2,7 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya