Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi 1 persen menjelang akhir pekan. Namun, IHSG mampu kembali ke posisi 6.000. Kekhawatiran kasus COVID-19 menjadi salah satu sentimen yang menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,01 persen ke posisi 6.007 pada Jumat, 18 Juni 2021. IHSG melemah 1,64 persen ke posisi 863,15. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di posisi terendah 5.944,05 dan tertinggi 6.070,41.
Baca Juga
Sebanyak 412 saham melemah sehingga menekan IHSG. 112 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.440.453. Total volume perdagangan 26,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17 triliun. Investor asing jual saham Rp 113 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.382.
Advertisement
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham IDXTechno naik 0,12 persen. Sektor saham IDXBasic melemah 2,28 persen, sektor saham IDXNoncylical merosot 2,07 persen dan sektor saham IDXEnergy turun 2,12 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah juga didorong dari bursa saham global yang terkoreksi. Investor asing juga melakukan aksi jual meski sedikit. Herditya menuturkan, aksi jual investor asing didorong sejumlah faktor. Pertama, aksi ambil untung setelah aliran dana masuk ek IHSG.
“Kemudian tingginya kembali kasus COVID-19 sehingga lebih mengamankan aset dan kekhawatiran taper tantrum di Amerika Serikat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada 18 Juni 2021, kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai 12.990. Herditya menambahkan, pelaku pasar masih akan melihat perkembangan kasus COVID-19 pada pekan depan. Selain itu, rencana pengurangan pembelian obligasi Amerika Serikat oleh bank sentral AS atau taper tantrum juga menjadi perhatian pasar. "Untuk taper dikhawatirkan ada pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed,” kata dia.
Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG bergerak di kisaran support 5.900-6.050.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham LMAS naik 34,72 persen
-Saham PEGE naik 25,36 persen
-Saham PORT naik 25 persen
-Saham PCAR naik 25 persen
-Saham ATIC naik 24,83 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham PPGL melemah 7,32 persen
-Saham MPOW melemah 7 persen
-Saham SMKL melemah 6,99 persen
-Saham AGRS melemah 6,99 persen
-Saham CASS melemah 6,99 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BMRI senilai Rp 87 miliar
-Saham TLKM senilai Rp77,8 miliar
-Saham ASII senilai Rp 61,6 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 42,1 miliar
-Saham AMRT senilai Rp 32,2 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 156,1 miliar
-Saham MDKA senilai Rp 99,3 miliar
-Saham INDF senilai Rp 43,2 miliar
-Saham PGAS senilai Rp 38,6 miliar
-Saham ANTM senilai Rp 37,8 miliar
Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,85 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,09 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,19 persen, indeks saham Thailand susut 0,37 persen.
Lalu indeks saham Shanghai turun 0,01 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,05 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,41 persen.