Kasus COVID-19 Melonjak, IHSG Tertekan

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,01 persen ke posisi 6.007 pada Jumat, 18 Juni 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2021, 05:30 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 19:02 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi 1 persen menjelang akhir pekan. Namun, IHSG mampu kembali ke posisi 6.000. Kekhawatiran kasus COVID-19 menjadi salah satu sentimen yang menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 1,01 persen ke posisi 6.007 pada Jumat, 18 Juni 2021. IHSG melemah 1,64 persen ke posisi 863,15. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di posisi terendah 5.944,05 dan tertinggi 6.070,41.

Sebanyak 412 saham melemah sehingga menekan IHSG. 112 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.440.453. Total volume perdagangan 26,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17 triliun. Investor asing jual saham Rp 113 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.382.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham IDXTechno naik 0,12 persen. Sektor saham IDXBasic melemah 2,28 persen, sektor saham IDXNoncylical merosot 2,07 persen dan sektor saham IDXEnergy turun 2,12 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah juga didorong dari bursa saham global yang terkoreksi. Investor asing juga melakukan aksi jual meski sedikit. Herditya menuturkan, aksi jual investor asing didorong sejumlah faktor. Pertama, aksi ambil untung setelah aliran dana masuk ek IHSG.

“Kemudian tingginya kembali kasus COVID-19 sehingga lebih mengamankan aset dan kekhawatiran taper tantrum di Amerika Serikat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada 18 Juni 2021, kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai 12.990. Herditya menambahkan, pelaku pasar masih akan melihat perkembangan kasus COVID-19 pada pekan depan. Selain itu, rencana pengurangan pembelian obligasi Amerika Serikat oleh bank sentral AS atau taper tantrum juga menjadi perhatian pasar. "Untuk taper dikhawatirkan ada pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed,” kata dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG bergerak di kisaran support 5.900-6.050.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Top Gainers dan Losers

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham LMAS naik 34,72 persen

-Saham PEGE naik 25,36 persen

-Saham PORT naik 25 persen

-Saham PCAR naik 25 persen

-Saham ATIC naik 24,83 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PPGL melemah 7,32 persen

-Saham MPOW melemah 7 persen

-Saham SMKL melemah 6,99 persen

-Saham AGRS melemah 6,99 persen

-Saham CASS melemah 6,99 persen

Aksi Investor Asing

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 87 miliar

-Saham TLKM senilai Rp77,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 61,6 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 42,1 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 32,2 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 156,1 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 99,3 miliar

-Saham INDF senilai Rp 43,2 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 38,6 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 37,8 miliar

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,85 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,09 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,19 persen, indeks saham Thailand susut 0,37 persen.

Lalu indeks saham Shanghai turun 0,01 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,05 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,41 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya