Alasan Investor Tak Harus Mengekor Warren Buffett

Warren Buffett tahu banyak tentang menganalisis perusahaan dan memilih saham. Namun, apakah perlu ikuti cara investasi yang sama?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Agu 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2021, 06:00 WIB
Ini 10 Daftar Orang Terkaya Dunia Tahun 2017 Versi Forbes
Peringkat kedua diikuti oleh pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Kekayaan pria 86 tahun ini mencapai US$ 75,6 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun. (NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Warren Buffett kerap disebut sebagai salah satu investor sukses di muka bumi. Memiliki kekayaan rata-rata USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.444 triliun (asumsi kurs Rp 14.450 per dolar AS), Buffett memperolehnya dengan menjadi investor yang cerdik.

Berkat hal itu, tak sedikit investor yang mengikuti jejak Buffet dalam berinvestasi. Namun begitu, Anda bisa saja memiliki cara investasi yang berbeda dengan Buffet.

Dilansir dari The Motley Fool, Minggu (22/8/2021), alasan pertama mengapa Anda tak perlu berinvestasi seperti Buffet adalah kemampuan stock-picking. Warren Buffett tahu banyak tentang menganalisis perusahaan dan memilih saham.

Akan tetapi, banyak investor sehari-hari tidak memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang hampir sama dengan Buffet. Faktanya, karena alasan inilah Buffett sering menyarankan agar investor biasa atau pemula mengalokasikan uang mereka ke dalam dana indeks.

Dana indeks adalah dana yang dikelola secara pasif yang melacak berbagai tolok ukur. Dana indeks S&P 500, misalnya, akan memiliki tujuan untuk menyamai kinerja S&P 500 itu sendiri. Alasan kedua, Anda tidak mampu menanggung tingkat risiko yang sama. Warren Buffett jelas punya banyak uang.

Artinya, Buffett dapat terus menyimpan banyak kekayaannya di saham meskipun beberapa saham yang ia miliki mungkin berisiko.

Umumnya, seiring bertambahnya usia, ada baiknya untuk beralih dari saham dan beralih ke investasi yang lebih aman, seperti obligasi. Ini tidak berarti para lansia harus beralih sepenuhnya dari saham, tetapi menguranginya adalah ide yang bagus.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tujuan yang Berbeda

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada usia 90 tahun, Buffett tidak harus mengikuti aturan praktis itu. Bahkan jika dia kehilangan USD 1 juta atau sekitar Rp 14,4 miliar di pasar saham dalam semalam, itu tidak akan mengurangi kekayaannya.

Namun, tidak semua investor memiliki tingkat kekayaan yang sama dengan Buffett, sehingga juga tidak dapat mengambil tingkat risiko yang sama. Selanjutnya, Anda mungkin memiliki tujuan yang berbeda.

Tujuan Warren Buffett adalah untuk memberikan kekayaannya yang mengesankan, dan pada titik ini, dia hampir setengah jalan untuk mencapai tujuan itu Beberapa mungkin ada yang investasinya ditujukan sebagai dana pensiun.

Ada pula yang berniat sebagai warisan untuk anak kelak. Bahkan juga ada yang ditujukan untuk kegiatan amal semata. Jadi, Anda harus mengambil pendekatan yang berbeda dari Buffet untuk berinvestasi. daripada Buffett sama sekali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya