Tapering Bakal Dimulai 2021, The Fed Pastikan Tak Diikuti Kenaikan Suku Bunga

Berdasarkan pernyataan dari pejabat bank sentral lainnya, pengumuman tapering bisa datang segera setelah pertemuan the Fed pada 21-22 September 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2021, 07:15 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengindikasikan bank sentral Amerika Serikat akan mulai menarik sejumlah kebijakan longgar sebelum akhir 2021. Akan tetapi, ia memastikan belum ada rencana menaikkan suku bunga.

Powell menuturkan, ekonomi telah mencapai titik yang menunjukkan tidak lagi membutuhkan banyak dukungan kebijakan. Hal itu berarti the Fed akan mulai memangkas pembelian obligasi setiap bulan sebelum akhir tahun, selama kemajuan ekonomi berlanjut.

Berdasarkan pernyataan dari pejabat bank sentral lainnya, pengumuman tapering bisa datang segera setelah pertemuan the Fed pada 21-22 September 2021.

Meski demikian, bukan berarti kenaikan tarif akan segera terjadi. “Waktu dan langkah pengurangan pembelian aset yang akan datang tidak akan dimaksudkan untuk membawa sinyal langsung mengenai waktu kenaikan suku bunga. Kami telah mengartikulasikan tes yang berbeda dan secara substansial lebih ketat,” ujar Powell dilansir dari CNBC, ditulis Senin (30/8/2021).

Ia menambahkan, sementara inflasi kuat di sekitar target the Fed dua persen. “Kami memiliki banyak landasan untuk mencapai pekerjaan maksimal,” kata dia.

Adapun data pekerjaan itu juga menjadi pertimbangan the Fed sebelum kenaikan suku bunga terjadi. 

Powell menjelaskan mengapa kenaikan inflasi saat ini bersifat sementara dan pada akhirnya akan turun ke target level. The Fed telah memakai istilah kemajuan lebih lanjut yang substansial sebagai patokan kapan akan mulai mengetatkan kebijakan.

Powell menuturkan, “ujian telah terpenuhi” untuk inflasi sementara, juga telah ada kemajuan yang jelas menuju lapangan kerja maksimal.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dapat Persetujuan pada FOMC

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Ia mengatakan, pihaknya setuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juli 2021 adalah kemungkinan tepat untuk mulai mengurangi laju pembelian aset pada 2021.

Seiring pengurangan pembelian obligasi bulanan minimal USD 120 miliar tersebut telah menarik perhatian pasar. Hal itu juga menimbulkan pertanyaan mengenai kapan mulai menaikkan suku bunga dan tingkat mekanis.

Sebelumnya dalam upaya untuk menggairahkan ekonomi selama awal pandemi COVID-19, The Fed menurunkan suku bunga acuannya mendekati nol dan mempercepat program pembelian obligasi dan pelonggaran kuantatitf ke posisi neracanya sekarang hampir USD 8,4 triliun, sekitar dua kali lipat pada Maret 2020.

Powell pun menyampaikan mengenai pentingnya the Fed untuk tidak membuat “langkah kebijakan yang tidak tepat waktu” dalam menanggapi gejolak ekonomi sementara seperti tindakan inflasi pada 2021.

“Hari ini dengan kelonggaran substansial yang tersisa di pasar tenaga kerja dan pandemi COVID-19 yang terus berlanjut, kesalahan seperti itu bisa sangat berbahaya, Kita tahu periode pengangguran yang berkepanjangan dapat berarti kerugian bagi pekerja dan kapasitas produktif ekonomi,” ujar dia.

Tingkat pengganguran pada Juli mencapai 5,4 persen, turun dari posisi tertinggi pada April 2020 sebesar 14,8 persen. Akan tetapi, data itu masih mencerminkan pasar pekerjaan yang melimpah sebelum pandemi COVID-19. Pada Februari 2020, pengangguran 3,5 persen dan 6 juta masyarakat AS yang bekerja dan 3 juta lebih dipertimbangkan dalam angkatan kerja.

Varian Delta COVID-19 Timbulkan Risiko Jangka Pendek

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Powell mencatat varian delta COVID-19 menghadirkan risiko jangka pendek untuk kembali ke pekerjaan penuh. Akan tetapi, ia bersikeras prospeknya bagus untuk kemajuan berkelanjutan menuju pekerjaan yang maksimal.

Ia menambahkan, beberapa faktor yang mendorong inflasi lebih tinggi mulai mereda, meski pun beberapa presiden the Fed regional mengatakan, pihaknya melihat tekanan yang bertahan lama di distrik mereka.

“Inflasi pada level ini, tentu saja menjadi perhatian. Tetapi kekhawatiran itu diredam oleh sejumlah faktor yang menunjukkan pembacaan yang meningkat cenderung terbukti sementara,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya