Rencana Bukit Asam Usai Perombakan Susunan Pengurus

PT Bukit Asam Tbk menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Des 2021, 18:22 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 18:22 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkatkan produksi batu bara mencapai 28 juta ton dengan angkutan kereta api 23,4 juta ton. Selain itu, penjualan batu bara mencapai 25,8 juta ton hingga 30 November 2021.

PT Bukit Asam Tbk menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021. Selain itu, pendapatan usaha Bukit Asam tercatat Rp 26,2 triliun dan laba bersih Rp 7 triliun hingga akhir November 2021.

"Laba bersih ini sekaligus menjadi capaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (24/12/2021).

Seiring pencapaian laba bersih itu, PT Bukit Asam Tbk membukukan EBITDA dan total aset masing-masing Rp 10,6 triliun dan Rp 35,2 triliun.

PT Bukit Asam Tbk juga telah merombak susunan direksi dan komisaris yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 23 Desember 2021.

Dalam RUPSLB tersebut menyetujui pengangkatan Arsal Ismail sebagai direktur utama. Selain itu, Suherman sebagai direktur sumber daya manusia (SDM), Rafli Yandra sebagai direktur pengembangan usaha, dan Devi Pradnya Paramita sebagai komisaris.

Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk, Rafli Yandra menuturkan, perseroan akan melanjutkan rencana-rencana yang sudah terdahulu. Selain itu akan evaluasi dan membuat pengembangan selanjutnya.

"Tentu akan melanjutkan rencana-rencana yang sudah terdahulu, akan evaluasi bikin pengembangan selanjutnya,” kata dia dikutip Jumat, 24 Desember 2021.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk, Farida Thamrin mengatakan, pihaknya optimistis ke depan Bukit Asam akan jadi motor dari perkembangan bukan hanya batu bara tetapi energi selanjutnya.

"Kita memang sama-sama berharap perusahaan energi dan batu bara akan bisa menjadi lebih baik,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham PTBA

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Desember 2021, saham PTBA naik 0,37 persen ke posisi Rp 2.710 per saham. Saham PTBA dibuka stagnan Rp 2.700 per saham.

Saham PTBA berada di level tertinggi Rp 2.740 dan terendah Rp 2.670 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.349 kali dengan volume perdagangan 155.194. Nilai transaksi Rp 42,1 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya