Liputan6.com, Jakarta - Saham maskapai Amerika Serikat (AS) dan perusahaan terkait perjalanan merosot pada Senin, 27 Desember 2021 imbas peningkatan kasus varian COVID-19, omicron.
Tak hanya disebabkan omicron, banyaknya pembatalan ratusan penerbangan juga akibat cuaca buruk sehingga wisatawan terdampar di seluruh negeri selama masa liburan.
Baca Juga
Lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan baik di dalam, ke atau ke luar AS pada Senin, 27 Desember 2021 menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.com. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Selasa (28/12/2021).
Advertisement
Sementara secara global, jumlah pembatalan penerbangan sebanyak 2.600. Artinya akan ada lebih dari 3.000 penerbangan yang dibatalkan selama liburan akhir pekan dan Natal. Lantaran periode tersebut merupakan puncak perjalana bagi orang AS.
Saham American Airlines Group, United Airlines Holding dan Delta Air Lines anjlok 1 persen pada perdagangan Senin sore. Saham Southwest Airlines Co pulih dari tekanan sehingga cenderung mendatar.
Padahal sebagain saham maskapai bergerak reli tahun ini di tengah harapan ada ledakan perjalanan para pelancong.
Mulai dari mengunjungi kawan jauh maupun keluarga usai pembatasan ruang gerak selama pandemi COVID-19. Sayangnya kinerja perusahaan kurang optimal akibat kekurangan staf maskapai, cuaca buruk dan varian omicorn yang kian menyebar dengan cepat praktis menahan industri pernerbagan.
Perwakilan dari firma riset Third Bridge Group Peter McNally mengungkapkan selama varian omicron terus menjangkiti orang yang yang sudah divaksinasi dan pembatasan karantina tetap berlaku, perjalanan udara akan dilanda kekurangan staf.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbas Cuaca Buruk dan Omicron
Southwest Airlines menyampaikan telah membatalkan sekitar 50 dari 3.600 penerbangan karena masalah cuaca buruk yag terjadwal pada Senin, 27 Desember 2021.
Maskapai lain mengikuti jejak Southwest Airlines. United Airlines mengagalkan 115 dari 4.000 penerbangan sementara Delta memproyeksikan menunda sekurangnya 200 dari 4.166 penerbangan terjadwalnya. Ketiga maskapai besar AS kompak mengatakan alasan pembatalan tersebut karena masalah cuaca buruk.
Di samping itu merujuk pada pernyataan Sabtu, 25 Desember 2021, American Airlines menuturkan pembatalan penerbangan karena seruan COVID-19 yang kian menyebar.
Secara terpisah, pemerintah Shanghai menyampaikan regulator penerbangan AS akan menangguhkan dua penerbangan China Eastern Airlines Corp Ltd dari New York ke Shanghai per 3 Januari 2022 karena ada peningkatan kasus COVID-19. Pemerintah Shanghai menyampaikan pernyataan tersebut pada Senin, 27 Desember 2021.
Advertisement
Saham Perjalanan Tertekan
Alhasil saham perjalanan berada di bawah tekanan akibat penyebaran varian omicorn yang kian meluas sehingga memicu kekhawatiran terjadi pembatasan yang lebih ketat.
US Centers for Disease Control and Prevention (Pusat Pengendalia dan Pencegahan Penyakit AS) menuturkan pada Senin pekan ini yang mana pihaknya sedang menyelidiki hampir 70 kapal pesiar usai memperoleh laporan temuan kasus COVID-19 di dalamnya.
Carnival Corp menyampaikan telah mengisolasi sejumlah kecil penumpang di atas kapal pesiar Carnival Freedom karena hasil tes positif COVID-19.
Semua penumpang dari perjalanan pelayaran itu turun pada Minggu, 26 Desember 2021. Perusahaan menyatakan, berdasarkan rencana kapal itu seharusnya kembali berlayar pada Senin sore, 27 Desember 2021  untuk perjalanan berikutnya.
Saham Carnival turun 1,1 persen, rekan-rekannya Norwegian Cruise Line Holdings dan Royal Caribbean Cruises Ltd susut lebih parah sekitar 2 persen. Perusahaan perjalanan Expedia Group Inc dan Tripadvisor turun antara 1 - 1,6 persen.
Perusahaan Airbnb, operator hotel Marriott International Inc dan Hilton Worldwide Holdings Inc semuanya pulih dari tekanan perdagangan dengan bergerak datar pada Senin sore, 27 Desember 2021.
Â
Reporter: Ayesha Puri