Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia naik pada perdagangan Senin pagi (3/1/2022) dan ini merupakan awal positif pada awal perdagangan 2022. Sementara itu, sejumlah bursa saham utama di Asia masih libur.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 0,2 persen. Saham pengembang grup Evergrande dihentikan di bursa Hong Kong pada Senin pekan ini.
Baca Juga
Indeks Kospi Korea Selatan merangkak naik 0,94 persen. Indeks Taiwan menanjak 0,29 persen. Untuk kawasan Asia Tenggara, indeks Singapura Straits Times naik 0,4 persen. Di samping itu, Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang menguat 0,21 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Senin pekan ini.
Advertisement
Pada Senin, 3 Januari 2022, bursa saham Australia dan Jepang masih belum beroperasi dan masih dalam masa liburan. Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap keranjang mata uang lain berada di level 95,748. Usai dari posisi 95,7. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,24 per dolar AS.
Harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Brent naik 0,54 persen menjadi USD 78,20 per barel dan harga minyak berjangka Amerika Serikat mendaki 0,64 persen menjadi USD 75,69 per barel.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Saham Asia pada Kamis, 30 Desember 2021
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pagi, 30 Desember 2021. Bursa saham Asia Pasifik yang bervariasi ini terjadi di tengah wall street yang juga beragam dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 catat rekor.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,4 persen, dan indeks Topix merosot 0,42 persen. Sedangkan indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,37 persen. Indeks Australia ASX 200 cenderung mendatar. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,13 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis pekan lalu.
Di sisi lain, indeks S&P 500 bertambah 0,14 persen menjadi 4.793,06, dan catat rekor ke-70 kali pada 2021. Indeks Dow Jones menguat 90,42 poin ke posisi 36.488,63. Indeks Nasdaq susut 0,1 persen ke posisi 15.766,22.
Pergerakan wall street seiring investor terus menilai dari risiko ekonomi varian Omicron yang telah berkontribusi terhadap lonjakan infeksi di Amerika Serikat dan Inggris. WHO juga mengingatkan varian COVID-19 baru dapat muncul selama pandemi COVID-19 yang sepenuhnya resisten terhadap vaksin saat ini dan infeksi lalu.
Indeks dolar AS berada di posisi 95,92, melemah dari posisi sebelumnya 96,3. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,95 per dolar AS.
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 31 Desember 2021
Sebelumnya, bursa saham Hong Kong memimpin kenaikan di antara bursa saham Asia Pasifik pada Jumat, 31 Desember 2021 yang didorong lonjakan saham teknologi.
Indeks Hang Seng naik 1,66 persen pada awal sesi perdagangan. Saham teknologi China mencatat penguatan. Saham Alibaba menguat 7,83 persne dan Meituan bertambah 4,58 persen. Sementara itu, saham Tencent mendaki 3,47 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 3,7 persen.
Bursa saham China juga ikut menguat dengan indeks Shanghai mendaki 0,2 persen. Indeks Shenzhen menanjak 0,18 persen. Demikian mengutip CNBC, Jumat pekan ini.
Di sisi lain, indeks Australia ASX 200 melemah 0,47 persen. Indeks Singapura menguat 0,32 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,58 persen.
Sementara itu, bursa saham Hong Kong, Singapura dan Australia akan tutup lebih awal pada penutupan perdagangan 2021. Di sisi lain, bursa saham Jepang dan Korea Selatan sudah libur Tahun Baru.
Di wall street, indeks Dow Jones melemah 90,55 poin ke posisi 36.398,08. Indeks S&P 500 merosot 0,3 persen ke posisi 4.778,73. Sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 0,16 persen ke posisi 15.741,56. Indeks dolar AS berada di posisi 95,97 dari sebelumnya 96,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 115,05 per dolar AS.
Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent turun 0,8 persen menajdi USD 78,89 per barel. Harga minyak Amerika Serikat merosot 0,87 persen menjadi USD 76,32 per barel.
Reporter: Ayesha Puri