Liputan6.com, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan hari libur bursa pada 1 Februari 2022. Libur tersebut dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.
Hal ini juga sebagai tindak lanjut pengumuman PT Bursa Efek Indonesia Nomor Peng-00291/BEI.POP/09-2021 pada 23 September 2021 perihal pengumuman kalender libur bursa tahun 2022. Pada 1 Februari 2022 merupakan hari libur bursa untuk peringati Tahun Baru Imlek.
Baca Juga
"Layanan C-BEST dan S-INVEST secara umum tidak dioperasikan, kecuali aktivitas pembuatan SID, SRE dan IFUA secara online," demikian dikutip dari pengumuman KSEI, ditulis Senin (31/1/2022).
Advertisement
Tahun baru imlek pada 2022 ini merupakan tahun macan air dalam astrologi China. Tahun macan air, dimulai dari Tahun Baru Imlek 2022 pada 1 Februari 2022 dan berlangsung hingga Malam Tahun Baru Imlek 2023 pada 21 Januari 2023.
Pada tahun macan air ini, CEO Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem menjelaskan batang langit berupa Yang Water. Sementara cabang bumi (Earthly Branch) adalah Tiger. Dia menuturkan, unsur dari Tiger adalah Yang Wood, Yang Fire dan Yang Earth.
"Yang utama di Tiger ini adalah Yang Wood. Secara keseluruhan jika langit adalah air besar dan cabang bumi adalah Yang Wood, ini lebih harmonis daripada tahun 2021. Di mana Yin Metal Kerbau yang unsur utamanya adalah tanah," ujar Hendra.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bakal Marak Investasi Bodong pada Tahun Macan Air
Yang water melambangkan air samudra yang penuh kuasa, intelegensi, antusias dan sebagai pioner. Sehingga tahun ini akan ditemukan banyak sekali penemuan-penemuan baru.
"Di tahun 2022 ini komunikasi, intelektualitas dan logika akan menguasai selama 6 bulan pertama dan tiger dalam pengamatan saya tahun ini lebih dilambangkan laksana 'knight of cups' pebisnis yang tangguh, lebih cair dan membuka lebih banyak peluang dengan komunikasi," urainya.
Namun, sejalan dengan komunikasi yang semakin terbuka, semakin banyak investasi bodong yang meledak. Demikian juga banyak pengajar-pengajar investasi yang tidak kompeten disebut Hendra akan mulai terbongkar.
Advertisement