HK Metals Cari Investor Baru, Ini Kata Pengamat

HK Metals Utama akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Feb 2022, 20:54 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 20:54 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berencana mencari investor strategis baru lewat aksi korporasi setelah perusahaan tak lagi memiliki pemegang saham pengendali (PSP).

HK Metals Utama akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue untuk memperkuat struktur permodalan, guna mendukung program-program strategis perusahaan. Hengkangnya pemegang saham pengendali HK Metals Utama mendapat respons beragam dari pelaku pasar.

Namun, Pengamat Pasar dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada mengatakan investor perusahaan tidak perlu panik terkait dengan penjualan kepemilikan PSP. Adapun manajemen HK Metals Utama tengah mencari investor strategis baru.

Sehingga menurut Reza, ada upaya dan komitmen kuat manajemen untuk mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan bisnis perusahaan ke depan.

"Kalau berprasangka baik kepada manajemen, sebaiknya investor menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen [HKMU] untuk membuktikan tetap professional menjalankan bisnisnya," ujarnya, Senin (14/2/2022).

Reza menambahkan, bisnis baja ringan yang digeluti HKMU memiliki prospek positif dan permintaan baja ringan juga masih cukup tinggi, seiring dengan tumbuhnya sektor properti.

Di sisi lain, kejadian ini justru bisa menjadi momentum bagi manajemen untuk membuktikan kepada investor mereka bisa menjalankan bisnis secara normal dan bisa memenuhi target.

"Banyak pelajaran dari hengkangnya PSP dan salah satunya mengkaji investor baru yang akan masuk karena yang kemarin [PSP lama] tidak mempunyai track record yang baik," kata dia.

Reza mengakui, kejadian ini memang menimbulkan stigma negatif di pasar kegiatan bisnis perseroan tak ada yang mengontrol dan soal pemenuhan good corporate governance (GCG). Sehingga manajemen HK Metals harus membuktikan komitmennya untuk meredam kepanikan investor di pasar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

HK Metals Utama Koordinasi dengan OJK Cari Pengendali Baru

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pemegang saham pengendali (PSP) PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) melepas kepemilikan sahamnya.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT HK Metals Utama Tbk, Jodi Pujiyono mengatakan pengendali lama tidak mengalihkan ke pengendali baru.

"Perseroan akan berkomunikasi dengan OJK untuk penentuan pengendali perusahaan yang baru," ujar Jodi dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Jumat, 11 Februari 2022.

Jodi menuturkan, penjualan seluruh saham milik pengendali Perseroan adalah murni inisiatif dan hak sepenuhnya pemegang saham.

Adapun komunikasi terakhir perseroan dengan PSP sebelumnya pada 13 Desember 2021, dengan PT Hyamn Sukses Abadi melakukan transaksi pelepasan saham sebanyak 150.000.000 lembar. Sehingga kepemilkan saham setelah transaksi menjadi 98.367.025 lembar atau setara 3,05 persen dan sudah dilakukan Keterbukaan Informasi pada 14 Desember 2021.

Pemegang saham HKMU per 8 Februari 2022 sebanyak 14.748 pemegang saham, di mana tidak ada yang mempunyai kepemilikan di atas 5 persen. Disebutkan, 10 pemegang saham terbanyak yakni PT Alam Mubarok Sejahtera sebesar 4,87 persen dan Fadli Y. Arif sebesar 4,66 persen.

Kemudian PT Hyamn Multinves Perkasa sebesar 3,33 persen, PT JPS Properti Indonesia sebesar 3,10 persen dan Andika Rahman 3,05 persen. PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha 2,18 persen, Dicky Cahya Alam 1,67 persen, Ivan Luvian 1,61 persen, PT Rejeki Tambah Sukses 1,55 persen, dan Lie Kasli Tirtajaya 1,24 persen.

Meski begitu, Joni menerangkan saat ini tidak terdapat dampak dari perubahan pengendalian terhadap operasional dan pengembangan bisnis Perseroan.

Aktivitas HK Metals Utama tetap berjalan nomal dan menunjukan hasil yang positif. Per Januari 2022 (pencatatan in house) perseroan membukukan omzet Rp 48,3 miliar, naik 56 persen dibandingkan per Januari 2021 sebesar Rp 31 miliar.

"Manajemen HKMU tetap menjaiankan tata keloa perusahaan yang baik dan mengedepankan prinsip keterbukaan kepada seluruh stakeholders, terlebih yang berhubungan langsung dengan operasional bisnis seperti supplier, customer, mitra lembaga keuangan, dan karyawan," ujar dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya