Neraca Dagang Indonesia Surplus pada Januari 2022, IHSG Bertahan di Zona Hijau

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG naik 0,66 persen ke posisi 6.778,60.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Feb 2022, 13:29 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 13:29 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (15/2/2022). Investor asing pun masih melakukan aksi beli saham dan Indonesia catat neraca dagang surplus USD 0,93 miliar pada Januari 2022.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG naik 0,66 persen ke posisi 6.778,60. Indeks LQ45 menguat 0,74 persen ke posisi 969,71. Seluruh indeks acuan kompak menguat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.789,84 dan terendah 6.727,35. Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. 223 saham melemah dan 170 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 922.408 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,5 triliun.  Investor asing beli saham Rp 728,57 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.283.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXbasic turun 0,05 persen dan indeks sektor saham IDXtechno susut 0,19 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXindustry melonjak 1,79 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,24 persen dan indeks sektor saham IDXhealth mendaki 1,01 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ABBA melonjak 24,50 persen

-Saham HAIS melonjak 22,75 persen

-Saham BCAP melonjak 22 persen

-Saham SUPR melonjak 19,96 persen

-Saham NETV melonjak 18,80 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FLMC melemah 9,79 persen

-Saham AYLS melemah 6,99 persen

-Saham TRJA melemah 6,96 persen

-Saham FITT melemah 6,96 persen

-Saham UANG melemah 6,94 persen

Aksi Investor Asing

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 128,1 miliar

-Saham ASII senilai Rp 61 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 49,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 46,6 miliar

-Saham AALI senilai Rp 26,1 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 40,5 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 25,1 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 10,3 miliar

-Saham AVIA senilai Rp 9,2 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 5,4 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng turun 1,3 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,18 persen, indeks Jepang Nikkei turun 0,79 persen, indeks Shanghai melemah 0,05 persen, indeks Singapura merosot 0,29 persen dan indeks Taiwan turun 0,25 persen. Sedangkan indeks Thailand naik 0,44 persen.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 0,93 miliar pada Januari 2022. Komoditas yang mengalami kenaikan ekspor antara lain minyak sawit dan karet.

"Neraca perdagangan surplus USD 0,93 miliar," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto, pada Selasa, 15 Februari 2022. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2022 karena ekspor lebih tinggi dari impor.

Ekspor Indonesia pada Januari 2022 sebesar USD 19,16 miliar. Angka itu, naik 25,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Untuk harga minyak mentah Indonesia atau ICP naik dari USD73,6 per barel pada Desember 2021 menjadi USD 85,89 per barel pada Januari 2022," kata Setianto.

Adapun komoditas yang mengalami peningkatan adalah minyak sawit, minyak kernel, timah, tembaga, dan karet. Peningkatan eskpor tersebut memberikan dampak positif pada neraca dagang Indonesia.

Sementara itu, BPS juga mencatat impor Indonesia pada Januari 2022 tumbuh tinggi. Nilai impor Indonesia adalah USD 18,23 miliar. "Impor naik 36,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya year-on-year," kata Setianto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya