Wall Street Anjlok, Investor Cermati Perkembangan Konflik Rusia-Ukraina

Wall street merosot seiring kamera satelit menangkap konvoi kendaraan militer Rusia yang tampaknya sedang perjalanan ke Kiev, ibu kota Ukraina.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mar 2022, 07:07 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 07:07 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir pada perdagangan Selasa, 1 Maret 2022. Wall street yang melemah di tengah harga minyak menguat dan investor mengamati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 597,65 poin atau 1,76 persen ke posisi 33.294,95. Indeks S&P 500 melemah 1,55 persen menjadi 4.306,26. Indeks Nasdaq susut 1,59 persen menjadi 13.532,46.

Wall street merosot seiring kamera satelit menangkap konvoi kendaraan militer Rusia yang tampaknya sedang perjalanan ke Kiev, ibu kota Ukraina. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, 80 persen dari pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina bulan lalu kini telah memasuki negara itu.

Invasi Rusia yang masih berlanjut mendorong harga minyak menguat, Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak pada perdagangan Selasa, dan sentuh level di atas USD 106 per barel. Harga minyak tersebut itu sentuh posisi tertinggi dalam tujuh tahun.

"Sebagian besar terjadi aksi jual di saham. Ketidakpastian Rusia dan Ukraina tetap menjadi fokus utama dan masih belum cukup kejelasan bagi saham untuk merasa nyaman dan stabil,” ujar Adam Crisafulli dari Vital Knowledge, dilansir dari CNBC, Rabu (2/3/2022).

Harga gandum juga melonjak pada perdagangan Selasa pekan ini. Kenaikan harga komoditas menambah kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat dan Eropa.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sektor Keuangan di Bawah Tekanan

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Saham keuangan melemah pada Selasa, 1 Maret 2022. Saham Bank of America turun 3,9 persen. Diikuti saham Wells Fargo merosot 5,8 persen dan Charles Schwab susut 8 persen.

Tekanan terhadap saham keuangan seiring imbal hasil treasury yang menurun. Imbal hasil treasury turun tajam secara keseluruhan dengan imbal hasil bertenor 10 tahun susut di bawah 1,7 persen.

Imbal hasil bergerak berlawanan dengan harga, sehingga penurunan tersebut menunjukkan serbuan ke obligasi safe-haven di tengah gejolak pasar saham.

Imbal hasil obligasi yang lebih rendah berpotensi mengurangi keuntungan bank dan manajer investasi. Sementara, konflik di Eropa Timur dan sanksi terhadap Rusia membuat trader khawatir tentang gangguan di pasar kredit.

Direktur CFRA Ken Leon menuturkan, meski sebagian besar bank Amerika Serikat memiliki sedikit eksposur langsung ke perusahaan Rusia tidak jelas bagaimana sanksi pada sistem keuangan Rusia akan berdampak pada bank Eropa dan gilirannya Amerika Serikat.

"Ini adalah hubungan koresponden perbankan melalui Eropa, yang melakukan sedikit aktivitas pinjaman, bank Italia, bank Prancis, Austria dengan Rusia,” ujar Leon.

Di sisi lain saham American Express mencatat kinerja terburuk di indeks Dow Jones. Saham American Express melemah lebih dari 8 persen. Saham Boeing turun 5 persen.

Namun, pendapatan Target yang kuat mengimbangi penurunan di sejumlah saham. Saham Target melambung 9,8 persen. Saham energi naik tetapi pergerakannya relatif stabil dibandingkan kenaikan harga minyak. Saham Chevron naik hampir 4 persen, dan Exxon bertambah 1 persen.

Pejabat Ukraina dan Rusia mengakhiri putaran pembicaraan kritis pada Senin, 28 Februari 2022. Sanksi berat dari Amerika Serikat dan sekutunya memukul ekonomi Rusia dan bank sentral.

Investor Bakal Cermati the Fed

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Perusahaan-perusahana besar mematuhi sanksi dari Amerika Serikat dan sekutunya, dengan Mastercard dan Visa memblokir lembaga keuangan Rusia dari jaringan mereka.

Adapun ETF VanEck Rusia merosot 30 persen pada awal pekan, dan kembali merosot 23,9 persen pada Selasa, 1 Maret 2022.

Investor juga bersiap untuk mendengar pidato dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell dalam sidang setengah tahunan di House Committee on Financial Services yang dimulai pada Rabu, 2 Maret 2022.

Investor akan mengamati dengan cermat komentarnya tentang potensi kenaikan suku bunga karena harapan pasar untuk kenaikan tahun ini sedikit mereda sejak invasi Rusia.

Di sisi ekonomi Amerika Serkat, data pengeluaran konstruksi untuk Januari dia tas harapan. Sementara  indeks manajer pembelian dari ISM dan Markit sejalan dengan perkiraan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya