Aksi Beli Sentuh Rp 2,39 Triliun, Ini Saham yang Diburu Investor Asing

Aliran dana investor asing tepatnya mencapai Rp 2,39 triliun pada Jumat, 4 Maret 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mar 2022, 09:22 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 09:22 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aliran dana investor asing masih terus mengalir ke pasar saham Indonesia. Bahkan aliran dana investor asing mencapai Rp 2 triliun pada perdagangan Jumat, 4 Maret 2022.

Aliran dana investor asing tepatnya mencapai Rp 2,39 triliun menjelang akhir pekan ini. Dengan demikian, aliran dana investor asing yang masuk pasar modal Indonesia mencapai Rp 28,17 triliun sepanjang tahun berjalan 2022.

Menjelang akhir pekan, sejumlah saham yang dibeli investor asing di seluruh pasar antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 319,9 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 294,9 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 282 miliar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp 276,3 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 263,5 miliar.

Selain itu, investor asing membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 128,9 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 103,4 miliar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk senilai Rp 100,2 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 91,6 miliar, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 79,1 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level tertinggi pada penutupan perdagangan Jumat, 5 Maret 2022. IHSG sentuh rekor tertinggi baru di 6.928,32. Dengan demikian, kapitalisasi pasar bursa mencapai Rp 8.738 trliun. Adapun secara year to date, IHSG sudah naik 6,73 persen.

“IHSG menguat diiringi dengan aliran dana asing yang besar pada hari ini (Jumat-red) sebesar Rp 2,4 triliun,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (5/3/2022).

Di antara, indeks sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor saham energy IDXenergy memimpin penguatan dengan naik 29,25 persen secara year to date. Disusul indeks sektor saham IDXsector transportation and logistic sebesar 6,77 persen dan indeks sektor saham keuangan naik 6,21 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IHSG Sepekan

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatat kinerja positif selama sepekan, tepatnya pada 28 Februari-4 Maret 2022. Penguatan IHSG terjadi di tengah konflik Rusia-Ukraina.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (5/3/2022), IHSG naik 0,58 persen dari 6.888,17 pada pekan lalu menjadi 6.928,32. IHSG yang menguat juga mendorong kapitalisasi pasar bursa meningkat. Tercatat kapitalisasi pasar bursa naik 0,56 persen menjadi Rp 8.738,44 triliun dari pekan lalu Rp 8.689,99.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 17,56 persen menjadi Rp 19,84 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,88 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga bertambah 14,10 persen menjadi 28,51 miliar saham dari pekan lalu 24,99 miliar.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi bursa 1,01 persen menjadi 1.619.196 transaksi dari 1.635.762 transaksi pada pekan sebelumnya.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada pekan ini, hari perdagangan cukup pendek karena dua hari libur. Selama sepekan, pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah hal.

Pertama, memanasnya kembali kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina. Selanjutnya rencana kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) apakah masih sebesar 25 basis poin (25 bps) atau lebih agresif.

"Tapering dari Bank Indonesia melalui giro wajib minimum (GWM) dan menguatnya harga komoditas terutama minyak dan batu bara akibat sentimen geopolitik Rusia-Ukraina,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya