IPO, Wir Asia Lepas 20 Persen Saham ke Publik

PT Wir Asia Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 2.337.090.000 saham dengan nilai nominal Rp 5 dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mar 2022, 18:14 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2022, 18:14 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wir Asia Tbk, perusahaan bergerak di usaha bidang jasa teknologi informasi termasuk multimedia akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat perseroan di laman e-ipo.co.id, PT Wir Asia Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 2.337.090.000 saham dengan nilai nominal Rp 5. Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakilii sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. PT Wir Asia Tbkmenawarkan harga perdana Rp 150-Rp 175 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dari IPO antara Rp 350,56 miliar-Rp 408,99 miliar.

Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, PT Wir Asia Tbk akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 233.709.000 saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 1,96 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih setelah IPO.

Selain itu, perseroan juga menggelar program alokasi saham pegawai atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10 persen dari saham yang ditawarkan. Jumlah saham itu setara 233.709.000 saham.

PT Wir Asia Tbk juga menawarkan program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan (management and employee stock option program atau MESOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan. Jumlah saham MESOP yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 934.836.000 saham.

Perseroan juga menerbitkan waran sebanyak-banyaknya 771.239.700 atau sebanyak-banyaknya 8,25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penih. Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 10 saham baru berhak memperoleh tiga waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel perseroan.

Waran seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Harga pelaksanaan Rp 165-Rp 193 per saham yang dapat dilaksanakan enam bulan atau lebih sejak efek diterbitkan mulai 7 Oktober 2022-6 Oktober 2023. Dengan demikian total hasil pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 127,25 miliar-Rp148,84 miliar.

Dana hasil IPO antara lain sekitar 83,54 persen akan digunakan untuk perusahaan anak antara lain PT Are Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR) untuk belanja modal dan modal kerja.Kemudian sekitar 7,68 persen akan digunakan untuk perseroan untuk belanja modal, sekitar 3,3 persen untuk modal kerja, dan sekitar 5,48 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha dan ekspansi melalui kemitraan strategis dengan perseroan dan perusahaan anak.

Sementara itu, dana dari hasil pelaksanaan waran seri I sekitar 85,82 persen kepada perusahaan anak yaitu VMR untuk peningkatan penyertaan modal, belanja modal dan modal kerja. Selain itu, sekitar 14,18 persen untuk belanja modal dan modal kerja.

Dalam rangka IPO, perseroan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja Keuangan dan Rencana Pembagian Dividen

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Perseroan mencatatkan pendapatan (unaudit) Rp 554,51 miliar hingga November 2021. Pendapatan perseroan naik 34,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 411,60 miliar. Beban pokok pendapatan naik 34,31 persen menajdi Rp 489,58 miliar hingga November 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 364,49 miliar.

Laba tahun berjalan turun 8,32 persen dari Rp 18,86 miliar hingga November 2020 menjadi Rp 17,29 miliar hingga November 2021.

Perseroan mencatat aset Rp 302,48 miliar pada 30 November 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 195,89 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 159,18 miliar pada 30 November 2021 dari posisi 2020 sebesar Rp 75,45 miliar. Total ekuitas naik menjadi Rp 143,30 miliar pada 30 November 2021 dari posisi 2020 sebesar Rp 120,44 miliar.

Perseroan pun akan membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya hingga 50 persen dari laba bersih tahun berjalan setelah sisihkan cadangan wajib mulai tahun buku 2022.

Perseroan menyatakan pembagian dividen mempertimbangkan faktor hasil operasional, arus kas dan kondisi keuangan perseroan. Selain itu, rencana pengembangan usaha perseroan.

Jadwal Sementara IPO

IHSG Menguat
Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

-Masa penawaran awal 14-17 Maret 2022

-Perkiraan tanggal efektif pada 25 Maret 2022

-Perkiraan masa penawaran umum pada 29-31 Maret 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 31 Maret 2022

-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 1 April 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 2022

-Perkiraan awal perdagangan waran seri I pada 4 April 2022

Perkiraan akhir perdagangan waran seri I

-Pasar regular dan negosiasi pada 3 Oktober 2023

-Pasar tunai pada 5 Oktober 2023

-Perkiraan awal pelaksanaan waran seri I pada 7 Oktober 2022

-Perkiraan akhir pelaksanaan waran seri I pada 6 Oktober 2023

-Perkiraan akhir masa berlaku waran seri I pada 6 Oktober 2023

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya