Bursa Saham Asia Beragam, Investor Cermati Situasi Invasi Rusia-Ukraina

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 30 Maret 2022. Investor mengamati perkembangan di Ukraina-Rusia.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Mar 2022, 08:56 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 08:56 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Rabu (30/3/2022) seiring investor mengamati perkembangan invasi ke Ukraina.

Pada awal sesi perdagangan, indeks Jepang Nikkei 225 susut 0,26 persen lantaran saham telekomunikasi KDDI turun lebih dari 2 persen. Indeks Topix tergelincir 0,62 persen. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,5 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,58 persen.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menanjak 0,41 persen. Sementara itu, berdasarkan pengumuman perusahaan pada Selasa, 29 Maret 2022, saham unit kendaraan listrik pengembang Evergrande yang tercatat di Hong Kong akan melanjutkan perdagangan pada Rabu, 30 Maret 2022. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu pekan ini.

Di sisi lain, saham China Evergrande yang tercatat di Hong Kong akan tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Dalam perkembangan Rusia-Ukraina, militer Rusia telah mulai memindahkan beberapa pasukan di Ukraina dari daerah Kiev ke posisi lain di Ukraina meski AS memperingatkan gerakan pasukan tidak berarti mundur.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Imbal Hasil Obligasi AS

Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

Imbal hasil treasury AS juga terus dipantau oleh investor pada Rabu pekan ini. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun di kisaran 2,3907 persen.

Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun berada di 2,5035 persen. Imbal hasil obligasi AS bertenor 5 tahun berada di 2,4916 persen. Sedangkan imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun di kisaran 2,3586 persen.

Awal pekan ini, imbal hasil obligasi AS 5 tahun dan 30 tahun terbalik untuk pertama kalinya sejak 2006. Pembalikan kurva imba hasil telah terjadi sebelumnya menjelang resesi dengan pembelian obligasi lebih lama dilihat sebagai tanda kekhawatiran investor atas kesehatan ekonomi.

Di wall street, indeks S&P 500 naik 1,23 persen menjadi 4.631,60. Indeks Dow Jones menguat 0,97 persen menjadi 35.294,19. Sementara itu, indeks Nasdaq melonjak 1,84 persen menjadi 14.619,64.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent naik 1,54 persen menjadi USD 111,93 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS naik 1,1 persen menjadi USD 105,39 per barel.

Indeks dolar AS berada di posisi 98,42 setelah berada di atas 98,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 123,01 per dolar AS, atau lebih kuat dari level di atas 124. Dolar Australia berada di posisi 0,751.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya