Induk Kredivo Rampungkan Akuisisi Saham BBSI

FinAccel Teknologi Indonesia (FTI) menambah kepemilikannya di BBSI 35 persen. Dengan begitu, total kepemilikan FTI pada BBSI saat ini menjadi 75 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Apr 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2022, 04:00 WIB
Kredivo
Ilustrasi aplikasi Kredivo. (Foto: Kredivo)

Liputan6.com, Jakarta - FinAccel Teknologi Indonesia (FTI), anak usaha FinAccel Pte Ltd telah merampungkan akuisisi PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI). Aksi tersebut berlangsung pada 8 April 2022.

FTI menambah kepemilikannya di BBSI sebanyak 35 persen. Dengan begitu, total kepemilikan FTI pada BBSI saat ini menjadi 75 persen. Sebelumnya, FTI telah memiliki 40 persen saham BBSI.

"Dengan demikian, PT FInAccel Teknologi Indonesia menjadi pihak pengendali baru perseroan,” ungkap Presiden Direktur Bank Bisnis Internasional, Laniwati Tjandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 8 April 2022, ditulis Sabtu (9/4/2022).

Adapun susunan terkini pemegang saham BBSI, selain FTI dengan porsi 75 persen, yakni PT Sun Land Investama sebesar 4,26 persen dari sebelumnya 13,78 persen.

Kemudian PT Sun Antarnusa menjadi 4,17 persen dari sebelumnya 10,12 persen. Kepemilikan konglomerat Sundjono Suriadi juga susut menjadi 4,91 persen dari sebelumnya 20,18 persen. sisanya 11,66 persen dimiliki oleh masyarakat, yang juga susut dari sebelumnya 15,95 persen.

FinAccel Pte Ltd sendiri merupakan induk dari platform pay later Kredivo dan Kredifazz yang merupakan platform kredit digital. Lebih lanjut manajemen BBSI menyatakan pengungkapan transaksi tersebut tidak memiliki dampak terhadap operasional dan kelangsungan usaha perseroan saat ini.

Namun, pada masa mendatang, terdapat kemungkinan terjadinya perubahan kebijakan operasional dan strategi usaha perseroan sebagai akibat dari perubahan pengendali perseroan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham BBSI

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 April 2022, saham BBSI naik tipis 0,90 persen ke posisi Rp 5.575 per saham. Saham BBSI dibuka stagnan Rp 5.525 per saham. Saham BBSI berada di level tertinggi Rp 5.600 dan terendah Rp 5.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 40 kali dengan volume perdagangan 1.653.953. Nilai transaksi Rp 272,4 miliar.

Sepanjang 2022, saham BBSI naik 29,65 persen ke posisi Rp 5.575 per saham. Saham BBSI berada di level tertinggi Rp 6.000 dan terendah 4.040 per saham. Volume perdagangan 1,41 miliar saham dan nilai transaksi Rp 2,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 2.983 kali.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor pada Jumat, 8 April 2022 IHSG menembus level tertinggi baru di 7.200. Lalu apa sentimen pendorongnya?

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melonjak 1,17 persen ke posisi 7.210,83 pada Jumat, 8 April 2022.

Dengan kenaikan tersebut mendorong IHSG tumbuh 9,56 persen secara year to date (ytd). Indeks LQ45 melonjak 1,15 persen ke posisi 1.043,82. Kenaikan indeks LQ45 itu juga memicu pertumbuhan 12,07 persen secara year to date dan kalahkan IHSG.

Pada Jumat pekan ini, IHSG mencetak rekor tertinggi di 7.216,49 dan terendah 7.151,25. Total volume perdagangan 22,79 miliar saham dan nilai transaksi Rp 15,77 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.392.990 kali.

Perluas ke Sektor Ritel

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Platform kredit digital Kredivo memperluas pasar ke sektor retail dengan menjalin kemitraan dengan home, living, & furniture e-commerce, Ruparupa.com.

Lily Suriani, General Manager Kredivo dalam keterangan persnya, Kamis (2/12/2021) mengatakan, kemitraan ini sejalan dengan pemerintah yang menggenjot pasar retail terkait pemulihan ekonomi nasional.

"Sejalan dengan fokus pemerintah untuk menggenjot pasar retail dalam momentum pemulihan ekonomi nasional, Kredivo juga terus memperluas jangkauan kami guna menstimulus pasar retail," kata Lily.

Kemitraan ini memungkinkan pelanggan memilih metode pembayaran Kredivo di situs resmi dan aplikasi Ruparupa.com.

 

 

Sambut Baik Kemitraan

Kredivo Luncurkan Produk Pinjaman Tunai
Seorang pengguna mencoba aplikasi Kredivo dalam acara peluncuran Kredivo produk pinjaman tunai di Jakarta, Selasa (4/12). Dua jenis pinjaman ini bunganya hanya sebesar 2,95 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pelanggan pun bisa memilih metode bayar dalam 30 hari atau cicilan 3 bulan dengan bunga 0 persen, atau metode cicilan 6 dan 12 bulan dengan bunga 2,6 persen per bulan.

Selain itu, pengguna yang bertransaksi di Ruparupa.com menggunakan metode pembayaran Kredivo juga bisa mendapat potongan lima persen hingga Rp 100 ribu, yang berlaku hingga akhir Desember 2021.

Sementara, Budiono Darmawan, Chief of Marketing Ruparupa.com mengatakan, mereka sangat menyambut baik kemitraan dengan Kredivo.

Menurut Budiono, kemitraan ini juga menghadirkan opsi pembayaran fleksibel bagi para pelanggan mereka.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya