Intip Tips Atur Pengeluaran Keuangan

Mencatat pemasukan dan pengeluaran juga bisa mempermudah untuk pelaporan pajak serta membantu mengukur kemampuan menabung dan investasi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Apr 2022, 00:15 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 00:15 WIB
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)
Ilustrasi investasi, investasi saham (Photo by Tech Daily on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Mengatur pengeluaran uang bisa dilakukan berdasarkan jenisnya. Financial Planning Coach Emtrade, Aulia Akbar mengatakan, pengeluaran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengeluaran wajib, pengeluaran butuh dan pengeluaran ingin.

"Pertama, pengeluaran wajib sudah mustahil kita potong karena wajib dibayar, kalau tidak otomatis kena denda atau sanksi yang membuat pengeluaran tambah besar lagi di kemudian hari. Apakah itu? Pajak, cicilan utang, uang sekolah anak, sedekah (sifatnya sanksi spiritual),” kata Aulia dalam virtual meeting, ditulis Selasa (26/4/2022).

Dia menambahkan, pengeluaran butuh tidak bisa dihilangkan meski bisa ditekan atau dikurang, tetapi akibatnya kualitas hidup bisa menurun dari biasanya. Adapun contoh pengeluaran butuh seperti, makan sehari-hari, tempat tinggal, pakaian, internet.

“Pengeluaran butuh, pengeluaran yang kalau kita kurangi kualitas hidup kita akan menurun,” ujar dia.

Namun, dia menjelaskan yang bisa dikurangi yaitu pengeluaran ingin. Pengeluaran ingin bisa dihilangkan atau ditekan, akibatnya lebih ke psikis sebut saja seperti jadi merasa bete bosan atau kesal. Contoh pengeluaran ingin, hiburan, traveling, belanja barang branded, makanan-makanan di restoran favorit.

“Apa akibatnya? Paling bosan saja bete, efeknya lebih ke psikis,” kata Aulia.

Tak hanya itu, dia juga menyampaikan mengenai manfaat mencatat pemasukan dan pengeluaran.

“Kita bisa tahu kesehatan keuangan seberapa sehat,” ujar dia.

Bahkan, dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran juga bisa mempermudah untuk pelaporan pajak serta membantu mengukur kemampuan menabung dan investasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Risiko

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi

Aulia menjelaskan tentang risiko dan imbal hasil dari investasi berbanding lurus. Artinya, tidak ada investasi yang tidak ada risiko.

“Investasi, risiko dan imbal hasil berbanding lurus. Tidak mungkin tidak ada investasi yang tidak ada risiko,” katanya.

Untuk menyusun alokasi aset, menurut dia perlu menentukan sesuai sejumlah faktor.

“Alokasi aset adalah kegiatan menyusun persentase portofolio ke beberapa aset kelas aset yang berbeda, misalnya alokasi ke saham, bonds, cash. Ini ada tiga kelas aset yang berbeda, bagaimana menentukannya,” imbuhnya.

Berikut ini merupakan sejumlah faktor penentu alokasi aset menurut Aulia:

1. Horizon investasi

2. Toleransi risiko

3. Usia investor

Menimbang Aplikasi Investasi Saham, Hal Ini Perlu Diperhatikan

Ilustrasi investasi (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi investasi

Sebelumnya, bagi investor pemula yang ingin mulai investasi saham, tentunya harus mempelajari cara dan strategi terlebih dahulu.

Sambil belajar investasi saham, investor juga dapat membuat akun melalui sekuritas legal yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, untuk investasi saham calon investor terlebih dahulu harus mengenal analisis fundamental dan teknikal. Setelah mengenal analisis tersebut dapat melakukan opening account dengan mendatangi perusahaan sekuritas, atau memilih perusahaan sekuritas yang bisa melakukan opening account secara online.

"Selain itu juga pilih sekuritas yang memiliki fee transaksi baik buy dan sell yang tidak begitu besar. Bagi investor pemula juga dapat mencari sekuritas yang menawarkan opening account tanpa minimum deposit,” ujar Abdul Azis.

Abdul mencontohkan Kiwoom Sekuritas Indonesia yang membuka opening account secara online, serta menawarkan fee buy 0,09 persen dan sell 0,19 persen serta tidak ada minimum deposit.

“Seperti Kiwoom yang memiliki aplikasi HERO yang memiliki fitur cukup lengkap. Setelah mempunyai account dan sudah mengunduh aplikasi investor pemula bisa melakukan deposit ke RDN (Rekening Dana Nasabah) masing-masing. Setelah itu investor pemula dapat melakukan transaksi saham,” ujar dia.

Abdul menegaskan, yang perlu diperhatikan dalam memilih saham adalah memperhatikan bagaimana fundamental dari perusahaan tersebut, baik dari prospek bisnis, strategi perusahaan, hingga nilai wajar dari perusahaan tersebut.

Kemudian, dia juga memberitahukan untuk melihat bagaimana pergerakan harga sahamnya apakah dalam fase downtrend, atau uptrend. Lalu, untuk investor pemula dapat perhatikan saham yang dalam keadaan uptrend.

“Investasi saham memiliki risiko seperti kerugian. Jadi bagi investor pemula harus mempunyai strategi untuk meminimalkan kerugian yang cukup dalam. Selain itu jangan memilih saham karena informasi yang belum benar kepastiannya atau ikut-ikutan yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian cukup dalam,” tuturnya.

Selanjutnya

(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)
Ilustrasi investasi

"Selain itu juga pilih sekuritas yang memiliki fee transaksi baik buy dan sell yang tidak begitu besar. Bagi investor pemula juga dapat mencari sekuritas yang menawarkan opening account tanpa minimum deposit,” ujar Abdul Azis.

Abdul mencontohkan Kiwoom Sekuritas Indonesia yang membuka opening account secara online, serta menawarkan fee buy 0,09 persen dan sell 0,19 persen serta tidak ada minimum deposit.

“Seperti Kiwoom yang memiliki aplikasi HERO yang memiliki fitur cukup lengkap. Setelah mempunyai account dan sudah mengunduh aplikasi investor pemula bisa melakukan deposit ke RDN (Rekening Dana Nasabah) masing-masing. Setelah itu investor pemula dapat melakukan transaksi saham,” ujar dia.

Abdul menegaskan, yang perlu diperhatikan dalam memilih saham adalah memperhatikan bagaimana fundamental dari perusahaan tersebut, baik dari prospek bisnis, strategi perusahaan, hingga nilai wajar dari perusahaan tersebut.

Kemudian, dia juga memberitahukan untuk melihat bagaimana pergerakan harga sahamnya apakah dalam fase downtrend, atau uptrend. Lalu, untuk investor pemula dapat perhatikan saham yang dalam keadaan uptrend.

“Investasi saham memiliki risiko seperti kerugian. Jadi bagi investor pemula harus mempunyai strategi untuk meminimalkan kerugian yang cukup dalam. Selain itu jangan memilih saham karena informasi yang belum benar kepastiannya atau ikut-ikutan yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian cukup dalam,” tuturnya.

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis bursa saham
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya