Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (13/5/2022). Adapun rilis data cadangan devisa akan pengaruhi IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG hingga kini masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir dengan kembali diuji kekuatan level support.
Baca Juga
William menuturkan, jelang rilis data ekonomi cadangan devisa pada Jumat, 13 Mei 2022 ini masih akan menunjukkan kondisi stabil yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG.
Advertisement
Dengan demikian, peluang tekanan yang terjadi, menurut William dapat dimanfaatkan investor untuk akumulasi beli dengan target investasi jangka panjang.
"IHSG hari ini berpotensi melemah. Kisaran IHSG 6.411-6.676,” ujar William dalam catatannya.
Pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022, IHSG kembali melemah 3,2 persen ke posisi 6.599. Koreksi IHSG pun masih tertahan oleh moving average (MA)200.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, dengan tertembus 6.662 sebagai level support terdekat, posisi IHSG saat ini berpotensi koreksi dengan menguji 6.523-6.544 sebagai area supportnya. "(IHSG-red) pun menguat kami perkirakan menguji level area 6.657-6.700,” kata dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.523,6.480 dan resistance 6.700,6.832 pada Jumat pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sementara itu, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Kemudian PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness (4,690)
Saham UNVR ditutup terkoreksi 3,9 persen ke level 4.690 pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022.
“Kami memperkirakan posisi saham Unilever Indonesia saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c], sehingga UNVR masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness (BoW): 4.340-4.570
Target Price: 4.940, 5.150
Stoploss: below 4.300
Advertisement
Saham ASRI-TINS
2.PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) - Buy on Weakness (152)
Saham ASRI ditutup terkoreksi 3,2 persen ke level 152 pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022.
“Posisi ASRI saat ini kami perkirakan sedang berada di wave (y) dari wave [b], sehingga posisi ASRI maish rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” kata dia.
Buy on Weakness: 145-150
Target Price: 160, 166
Stoploss: below 144
3.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness (5.750)
Pada Kamis, 12 Mei 2022, saham ISAT ditutup terkoreksi 4,2 persen ke level 5.750.
“Kami memperkirakan, posisi ISAT saat ini sedang berada di akhir wave 1 dari wave (C) sehingga koreksi ISAT akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali untuk membentuk wave (2),” ujar dia.
Buy on Weakness: 5.500-5.725
Target Price: 5.950, 6.250
Stoploss: below 5.400
4.PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy (1.630)
Saham TINS ditutup terkoreksi 4,7 persen ke level 1.630 pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022.
“Kami perkirakan, posisi TINS sedang berada di akhir wave B dari wave (B), sehingga koreksi TINS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Spec Buy: 1.560-1.615
Target Price: 1.755, 1.900
Stoploss: below 1.540