Elon Musk 'Tunda' Kesepakatan Akuisisi Twitter Rp 644 Triliun

Saham Twitter melemah saat pra perdagangan setelah Elon Musk dikabarkan tunda sementara kesepakatan akuisisi Twitter.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Mei 2022, 09:42 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2022, 19:49 WIB
FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham telah menggugat Musk dan anggota dewan Tesla lainnya dengan tuduhan kesepakatan yang terjadi pada 2016 merupakan bailout SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Elon Musk menunda sementara kesepakatan beli Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 644,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.638 per dolar AS) pada Jumat. Sementara itu, ia menunggu data akun palsu dari platform tersebut. Hal itu membuat saham Twitter tertekan.

Akan tetapi, Elon Musk menambahkan ia masih berkomitmen untuk akuisisi Twitter. Adapun perusahaan media sosial itu turun 17,7 persen menjadi USD 37,10 dalam perdagangan premarket, level terendah sejak Musk mengungkapkan kepemilikannya di perusahaan tersebut pada awal April dan kemudian membuat penawaran terbaik dan terakhir untuk menjadikannya go private seharga USD 54,20 per saham.

Probabilitas tersirat dari kesepakatan penutupan pada harga yang disepakati turun di bawah 50 persen untuk pertama kalinya pada Selasa, ketika saham Twitter turun di bawah USD 46,75.

Twitter awal bulan ini memperkirakan akun palsu atau spam mewakili kurang dari 5 persen dari pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi selama kuartal pertama, ketika mencatat 229 juta pengguna yang dilayani iklan.

"Kesepakatan Twitter untuk sementara ditangguhkan, detail yang mendukung perhitungan bahwa akun spam atau palsu memang mewakili kurang dari 5 persen pengguna," tweet Musk pada Jumat.

Musk, orang terkaya di dunia dan memproklamirkan diri sebagai absolutis kebebasan berbicara, mengatakan bahwa salah satu prioritasnya adalah menghapus bot spam dari platform. Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Perwakilan Musk atau perusahaannya Tesla juga tidak segera bersedia untuk memberikan komentar. Perusahaan media sosial itu mengatakan menghadapi beberapa risiko sampai kesepakatan dengan Musk ditutup, termasuk apakah pengiklan akan terus membelanjakan uangnya di Twitter di tengah potensi ketidakpastian mengenai rencana dan strategi masa depan.

Elon Musk mengkritik kebijakan moderasi Twitter. Dia mengatakan dia ingin algoritma Twitter memprioritaskan tweet untuk publik dan menentang terlalu banyak kekuatan pada layanan untuk perusahaan yang beriklan.

Awal pekan ini, dia mengatakan akan membatalkan larangan Twitter terhadap mantan Presiden AS Donald Trump ketika dia membeli platform media sosial, menandakan niatnya untuk menghentikan moderasi situs.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Beli Twitter, Elon Musk Raih Dukungan dari 19 Investor

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk (kanan) berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Elon Musk terancam denda USD 2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun (asumsi Rp 14.502 per dolar Amerika Serikat). (AP Photo/Matt Rourke)

Sebelumnya, Elon Musk telah mendapatkan sekitar USD 7,1 miliar atau sekitar Rp 102,80 triliun (asumsi kurs Rp 14.478 per dolar Amerika Serikat) untuk komitmen pembiayaan baru.

Pembiayaan itu termasuk dari miliarder Larry Ellison, seorang Pangeran Saudi, dan Sequoia Capital untuk membantu mendanai usulan akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 637,09 triliun.

Komitmen dari 19 investor datang saat CEO Tesla Elon Musk tengah mengumpulkan modal untuk membiayai salah satu akuisisi industri teknologi terbesar.

Melansir Yahoo Finance, Jumat (6/5/2022), Elon Musk awalnya mengatakan, dia berencana untuk mendanai kesepakatan sebagian dengan pinjaman USD 12,5 miliar atau sekitar Rp 180,90 triliun terhadap sahamnya di Tesla, perusahaan kendaraan listrik yang dia jalankan.

Pendanaan baru akan memungkinkan dia untuk mengurangi setengah dari ukuran pinjaman margin menjadi USD 6,25 miliar atau sekitar Rp 90,45 triliun, membuat kesepakatan itu kurang berisiko bagi Musk dan pemberi pinjamannya. Ini juga sedikit mengurangi jumlah uang tunai yang harus dikeluarkan Musk secara pribadi.

CNBC melaporkan bahwa Musk diharapkan untuk menjabat sebagai chief executive officer sementara Twitter selama beberapa bulan, setelah dia menyelesaikan kesepakatan.

Kemudian, pangeran Saudi Alwaleed bin Talal, ketua dewan di Kingdom Holding Company, memberikan kontribusi terbesar, serta setuju untuk mempercayakan hampir 35 juta saham di Twitter senilai USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,49 triliun untuk mempertahankan saham di perusahaan tersebut setelah akuisisi oleh Elon Musk.

Sementara itu, Ellison, salah satu pendiri Oracle Corp yang memiliki saham besar di Tesla dan kursi di dewan direksi, berkomitmen USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,47 triliun melalui kepercayaannya.


Investor Lainnya

Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Sedangkan, investor lain yang disebutkan dalam pengajuan pada Kamis termasuk pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance Holdings Ltd, Brookfield Asset Management, Fidelity Management & Research, dan Qatar Holding.

Chief Executive Officer Binance, Changpeng Zhao menjanjikan USD 500 juta atau sekitar Rp 7,23 triliun, membuat tweet itu adalah kontribusi kecil untuk tujuan ini.

Lalu, dengan gambaran pembiayaan yang semakin jelas, pasar tampaknya mulai berpikir kesepakatan akan ditutup. Kesenjangan antara harga saham Twitter dan USD 54,20 per saham yang Musk tawarkan untuk membayar perusahaan menyempit ke level terendah sejak 26 April.

Saham Twitter naik 2,9 persen saat pasar dibuka di New York menjadi USD 50,49. Kesepakatan itu akan ditutup akhir tahun ini dan kedua belah pihak masing-masing setuju untuk membayar biaya perpisahan USD 1 miliar jika gagal.

Bukan hanya itu, orang terkaya di dunia mencapai kesepakatan pada 25 April untuk mengakuisisi Twitter menggunakan rencana pembiayaan yang membuat khawatir beberapa investor Tesla. Selain menjanjikan puluhan miliar dolar saham Tesla-nya untuk mendukung pinjaman margin, Musk berjanji untuk menyiapkan ekuitas senilai sekitar USD 21 miliar atau sekitar Rp 303,86 triliun.

Jumlah itu telah meningkat menjadi USD 27,25 miliar atau sekitar Rp 397,91 triliun, menurut pengajuan pada Kamis. Musk telah menjual lebih dari USD 8,5 miliar atau sekitar Rp 122,99 triliun saham Tesla untuk membiayai kesepakatan tersebut.

“Dalam permainan poker taruhan tinggi ini, Ellison dan daftar pendukung yang mengesankan akan menghilangkan lebih banyak kelebihan dari saham Tesla karena leverage saham Musk sekarang menjadi kurang berat,” kata Analis di Wedbush, Dan Ives.

"Ini adalah langkah finansial dan strategis yang cerdas oleh Musk yang akan diterima dengan baik di seluruh dunia,” lanjutnya.

Pendukung terbaru Musk termasuk sekumpulan manajer aset tradisional, perusahaan modal ventura, hedge fund, dan salah satu kumpulan modal terbesar di dunia. Qatar Holding, sebuah unit dana kekayaan negara, telah setuju untuk memberikan USD 375 juta.


Deretan Investor Lainnya

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Pangeran Saudi Alwaleed sebelumnya menolak tawaran Musk, dengan menyatakan bahwa tawaran itu gagal mendekati nilai intrinsik Twitter.

Musk juga sedang berdiskusi dengan salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey tentang kontribusi sebagian sahamnya untuk akuisisi.

Ellison merupakan orang terkaya di grup selain Musk. Raksasa perangkat lunak korporat ini memiliki kekayaan bersih USD 95,6 miliar, menempatkannya di urutan ke-11 di Bloomberg Billionaires Index.

Dia bukan pengguna Twitter aktif, satu-satunya tweetnya adalah satu dekade lalu, tapi dia berbagi pandangan politik dengan Musk. Ellison menjadi donor utama Partai Republik dan menjadi tuan rumah penggalangan dana untuk mantan Presiden Donald Trump pada 2020.

Silicon Valley venture capitalist Marc Andreessen yang secara terbuka berseteru dengan Dorsey di Twitter, telah setuju untuk memberikan USD 400 juta melalui dananya Andreessen Horowitz, yang dikenal sebagai A16Z. Rekan perusahaan ventura Sequoia Capital memasang dua kali lipat, dengan USD 800 juta.

Ben Horowitz, mitra umum di Andreessen Horowitz, mengutip karya pendiri Twitter Evan Williams dan Dorsey sebagai alasan perusahaan berinvestasi.

“Kami percaya pada visi Ev dan Jack untuk menghubungkan dunia dan kami percaya pada kecemerlangan Elon untuk akhirnya mewujudkannya seperti yang dimaksudkan,” ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya