Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berpotensi melemah pada perdagangan saham Selasa (7/6/2022). Rilis kinerja dan pembagian dividen yang masih berlanjut bayangi laju IHSG.
Hal itu disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya dalam catatannya. Ia menuturkan, pola gerak IHSG masih terlihat bersifat konsolidasi dan memiliki potensi tekanan yang masih akan terjadi hingga ke depan.
Baca Juga
Akan tetapi, pergerakan IHSG hingga kini masih ditopang oleh kondisi ekonomi yang masih relatif stabil. "Ditambah dengan musim dividen yang masih berlanjut serta jelang pekan depan rilis kinerja emiten yang diperkirakan masih akan cukup stabil dengan kecenderungan membaik, hari ini IHSG berpotensi tertekan,” ujar dia.
Advertisement
Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 7.002-7.191 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup koreksi 1,2 persen ke posisi 7.097 pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022. Selama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menembus level 7.233 sebagai resistance terdekat, posisi IHSG diperkirakan masih cukup rawan koreksi untuk menguji 6.960-7.030.
“Namun demikian, tidak menutup kemungkinan IHSG berpeluang menguat terbatas ke rentang 7.120-7.160 terlebih dahulu,” ujar dia.
Ia memperkirakan, IHSG berada di level support 6.930,6.800 dan resistance 7.233,7.267 pada Selasa pekan ini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan William memilih saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Berikut sejumlah rekomendasi teknikal:
1.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness (8.650)
Pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022, saham ICBP ditutup menguat 0,9 persen ke level 8.650.
“Kami memperkirakan, posisi ICBP saat ini sedang membentuk wave (v) dari wave [v] dari wave A. Hal tersebut berarti, ICBP masih berpeluang menguat dalam jangka pendek, terlebih apabila ICBP mampu break dari resistance di 8.800,” ujar dia.
Buy on Weakness: 8.525-8.625
Target Price: 8.850, 9.050
Stoploss: below 8.250
Advertisement
Saham SMGR-UNTR
2.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness (7.200)
Saham SMGR ditutup menguat 1,4 persen ke level 7.200 pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022, penguatan saham SMGR pun diiringi oleh meningkatnya volume pembelian.
“Selama saham SMGR tidak terkoreksi ke bawah 6.550 sebagai supportnya, maka posisi SMGR saat ini masih berada pada bagian dari wave [iii] dan SMGR masih berpeluang menguat terlebih apabila mampu break 7.450 sebagai resistancenya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.075-7.175
Target Price: 7.600, 8.350
Stoploss: below 6.550
3.PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) - Spec Buy (2.800)
Saham TBIG ditutup menguat 0,4 persen ke level 2.800 pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022.
“Kami memperkirakan, selama TBIG tidak terkroeksi ke bawah 2.730 sebagai supportnya, maka posisi TBIG saat ini sudah berada di akhir wave [x] dari wave Y. Hal tersebut berarti, koreksi TBIG sudah terbatas dan berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Spec Buy: 2.770-2.800
Target Price: 2.950, 3.060
Stoploss: below 2.730
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Sell on Strength (32.175)
Saham UNTR ditutup terkoreksi 1,3 persen ke level 32.175 pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022. Diperkirakan, posisi saham UNTR saat ini sudah berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (3) dan rawan melanjutkan koreksinya untuk membentuk awal dari wave (4).
“Adapun area koreksi UNTR kami perkirakan berada pada rentang 28.350-30.000 terlebih dahulu,” tutur dia.
Sell on Strength: 32.300-32.500
Penutupan IHSG pada 6 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, (6/6/2022). Investor asing melakukan aksi jual saham signifikan di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG melemah 1,2 persen ke posisi 7.096,58. Indeks LQ45 turun 0,69 persen ke posisi 1.036,38. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.194,53 dan terendah 7.056,17. Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. 234 saham menguat dan 162 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.503.842 kali dengan volume perdagangan 25,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,15 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.431.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth melonjak 1,64 persen, indeks sektor saham IDXproperty menanjak 0,73 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,62 persen.
Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno merosot 4,35 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance melemah 1,25 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 1 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal meroost 0,71 persen, dan indeks sektor saham IDXenergy susut 0,47 persen.
Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022. Bursa saham China memimpin penguatan di regional yang didorong saham teknologi di Hong Kong.
Advertisement