IHSG Anjlok 1 Persen Jelang Putusan The Fed hingga Reshuffle Kabinet

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 1,03 persen ke posisi 6.976,96.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jun 2022, 14:29 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2022, 12:51 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (15/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Koreksi IHSG ini terjadi di tengah jelang hasil pertemuan rapat the Fed dan isu reshuffle kabinet. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 1,03 persen ke posisi 6.976,96. Indeks LQ45 merosot 1,14 persen ke posisi 1.007,94. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.086,38 dan terendah 6.966. Sebanyak 398 saham melemah dan 131 saham menguat. 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 933.111 kali. Total volume perdagangan 21,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 434,80 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.677.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtechno naik 0,28 persen.  Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 3,6 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXindustry melemah 2,19 persen, indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 1,38 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur turun 1,17 persen.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 1,03 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,19 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,12 persen, indeks Thailand tergelincir 0,79 persen, indeks Taiwan merosot 0,05 persen. Selain itu, indeks Shanghai menguat 1,85 persen, indeks Singapura menanjak 0,46 persen.

Sementara itu, Vice President PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, pasar saham biasanya tidak terpengaruh oleh reshuffle kabinet. Hal ini kecuali yang diganti terkait keuangan dan pejabat Bank Indonesia (BI) karena akan menentukan kebijakan moneter dan fiskal.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham ESTI melonjak 21,88 persen

-Saham MPRO melonjak 17,97 persen

-Saham BRMS melonjak 16,67 persen

-Saham DUTI melonjak 15,12 persen

-Saham BBHI melonjak 14,69 persen

 

Saham-saham yang catat top losers antara lain:

-Saham HDFA melemah 6,99 persen

-Saham TEBE melemah 6,94 persen

-Saham AYLS melemah 6,93 persen

-Saham SULI melemah 6,90 persen

-Saham TNCA melemah 6,88 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 65,6 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 36,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 31,1 miliar

-Saham ENAK senilai Rp 11,5 miliar

-Saham LINK senilai Rp 11,2 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 122,2 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 101 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 48,9 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 28,6 miliar

-Saham ASII senilai Rp 23,9 miliar


Pembukaan Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (15/6/2022). Gerak bursa saham Asia tersebut mengikuti wall street yang tertekan seiring indeks S&P 500 yang berada di area bearish.

Selain itu, investor juga akan mencermati rilis data ekonomi China. Di Jepang, indeks Nikkei melemah pada awal sesi perdagangan. Indeks Topix melemah tipis 0,1 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,17 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Rabu pekan ini.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,29 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,05 persen. Sejumlah data ekonomi termasuk produksi industri dan penjualan ritel pada Mei 2022.

Semalam di wall street, indeks S&P 500 jatuh ke area pasar bearish, turun 0,38 persen menjadi 3.735,48. Indeks Dow Jones merosot 151,91 poin atau 0,5 persen menjadi 30.364,83. Indeks Nasdaq naik 0,18 persen menjadi 10.828,35.

Pergerakan saham di Amerika Serikat terjadi karena imbal hasil treasury AS naik lagi karena investor mengantisipasi kebijakan pengetatan yang lebih agresif dari Federal Reserve yang akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada Rabu malam di Amerika Serikat.

 


Imbal Hasil Treasury AS

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun berada di posisi 3,4424 persen turun dari 3,48 persen. Namun, posisi tersebut tertinggi dalam 11 tahun yang dicapai pada Selasa, 14 Juni 2022. Tingkat imbal hasil treasury bertenor dua tahun berada di posisi 3,391 persen.

Imbal hasil obligasi bergerak berbanding terbalik dengan harga. Kurva imbal hasil treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun terbalik sebentar awal pekan ini. Hal itu seiring posisi investor bersiap hadapi pengetatan kebijakan moneter yang berpotensi agresif untuj menjinakkan inflasi.

Inversi kurva imbal hasil dipantau ketat oleh pelaku pasar seiring dipandang sebagai indikator potensi resesi di masa depan.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 105,31 setelah berada di bawah 105. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 135,22 per dolar.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak berjangka Brent turun 0,34 persen menjadi USD 120,76 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS susut 0,22 persen menjadi USD 118,67 per barel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya