Kioson Bidik Dana Rp 107,58 Miliar dari Rights Issue, Catat Jadwalnya

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) patok harga rights issue Rp 300 per saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Jul 2022, 19:35 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 19:35 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) akan menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek teerlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Pelaksanaan aksi tersebut dijadwalkan pada 25 Juli 2022.

Dalam rangka rights issue, Kioson Komersial Indonesia akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 358.619.950 dengan harga pelaksanaan Rp 300 per lembar. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 107,58 miliar. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan pada 24 Agustus 2021.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/7/2022), sekitar 96 persen dari hasil rights issue akan dialokasikan untuk modal kerja perusahaan anak. Yakni PT Retail Kita Indonesia yang kemudian akan digunakan untuk ekspansi pemasaran penjualan.

Berikut jadwal pelaksanaan rights issue PT Kioson Komersial Indonesia Tbk:

- Tanggal efektif: 11 Juli 2022

- Tanggal daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD: 21 Juli 2022 hingga pukul 16.00 WIB.

- Tanggal cum HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi: 19 Juli 2022

- Tanggal ex HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi: 20 Juli 2022

- Tanggal cum HMETD di pasar tunai: 21 Juli 2022

- Tanggal ex HMETD di pasar tunai: 22 Juli 2022

- Tanggal distribusi HMETD: 22 Juli 2022

- Tanggal pencatatan efek di BEI: 25 Juli 2022

- Tanggal perdagangan HMETD: 25 Juli 2022 hingga 5 Agustus 2022

- Tanggal pelaksanaan HMETD: 25 Juli 2022 hingga 5 Agustus 2022

- Tanggal akhir pembayaran pesanan efek tambahan: 9 Agustus 2022

- Tanggal penyerahan efek: 27 Juli 2022 hingga 9 Agustus 2022

- Tanggal penjatahan: 10 Agustus 2022

- Tanggal pengembalian kelebihan uang pesanan: 12 Agustus 2022

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cetak Pendapatan Rp 339 Miliar pada 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), emiten teknologi yang bergerak di bidang e-commerce, telekomunikasi, keuangan, dan merchandising, optimistis menatap 2022 dengan berbagai strategi yang akan dijalankan untuk terus bertumbuh.

Melihat semakin berkembangnya pasar e-commerce dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods), PT Kioson Komersial Indonesia Tbk terus gencar menambah GudangPintar hingga 145 Gudang yang tersebar pada tahap awal di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jabotabek serta terus diperluas ke seluruh Indonesia.

“Kami terus berkomitmen untuk menambah gudang di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Batu Retno Wonogiri. Juwiring Klaten, dan Gemolong Seragen. Sampai Maret 2022, KIOS telah memiliki 145 gudang dengan 92.789 mitra warung UMKM (Usaha Mikro Kelas Menengah) dan akan terus diperluas oleh Perseroan,” kata CEO KIOS, Andrew dalam keterangan resminya, ditulis Selasa, 10 Mei 2022.

Perseroan juga telah bekerjasama dengan berbagai brand FMCG melalui layanan Retail Kita, seperti Indofood, Mayora, Sinarmas, Focus, Javaprima, Kapal Api Group, dan Orang Tua Group.

"Ekspansi ini bertujuan agar Perseroan dapat membantu dan mempermudah para pelaku bisnis serta UMKM dalam memenuhi kebutuhan pesanan dan informasi ketersediaan stok barang dengan harga yang kompetitif,” ujar dia.

Sepanjang 2021, KIOS tercatat telah menambah 100 GudangPintar yang sebagian besar ditujukan untuk menggarap pasar UMKM di Jawa Timur, seperti di Kabupaten Nganjuk, Mojokerto, Ngawi, dan Malang serta memberikan solusi logistik bagi para mitra ritel secara cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan order kepada para pelanggan secara online-to-offline.

Kinerja 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sementara itu, dari laporan keuangan konsolidasi perusahaan untuk 2021, KIOS membalikkan kinerja keuangan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 miliar pada 2021 setelah pada tahun sebelumnya mengalami kerugian Rp41,9 miliar pada 2020.

Kemudian, dari sisi penjualan, KIOS mencatatkan Rp339 miliar dengan kontribusi pendapatan terbesar Perseroan berasal dari iklan dan groceries yang melesat tumbuh sepanjang 2021.

“Kami bersyukur bisa melewati tahun 2021 dimana Perseroan membukukan laba kotor menjadi sebesar Rp15,3 miliar atau naik 124 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp6,8 miliar. Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan efisiensi yang dilakukan Perseroan sehingga KIOS mampu mempertahankan eksistensinya hingga hari ini,” pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan Senin, 9 Mei 2022, saham KIOS melemah 5,33 persen ke posisi Rp 320 per saham. Saham KIOS berada di level tertinggi Rp 348 dan terendah Rp 316 per saham.

Total volume perdagangan 57,34 miliar saham. Nilai transaksi Rp 19,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 8.126 kali.

 

Selanjutnya

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) telah bangun lebih dari 96 gudang hingga November 2021. Gudang tersebut untuk mendukung layanan Gudang Pintar dan retail kita.

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk menargetkan pembangunan 1.000 gudang pada akhir 2022. Dengan ekosistem gudang terintegrasi tersebut, perseroan menargetkan laba bersih Rp 6 miliar pada 2021.

"Sepanjang 2021, Kioson Komersial Indonesia menargetkan laba bersih Rp 6 miliar dengan bertransformasi menjadi platform ekosistem berbasis gudang yang terintegrasi, dengan pembentukan dua anak perusahaan sebagai platform berbasis Gudang yaitu Gudang Pintar dan Retail Kita,” ujar Direktur Kioson Komersial Indonesia, Ornela Bartin dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (5/12/2021).

Ia menuturkan, untuk menjadi platform ekosistem gudang terintegrasi terbesar, Kioson melalui kemitraan dengan Koperasi dan UMKM memiliki lebih dari 13.000 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Terkait kinerja keuangan, perseroan mencatat laba bersih Rp 2,19 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 12,58 miliar. Penjualan bersih perseroan merosot 68,96 persen dari Rp 882,88 miliar hingga September 2020 menjadi Rp 274,01 miliar hingga September 2021.

Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 264,05 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 877,5 miliar. Dengan demikian, laba kotor naik menjadi Rp 9,96 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,23 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya