Produsen Sari Roti Raup Penjualan Rp 1,79 Triliun pada Semester I 2022

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) meraih penjualan bersih Rp 1,79 triliun pada semester I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jul 2022, 18:41 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2022, 18:41 WIB
Sari Roti
Sari Roti. (Foto: sariroti.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2022. Hal itu seiring produsen Sari Roti ini membukukan pertumbuhan penjualan dan laba.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (26/7/2022), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk meraih penjualan bersih Rp 1,79 triliun pada semester I 2022. Penjualan itu tumbuh 15,1 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,55 triliun. Beban pokok penjualan naik 23,75 persen dari Rp 871,74 miliar hingga semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 704,40 miliar.

Dengan demikian, laba bruto tumbuh 7,9 persen menjadi Rp 920,06 miliar selama enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 852,27 miliar. Perseroan menyatakan, laba kotor tetap tumbuh di tengah biaya bahan baku dan kemasan naik 31,6 persen YoY. 

Beban operasi lainnya turun menjadi Rp 3,46 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,22 miliar. Perseroan membukukan laba usaha Rp 206,55 miliar pada semester I 2022. Laba usaha melonjak 21,13 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 170,52 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 12,7 persen menjadi Rp 137,28 miliar hingga semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba Rp121,78 miliar.

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,78 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,83. Total ekuitas turun menjadi Rp 2,41 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 2,84 triliun.

Perseroan mencatat total liabilitas naik menjadi Rp 1,58 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,34 triliun. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk membukukan aset Rp 4 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,19 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 541,42 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 758,90 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Penjualan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Mengutip keterangan tertulis perseroan, berdasarkan pemetaan operasional, wilayah barat dan timur terus meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp 798,2 miliar pada semester I 2022, tumbuh 19,3 persen YoY. Sedangkan wilayah tengah tetap menjadi kontributor terbesar dengan membukukan penjualan Rp 993,6 miliar atau naik 11,9 persen.

"Jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan luar biasa Penjualan dari wilayah Barat dan Timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini,” ujar Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Arlina Sofia.

Perseroan juga menunjukkan kemampuan mengelola biaya produksi, bahkan di saat dunia usaha diterpa tantangan kenaikan harga komoditas. 

“Kami berkeyakinan industri roti khususnya segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia. Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi berbagai tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia,” ujar Arlina.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Produsen Sari Roti Beli Kembali Saham Rp 214 Miliar Mulai 21 Juli 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan menggelar pembelian kembali (buyback) saham periode keenam. Pembelian kembali saham produsen Sari Roti ini dilaksanakan terhitung mulai Kamis, 21 Juli 2022 hingga 20 Oktober 2022.

Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum sebesar Rp 214,21 miliar dengan jumah saham sebanyak-banyaknya 125.007.599 saham. Perseroan membatasi harga pembelian saham atau buyback maksimal sebesar Rp 1.700 per lembar saham.

Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk itu, perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek. Perseroan telah menunnjuk PT BCA Sekuritas sebagai perusahaan efek yang akan melakukan transaksi pembelian kembali saham.

“Pembelian kembali saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, pembelian kembali atas saham perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan tambahan modal,” ungkap manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (21/7/2022).

Aksi ini disebut tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan.

Hal itu mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional. Aksi buyback ini juga tidak berdampak pada pendapatan perseroan. Sehingga tidak terdapat perubahan atas proforma laba perseroan.

 

Bisnis Selai hingga Susu Coklat Perkuat Produsen Sari Roti

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan segera merealisasikan bisnis olesan coklat dan susu coklat.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ROTI telah menyetujui perubahan Anggaran Dasar Nippon Indosari Corpindo untuk menambah kegiatan usaha pada 27 Juni 2022.

“Manajemen mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham. Tahun 2022 akan tercatat sebagai milestone penting Perseroan memulai bisnis olesan coklat dan susu coklat,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/20022).

Sementara itu, terobosan inovasi berupa olesan dan susu sebagai komplementer roti bermula dari pengamatan cermat manajemen atas produk-produk top-seller di mana rasa original coklat Sari Roti sudah sangat melekat di hati jutaan konsumen Indonesia.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, produk olesan coklat akan berbagi dengan fasilitas produksi internal sementara produk susu coklat akan diproduksi oleh pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam sektor susu kemasan. 

 

 

Prospek Bisnis Roti

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedua bisnis baru ini akan dipasarkan menggunakan keunggulan distribusi Sari Roti yang mencakup kanal modern dan tradisional tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Perseroan berkeyakinan kontribusi positif dari olesan coklat dan susu coklat pada kinerja keuangan langsung dapat dirasakan dalam waktu tidak lama. 

“Manajemen menargetkan pada tahun 2024 untuk bisnis olesan coklat dan susu coklat meraih minimum 3 persen dari laba kotor perseroan tahun 2021,” ujar  Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Apulia Simatupang.

Sedangkan bisnis utama perseroan yaitu segmen roti mass-produce, diyakini masih sangat prospektif. Tercermin pada kinerja kuartal I 2022 dengan perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 88,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 55,7  persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Capaian cemerlang ini didukung strategi penambahan kapasitas produksi, perluasan jaringan distribusi, peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang secara konsisten diterapkan oleh manajemen.

“Dalam menjalankan usaha kami senantiasa berorientasi untuk menghadirkan produk yang halal dan berkualitas untuk semua anggota keluarga. Lebih dari itu, sinergi dari Olesan Coklat dan Susu Coklat akan semakin memperkokoh posisi Sari Roti dan Sari Kue dalam Industri Makanan dan Minuman di Indonesia,” ujar Arlina Sofia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya