Liputan6.com, Jakarta - PT Agung Menjangan Mas Tbk resmi tercatat di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AMMS pada Kamis (4/8/2022). PT Agung Menjangan Mas Tbk menjadi perusahaan tercatat ke-32 di BEI pada 2022.
Dalam perdagangan perdana, saham AMMS dibuka naik Rp 8 ke posisi Rp 108 per saham dari harga perdana Rp 100 per saham. Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham AMMS turun 10 persen ke posisi Rp 90 per saham.
Baca Juga
Saham AMMS berada di level tertinggi Rp 110 dan terendah Rp 90 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.057 kali dengan volume perdagangan 1.649.577 saham dengan nilai transaksi Rp 15,3 miliar.
Advertisement
PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) melakukan penawaran umum perdana saham dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Agustus 2022.
Perseroan melepas sebanyak 240.000.000 lembar saham biasa dengan harga Rp100 sehingga total dana yang diraih Perseroan melalui penawaran umum AMMS adalah sebanyak Rp 24 miliar.
“Hasil penawaran umum sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Adapun porsi oversubscribe mencapai 15.6 kali dari rencana pendanaan Perseroan. Minat investor pasar modal yang tinggi akan Penawaran Umum Perdana Saham ini, membuat Perseroan semakin yakin dengan prospek cerah dari industri penunjang jasa perikanan," ujar Hartono Limmantoro, Direktur Utama Agung Menjangan Mas dalam keterangan resminya, Kamis (4/8/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana IPO
Dia menambahkan, dana yang terkumpul dari hasil penawaran umum sebesar Rp 24 miliar akan digunakan Perseroan untuk pengembangan bisnis pembelian alat-alat dan juga modal kerja untuk operasional Perseroan yang sedang tinggi permintaannya.
“Kami berterima kasih atas sambutan baik dan kepercayaan dari seluruh investor AMMS. Kami akan berupaya untuk menjaga kepercayaan investor dengan terus meningkatkan kinerja Perseroan dan terus menerapkan tata kelola Perseroan yang baik. Tentunya, Perseroan juga berharap rencana pengembangan Perseroan akan dapat terlaksana dengan baik dengan bantuan dana yang dihimpun dari IPO ini,” kata Komisaris Independen Perseroan, Rokhmin Dahuri.
Perseroan juga menerbitkan 336.000.000 Waran Seri I atau sebanyak 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan rasio 5:7 sebagai pemanis yang juga mampu meningkatkan minat investor untuk membeli saham AMMS.
Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp100. Adapun seluruh dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja AMMS ke depannya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Agung Menjangan Mas Tbk mencatatkan saham di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AMMS. Agung Menjangan Mas sebagai perusahaan tercatat ke-32 di BEI pada 2022.
Perseroan mencatatkan saham 1,2 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri 960 juta saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 240 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga penawaran saham Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 24 miliar dari IPO.
Selain itu,perseroan juga mencatat pra pencatatan saham hasil pelaksanaan waran sebesar 336 juta saham. Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp 100 per waran. Adapun rasi waran seri I yaitu 5:7.
Total hasil pelaksanaan waran seri I maksimal Rp 33,60 miliar. Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 13,63 persen untuk pembelian peralatan berupa satu buah mesin excavator, sekitar 4,55 persen untuk membeli peralatan berupa dua mobil dyna dump truck untuk pengangkutan hasil panen.
Kemudian sekitar 6,82 persen untuk membeli peralatan berupa satu alat berat bulldozer tander roller, dan 75 persen untuk modal kerja.
Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Untuk menggelar IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Sesuai ketentuan peraturan BEI Nomor I-A jumlah saham free float sebesar 20 persen atau 240 juta saham, dan itu termasuk saham yang tidak di lock-up.
Untuk jadwal waran antara lain tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 4 Agustus 2022, tanggal berakhir perdagangan waran di pasar regular dan negosiasi pada 29 Juli 2025, dan pasar tunai pada 31 Juli 2025. Sedangkan periode pelaksanaan waran seri I pada 6 Februari 2023-1 Agustus 2025.
Agung Menjangan Mas Patok Harga IPO Rp 100 per Saham
Sebelumnya, PT Agung Menjangan Mas Tbk, perusahaan bergerak di usaha bidang jasa sarana produksi budidaya ikan payau menetapkan harga perdana Rp 100 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga IPO tersebut berada di batas bawah dari kisaran harga Rp 100-Rp 150 per saham.
Mengutip laman e-ipo, ditulis Minggu (31/7/2022), PT Agung Menjangan Mas Tbk menawarkan 240 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 24 miliar.
Perseroan juga menerbitkan waran sebanyak 336 waran seri I yang menyertati saham baru perseroan atau sebanyak 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang saham baru perseroan berhak memperoleh tujuh waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Advertisement
Waran Perseroan
Waran seri I ini efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap satu waran seri I yang dimiliki menjadi satu saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 50 dengan harga pelaksanaan Rp 100 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak waran seri I diterbitkan hingga berakhirnya waran seri I sejak 4 Februari 2023-1 Agustus 2025. Adapun total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 33,60 miliar.
Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar 13,63 persen untuk pembelian peralatan berupa satu buah mesin excavator, sekitar 4,55 persen untuk membeli peralatan berupa dua mobil dyna dump truck untuk pengangkutan hasil panen.
Kemudian sekitar 6,82 persen untuk membeli peralatan berupa satu alat berat bulldozer tander roller, dan 75 persen untuk modal kerja.
Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Untuk menggelar IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Resmi Tercatat di BEI
PT Agung Menjangan Mas Tbk resmi tercatat di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AMMS pada Kamis (4/8/2022).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, AMMS resmi menjadi perusahaan tercatat ke 32 pada 2022 dan menjadi perusahaan tercatat saham ke 798.
"Semoga sukses melalui journey sebagai perusahaan tercatat dengan potensi pertumbuhan yang tidak terbatas,” kata I Gede Nyoman, dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham AMMS, Kamis (4/8/2022).
Sementara itu, Direktur Utama Agung Menjangan Mas, Hartono Limmantoro mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pencatatan saham perusahaan di BEI.
“Pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 sebesar 3,9 memberikan sinyal positif untuk prospek ekonomi di tahun 2022. Hai hal ini memberikan semangat baru para pelaku bisnis walaupun hingga saat ini kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19,” kata Hartono.
Sebagai bangsa Indonesia, AMMS sangat bersyukur dengan membaiknya pelayanan COVID-19 secara global dan juga tentunya memberikan dampak positif serta semangat baru bagi pelaku bisnis
"Berdampak pula pada ekonomi nasional yang diharapkan mengalami pertumbuhan di kisaran lima persen pada tahun 2022. Pencanangan program pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mendorong industri perikanan menjadi produk unggulan nasional
Kemudian, di tengah kuartal I neraca perdagangan sektor perikanan surplus 1,39 miliar USD atau net 21,78 persen.
"Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga telah memberikan kenaikan perizinan untuk usaha perikanan supaya naik 70 persen. Dengan demikian Perseroan yang bergerak dibidang usaha berupa pemberian jasa penunjang budidaya perikanan tentunya mempunyai prospek usaha yang sangat besar,” ungkapnya.
Tak hanya itu, AMMS juga setelah IPO berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. “Kami berkomitmen untuk melaksanakan good corporate governance," ujar dia.
Advertisement