Wall Street Melambung, Investor Tunggu Data Laba Ritel

Wall street lanjutkan reli, pekan ini investor tunggu rilis pendapatan ritel.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Agu 2022, 08:33 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 08:33 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Liputan6.com, New York - Bursa saham AS atau wall street berhasil menguat pada Senin (15/8/2022). Reli berlanjut dan para investor bersiap minggu ini untuk menghadapi rilis data laba ritel. 

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 151,39 poin, atau 0,45 persen ditutup pada 33.912,44. Kemudian S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 4.297,14. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik tipis 0,62% persen dan ditutup pada 13.128,05.

Dow Jones ditutup di atas rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak 20 April, sebuah indikator yang sering dilihat sebagai sinyal ke mana arah pasar ke depan. 

Saham membuka sesi lebih rendah, dipimpin oleh penurunan energi dan keuangan, sebelum rebound ke wilayah positif. Bahan pokok konsumen, layanan komunikasi, dan pilihan konsumen bergerak lebih tinggi, sementara Tesla menarik sektor teknologi ke wilayah positif. Disney memperoleh sentimen dari saham manajer dana lindung nilai Dan Loeb.

Pergerakan ini terjadi meskipun data ekonomi China mengecewakan, di mana bank sentral negara itu memangkas suku bunga secara tak terduga, meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi China. 

Co-Chief Investment Officer Truist, Keith Lerner mengatakan, apa yang dilakukan pasar ini dengan sangat baik membuat banyak orang merasa sangat tidak nyaman. 

“Cara perdagangan pasar, itu sudah bersiap untuk berita buruk, jadi begitu mendapatkannya, tidak akan merugikan pasar karena sudah siap untuk itu,” ujar Lerner dikutip dari CNBC, Selasa (16/8/2022). 

Di sisi lain, S&P 500 harus rela keluar dari kenaikan satu minggu keempat berturut-turut, menandai kenaikan beruntun terpanjang sejak 2021 setelah data ekonomi menunjukkan tekanan inflasi dapat sedikit mereda. Nasdaq dan Dow juga naik minggu lalu.

Investor minggu ini akan bereaksi dan mengawasi data pendapatan ritel besar termasuk Home Depot, Walmart dan Target, serta mendengarkan petunjuk lanjut tentang bagaimana bisnis mereka dipengaruhi oleh inflasi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan Wall Street Akhir Pekan

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022. Indeks S&P 500 catat penguatan dalam empat minggu berturut-turut seiring investor sambut positif inflasi yang mungkin memuncak.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 424,38 poin atau 1,27 persen ke posisi 33.761,05. Indeks S&P 500 menguat 1,73 persen ke posisi 4.280,15. Indeks Nasdaq melonjak 2,09 persen ke posisi 13.047,19.

Pada pekan ini, indeks S&P 500 menguat 3,26 persen, dan mencatat kenaikan mingguan terpanjang sejak November 2021. Indeks Dow Jones naik 2,92 persen pekan ini. Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 3,08 persen. Nasdaq juga mencatat kenaikan dalam empat minggu berturut-turut.

Rata-rata indeks acuan menguat didorong berita positif dari inflasi AS. Indeks harga konsumen datar dari Juni hingga Juli, sebagian besar berkat penurunan harga gas yang menurunkan inflasi. Indeks harga produsen menunjukkan penurunan yang mengejutkan. Pada Jumat pekan ini, harga impor juga turun lebih dari yang diharapkan.

Pergerakan wall street pekan ini telah memperpanjang reli pasar dari posisi terendah pertengahan Juni 2022. Indeks S&P 500 naik 16,7 persen sejak posisi terendah, dan telah memangkas kerugiannya dari puncak. Indeks Dow Jones telah naik hampir 13 persen dan Nasdaq menguat 22,6 persen.

Berita positif telah meningkatkan kepercayaan investor, membuat beberapa orang percaya kenaikan baru-baru ini lebih dari sekadar reli pasar bearish atau menurun.

"Kami tidak berargumen bahwa pasar akan mencapai level tertinggi baru tahun ini, tetapi kami tidak akan terkejut melihat pergerakan menuju level tertinggi karena inflasi mereda dan the Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga,” ujar Ekonom MKM Partners, Michael Darda dilansir dari CNBC, Sabtu, 13 Agustus 2022.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Peringatan Investor Michael Burry

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sementara itu, investor “the big short” Michael Burry yang dikenal menyebutkan krisis subprime mortgage memperingatkan belanja konsumen yang “adiktif” menandakan lebih banyak masalah di masa depan.

"Saldo kredit konsumen meningkat pada tingkat rekoer karena konsumen memilih belanja dari pada kurangi pengeluaran dalam hadapi inflasi,” kata Burry dalam unggahan di Twitter.

Ia mengingatkan mengenai masalah kelebihan tabungan menjadi tidak lagi. “Helikopter uang tunai COVID-19 mengajari orang untuk membelanjakan lagi, dan itu membuat ketagihan. Musim dingin akan datang,” ujar dia.

Burry menyarankan konsumen masih berbelanja barang dan jasa pada saat inflasi tetap tinggi selama beberapa dekade. Investor sekarang bersikap negatif tentang pasar dan ekonomi.

Awal minggu yang sulit untuk semikonduktor telah berubah menjadi kesalahan kecil untuk pasar saham, tulis Bespoke Investment Group.

Setelah peringatan pendapatan dari Nvidia dan Micron,  ETF VanEck Semiconductor turun tajam pada Senin dan Selasa pekan ini. Namun, ETF menguat sedikit naik pada pekan ini. Sementara itu, saham Nvidia turun hanya 2,6 persen pada pekan ini setelah anjlok 10 persen pada awal pekan ini. Saham Micron menguat 4 persen pada pekan ini.

 

Penutupan Wall Street 11 Agustus 2022

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 11 Agustus 2022 seiring investor mempertimbangkan laporan inflasi yang lebih baik dari perkiraan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 27,16 poin atau 0,08 persen ke posisi 33.336,67. Indeks S&P 500 melemah 0,07 persen ke posisi 4.207,27.

Indeks Nasdaq susut 0,58 persen ke posisi 12.779,91. Rata-rata tiga indeks acuan membuka perdagangan dengan perkasa, tetapi kehilangan tenaga seiring berjalannya perdagangan.

Investor menerima lebih banyak berita ekonomi yang baik ketika inflasi Juli 2022 menunjukkan koreksi yang mengejutkan dari Juni 2022. Indeks harga produsen turun 0,5 persen dibandingkan perkiraan dengan kenaikan 0,2 persen, menurut survei Dow Jones. Pembacaan inflasi tidak termasuk makanan dan energi naik dari kurang yang diharapkan.

Pembacaan indeks harga produsen itu mengikuti indeks harga konsumen yang menggembirakan untuk Juli pada Rabu, 10 Agustus 2022. Indeks harga konsumen berada di posisi 8,5 persen, turun tipis dari yang diharapkan analis sekitar 8,7 persen. Bahkan inflasi tersebut melambat dari bula sebelumnya.

Saham menguat setelah laporan data ekonomi pada Rabu dan Kamis pagi, tetapi penguatan berkurang jelang penutupan.

"Investor, sementara mereka lega inflasi menurun, itu tidak mengubah fakta Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga. Saya tidak yakin pada saat ini orang ingin memberikan tanda yang jelas, tetapi saya pikir sentimen jauh lebih baik dari pada katakanlah 60 hari lalu,” ujar Chief Investment Officer MissionSquare Retirement, Wayne Wicker, dikutip dari CNBC, Jumat, 12 Agustus 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya