IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham SICO hingga BUMI Teraktif

IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10 pada penutupan perdagangan Kamis, 1 September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2022, 15:46 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2022, 15:42 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.

Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.

Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis, 1 September 2022 seiring investor mencerna data aktivitas pabrik China.

Indeks Acuan Lainnya di Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 2,02 persen ke posisi 6.845,60. Dolar Australia melemah ke posisi 0,6827.

Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,53 persen ke posisi 27.661,47. Indeks Topix susut 1,41 persen ke posisi 1.935,49. Indeks Hang Seng merosot 1,79 persen ke posisi 19.597,31. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,63 persen.

Indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,28 persen ke posisi 2.415,61. Indeks Kosdaq susut 2,32 persen ke posisi 788,32. Di bursa saham China, indeks Shanghai tergelincir 0,54 persen ke posisi 3.184,98. Indeks Shenzhen merosot 0,88 persen ke posisi 11.712,39. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 1,76 persen.

Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin pada Agustus 2022 yang diriliis Kamis pekan ini menunjukkan sektor tergelincir ke dalam kontraksi bulan ini. Ini terjadi setelah data PMI Manufaktur resmi yang dirilis pada Rabu menunjukkan aktivitas pabrik menyusut di tengah peningkatan infeksi COVID-19 baru-baru ini.

Top Gainers dan Losers pada 1 September 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain:

-Saham HDIT melonjak 34,78 persen

-Saham PICO melonjak 25 persen

-Saham ARII melonjak 25 persen

-Saham TAYS melonjak 24,77 persen

-Saham PANI melonjak 20,13 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NIRO turun 6,94 persen

-Saham MEDS turun 6,94 persen

-Saham GPSO turun 6,82 persen

-Saham UFOE turun 6,8 persen

-Saham DUTI turun 6,8 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 1 triliun

-Saham BBCA senilai Rp 620,8 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 611,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 597,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 555,4 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham SICO tercatat 71.579 kali

-Saham BUMI tercatat 48.978 kali

-Saham GOTO tercatat 30.764 kali

-Saham DEWA tercatat 24.033 kali

-Saham META tercatat 23.673 kali

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya