Bukalapak Cetak Laba Rp 3,6 Triliun hingga Kuartal III 2022, Ini Pendorongnya

PT Bukalapak.com Tbk meraih pendapatan Rp 2,58 triliun hingga September 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 92,14 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Nov 2022, 13:22 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 13:22 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (2/11/2022), PT Bukalapak.com Tbk meraih pendapatan Rp 2,58 triliun hingga September 2022. Pendapatan tersebut tumbuh 92,14 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,34 triliun.

Pendapatan perseroan didorong dari kontribusi Mitra Bukalapak yang menunjukkan kenaikan dari 43 persen pada kuartal III 2021 menjadi 53 persen kuartal III 2022. Pada kuartal III 2022 saja, pendapatan Mitra Bukalapak naik 131 persen menjadi Rp 477 miliar. Hingga  kuartal III 2022, pendapatan Mitra Bukalapak tumbuh 191 persen dari kuartal III 2021 menjadi Rp 1,44 triliun.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,81 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 208,43 miliar. Perseroan menekan beban penjualan dan pemasaran 37,7 persen menjadi Rp 819,02 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun.

Beban umum dan administrasi naik menajdi Rp 1,87 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun. Perseroan mencatat laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi Rp 5,13 triliun hingga kuartal III 2022.

Bukalapak membukukan adjusted earning before interest, taxes, depreciation and amortization (adjusted EBITDA) minus Rp 327 miliar pada kuartal III 2022. Adapun rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari minus 1,1 persen pada kuartal III 2021 menjadi minus 0,8 persen pada kuartal IIII 2022.

 

Cetak Laba

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

PT Bukalapak.com Tbk mencatat laba usaha Rp 3,55 triliun hingga September 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnnya rugi Rp 1,21 triliun. Perseroan mencatatkan laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk.

Dengan melihat kondisi tersebut, Bukalapak raup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 3,62 triliun hingga September 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,12 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham yang diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk Rp 35,16 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 11.

Dalam keterangan tertulis, perseroan telah mencatat laba bersih pada sembilan bulan pertama 2022, perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional perseroan. Oleh karena itu, manajemen perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja perseroan.

TPV

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki modal kuat dengan posisi kas perseroan, termasuk investasi lancar antara lain obligasi pemerintah dan reksa dana Rp 20,2 triliun pada akhir September 2022 yang jumlahnya lebih dari 15 kali adjusted EBITDa pada kuartal III yang disetahunkan.

Selain itu, total processing value (TPV) atau nilai pemprosesan total selama kuartal III 2022 tumbuh 32 persen menjadi Rp 41,3 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sebanyak 74 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.  

 

Kontribusi Mitra Bukalapak

Mitra Bukalapak (Foto: PT Bukalapak.com Tbk/BUKA)
Mitra Bukalapak (Foto: PT Bukalapak.com Tbk/BUKA)

Mitra Bukalapak terus menghasilkan pertumbuhan yang baik; dengan TPV Mitra pada 3Q22 bertambah sebesar 23 persen menjadi Rp 19,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada sembilan bulan pertama 2022 tumbuh sebesar 37 persen menjadi Rp 54,7 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan September 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 15,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 2 November 2022, saham BUKA stagnan di posisi Rp 274 per saham. Saham BUKA naik dua poin ke posisi Rp 276 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 282 dan terendah Rp 274 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.826 kali dengan volume perdagangan 887.513 saham. Nilai transaksi Rp 24,7 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya