Paraga Artamida Beli Saham BSDE Rp 24,2 Miliar

PT Paraga Artamida membeli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada 16-23 November 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2022, 23:28 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 23:28 WIB
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. memulai misi pembangunan TOD di BSD City (dok: Sinar Mas Land)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Paraga Artamida kembali menambah kepemilikan saham BSDE.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (25/11/2022), PT Paraga Artamida membeli 26.790.000 saham BSDE dengan harga Rl 912,65 pada 16-23 November 2022. Dengan demikian, pembelian saham BSDE itu sekitar Rp 24,4 miliar.

“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT Paraga Artamida, Hermawan Wijaya.

Setelah transaksi pembelian saham itu, Paraga Artamida genggam 7.354.699.264 saham BSDE dari sebelumnya 7.327.909.264 saham.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 November 2022, saham BSDE melemah 2,11 persen ke posisi Rp 930 per saham. Saham Bumi Serpong Damai dibuka stagnan Rp 950 per saham. Saham BSDE berada di level tertinggi Rp 955 dan terendah Rp 920 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.793 kali dengan volume perdagangan 397.658 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 37,2 miliar.

Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Bumi Serpong Damai meraup pertumbuhan pendapatan tetapi laba turun tipis hingga September 2022.

Pada periode ini, Bumi Serpong Damai mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 7,15 triliun. Raihan itu naik 38,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,17 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 1,85 triliun pada September 2021.

Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 35,44 persen menjadi Rp 4,49 triliun dari Rp 3,31 triliun pada September 2021. Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (31/10/2022), beban usaha pada periode ini tercatat naik menjadi Rp 2,32 triliun dari Rp 1,7 triliun pada September 2021. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 2,17 triliun, yang masih tumbuh 34,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,61 triliun.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan pendapatan bunga dan investasi senilai Rp 249,42 miliar, keuntungan dari perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi senilai Rp 33,82 miliar, dan pendapatan dividen Rp 3,29 miliar.

Kemudian dampak dari pendiskontoan aset dan liabilitas keuangan tercatat sebesar R 2,81 miliar, dampak penghapusan aset hak guna Rp 1,55 miliar, dan keuntungan penjualan aset tetap senilai Rp 323,82 miliar. Perseroan juga mencatatkan kerugian selisih mata uang asing sebesar Rp 349,51 miliar, beban bunga dan keuangan lainnya Rp 1,26 triliun, pendapatan lain-lain Rp 69,56 miliar serta beban lain-lain Rp 1,25 triliun.

Aset

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Dari rincian itu, setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 918,3 miliar. Laba ini turun tipis 1,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 930,76 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 64,11 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 61,47 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 29,99 triliun dan aset tidak lancar Rp 34,12 triliun.

Liabilitas hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 27,37 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 25,58 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 11,09 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 16,28 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 36,74 triliun dari Rp 35,89 triliun pada Desember 2021.

Prapenjualan hingga September 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan  prapenjualan sebesar Rp 6,7 triliun pada kuartal III 2022 atau tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perolehan tersebut setara 87 persen dari target tahunan yang ditetapkan yakni Rp 7,7 triliun.

"Jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, terdapat pertumbuhan 11 persen. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut hingga akhir Desember 2022 mendatang,” ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).

Pada periode ini, pra penjualan residensial yang dibukukan sebesar Rp 3,9 triliun, berkontribusi 58 persen terhadap total yang dicapai. Sedangkan pra penjualan komersial termasuk kavling tanah komersial, apartemen (strata title) dan ruko mencapai Rp 1,9 triliun, mewakili kontribusi 28 persen.

"Selain itu, tahun ini tercatat Rp 972 miliar tanah terjual kepada perusahaan patungan atau setara dengan 14 persen dari total penjualan untuk periode 9 bulan,” imbuh Hermawan.

Prapenjualan ditopang oleh beberapa proyek dan klaster termasuk produk rumah tapak di BSD City. Di antaranya The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu (Jiva, Svani, Svadhi dan Svasti), Enchante, Kiyomi dan Kanade - The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel dan Marigold - Nava Park (pasar segmen premium), dan ditambah ruko- ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center, Latinos Business District, Greenwich dan Campton.

 

Kontribusi Prapenjualan Komersial

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)
(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Di luar BSD City, ada beberapa produk kami di area Jabodetabek yang menarik pembeli di antaranya Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).

Sementara prapenjualan komersial terdiri dari Rp 550 miliar dari penjualan kavling komersial di BSD City sebagian besar, Rp 393 miliar dalam bentuk strata title (apartemen/kondominium) dan Rp 927 miliar dari ruko/rukan.

Unit-unit pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan di unit apartemen BSD City (Marigold, Akasa, dan Upper-West). Ruko sebagian besar dikontribusikan oleh pusat bisnis Northridge, Latinos Business District di BSD City, Greenwich dan Campton.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya