10 Saham Top Losers pada 28 November-2 Desember 2022

Berikut 10 saham top losers pada 28 November-2 Desember 2022 di tengah IHSG turun 0,48 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Des 2022, 12:23 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 12:23 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada perdagangan saham 28 November-2 Desember 2022. Di tengah koreksi saham tersebut, ada kinerja saham yang paling tertekan hingga puluhan persen selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (4/12/2022), IHSG susut 0,48 persen ke posisi 7.019,63 pada 28 November-2 Desember 2022. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.053,15. Namun, kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,30 persen menjadi Rp 9.512,96 triliun dari pekan lalu Rp 9.484,63 triliun.

Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa 75,18 persen menjadi 31,50 miliar saham dari 17,98 miliar saham pada pekan lalu. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 68,46 persen menjadi Rp 17,52 triliun dari Rp 10,40 triliun pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 13,36 persen menjadi 1.205.337 transaksi selama sepekan dari 1.063.305 transaksi pada pekan sebelumnya.

Mayoritas indeks sektor IDX-IC menguat selama sepekan. Ada empat sektor yang melemah yaitu sektor saham keuangan turun 0,96 persen, sektor saham teknologi merosot 10,71 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 1,4 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,26 persen.

Sektor saham yang menguat antara lain sektor saham energi bertambah 4,38 persen, sektor saham basic naik 0,31 persen, sektor saham industri menguat 0,43 persen, dan sektor saham nonsiklikal mendaki 1,14 persen. Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,34 persen, sektor saham kesehatan melesat 3,27 persen, dan sektor saham properti melejit 1,52 persen.

Pada 28 November-2 Desember 2022, investor asing membeli saham Rp 38,77 triliun dan jual saham Rp 39,51 triliun. Dengan demikian, aksi jual bersih saham oleh investor asing mencapai Rp 743,33 miliar selama sepekan. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 78,7 triliun sepanjang 2022.

Di tengah IHSG melemah, 10 saham ini alami koreksi tajam atau top losers pada 28 November-2 Desember 2022. Berikut 10 saham top losers dikutip dari data BEI:

10 Saham Top Losers pada 28 November-2 Desember 2022

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA)

Saham ZATA merosot 28,99 persen ke posisi Rp 169 per saham dari pekan lalu Rp 238 per saham.

2.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Saham GOTO merosot 28,65 persen ke posisi Rp 132 per saham dari pekan lalu Rp 185 per saham.

3.PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)

Saham ALTO merosot 26,87 persen ke posisi Rp 98 per saham dari pekan lalu Rp 134 per saham.

4.PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI)

Saham ASMI merosot 24,55 persen ke posisi Rp 126 per saham dari pekan lalu Rp 167 per saham.

5.PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO)

Saham TMPO merosot 24,38 persen ke posisi Rp 121 per saham dari pekan lalu Rp 160 per saham.

6.PT Semacom Integrated Tbk (SEMA)

Saham SEMA tergelincir 18,54 persen ke posisi Rp 123 per saham dari pekan lalu Rp 151 per saham.

7.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

Saham EMTK tergelincir 18,53 persen ke posisi Rp 1.275 per saham dari pekan lalu Rp 1.565 per saham.

8.PT Bank Jago Tbk (ARTO)

Saham ARTO merosot 17,65 persen ke posisi Rp 4.200 per saham dari pekan lalu Rp 5.100 per saham.

9.PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR)

Saham UVCR merosot 17,24 persen ke posisi Rp 120 per saham dari pekan lalu Rp 145 per saham.

10.PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA)

Saham ASHA merosot 17,04 persen ke posisi Rp 112 per saham dari pekan lalu Rp 135 per saham.

 

 

Kinerja IHSG pada 28 November-2 Desember 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lesu pada perdagangan 28 November-2 Desember 2022. Sentimen global seperti kebijakan bank semtral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/12/2022), IHSG merosot 0,48 persen ke posisi 7.019,63 pada 28 November-2 Desember 2022. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.053,15.

Sementara itu, kapitalisasi pasar menguat 0,30 persen menjadi Rp 9.512,96 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar naik Rp 28,3 triliun dari posisi pekan lalu Rp 9.484,63 triliun. Adapun peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa 75,18 persen menjadi 31,50 miliar saham dari penutupan pekan lalu 17,98 miliar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa bertambah 68,46 persen menjadi Rp 17,52 triliun dari Rp 10,40 triliun pada pekan lalu. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 13,36 persen menajdi 1.205.337 transaksi selama sepekan dari 1.063.305 transaksi pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih didominasi oleh sentimen global di antaranya kebijakan moneter the Fed yang masih cenderung agresif hingga 2024. Di sisi lain, dari China dengan merebaknya kasus COVID-19 dan kebijakan zero COVID-19 yang kembali diterapkan.

Untuk pekan depan, ia perkirakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen global seiring perkembangan kebijakan moneter AS. Ditambah beberapa rilis data ekonomi Indonesia. Herditya menuturkan, pada pekan depan ada sejumlah rilis data ekonomi antara lain rilis data cadangan devisa yang diperkirakan turun tipis. Kemudian indeks harga keyakinan konsumen yang diprediksi naik dan penjualan ritel.

"IHSG pekan depan kami perkirakan masih cenderung sideways dengan support 6.955 dan resist 7.080,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Penutupan IHSG pada 2 Desember 2022

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (2/12/2022). Sektor saham industri dan teknologi menekan laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun tipis 0,02 persen ke posisi 7.019,63. Indeks LQ45 terpangkas 0,64 persen ke posisi 989,59. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Jumat pekan ini, koreksi IHSG menjadi terbatas. IHSG bergerak di posisi tertinggi 7.021,81 dan terendah 6.967,95. Sebanyak 330 saham melemah dan 213 saham menguat. 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.081.310 kali dengan volume perdagangan saham 49,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.441.

Mayoritas indeks sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri. Sektor saham industr merosot 1,76 persen, diikuti sektor saham teknologi terpangkas 1,24 persen. Diikuti sektor saham keuangan susut 0,46 persen, sektor saham transportasi melemah 0,18 persen, sektor saham basic turun 0,16 persen dan sektor saham properti melemah 0,04 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 1,51 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti sektor saham infrastruktur bertambah 0,16 persen, sektor saham siklikal naik 0,11 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,09 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,03 persen. Jelang akhir pekan ini, saham GOTO tertekan lagi dan kembali auto rejection bawah (ARB). Saham GOTO turun 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham. 

"Kami mencermati IDX Techno masih menjadi sektor pemberat laju IHSG dan dipimpin oleh GOTO yang masih ARB. Namun, IDX Energy diakhir sesi menjadi pendorong laju indeks sehingga pelemahan IHSG menjadi tipis,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana saat dihubungi Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya