Menakar Prospek Saham GOTO Usai Periode Lock Up Berakhir

Saham GOTO anjlok 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham pada Jumat, 2 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Des 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 04 Des 2022, 20:40 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat, 2 Desember 2022. Bahkan selama periode 28 November-2 Desember 2022, saham GOTO masuk top losers atau turun tajam.

Mengutip data RTI, saham GOTO anjlok 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham pada Jumat, 2 Desember 2022. Bahkan saham GOTO kembali sentuh auto rejection bawah (ARB) jelang akhir pekan. Total frekuensi perdagangan tercatat 18.640 kali dengan volume perdagangan 32.4817.184 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 triliun.

Selama sepekan ini, saham GOTO tergelincir 28,65 persen ke posisi Rp 132 per saham dari pekan lalu Rp 185 per saham.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menuturkan, saham GOTO bearish atau tertekan didorong penguncian atau lock up saham seri A dibuka sejak 30 November 2022. Menjelang lock up GOTO dibuka, Fajar menuturkan, investor sudah mulai melakukan aksi jual saham GOTO hingga periode lock up dibuka.

Alfian menunjukkan pada  2 November 2022, saham GOTO mengalami Auto Reject Bawah (ARB) sebesar -6.38 persen ke posisi harga Rp 132. “Aksi panik jual itu, membuat saham GOTO menjadi kali kelima secara berturut-turut saham GOTO menyentuh level ARB,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (4/12/2022).

Hal senada dikatakan Analis PT Sucor Sekuritas Jimmy Paulus. “Saham GOTO tertekan karena besarnya selling pressude sejak periode lock up pemegang saham lama dibuka,” tutur dia.

Jimmy menuturkan, periode penguncian yang berakhir akan menjadi sentimen negatif karena bertambahnya selling pressure atau tekanan jual.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Prospek Saham GOTO

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Ia menambahkan, koreksi saham GOTO yang terjadi tidak terlalu bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Weighting GOTO terhadap indeks yang sudah tidak sebesar awal listing kemarin,” kata dia.

Untuk prospek ke depan, Fajar melihat saham GOTO masih akan melanjutkan tren bearish. Namun, kapitalisasi pasar saham GOTO turun menjadi Rp 156,34 triliun diharapkan tidak bebani IHSG. “Market cap sudah turun banyak jadi seharusnya ke depan tidak membebani IHSG,” kata dia.

Adapun strategi saham bagi investor yang memiliki saham GOTO, menurut Fajar dapat melakukan aksi cut loss untuk meminimalkan risiko potensi tren bearish dalam jangka pendek. Di sisi lain, ia menuturkan, investor juga dapat melakukan strategi average down ketika harga saham GOTO sudah berada di harga terendah.

Sementara itu, Jimmy menuturkan, investor sebaiknya wait and see hingga tekanan jual di saham GOTO mulai mereda. “Baru kemudian mencari entry point jika tertarik untuk trading atau investasi,” kata Jimmy.

Saham GOTO Masih Anjlok Sejak Lock Up Berakhir, Ini Dampaknya ke IHSG

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih betah bergerak di zona merah usai periode penguncian (lock up) saham seri A berakhir pada 30 November 2022. Dampak koreksi saham GOTO tersebut pun berimbas ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI),  I Gede Nyoman Yetna menuturkan, periode lock-up GOTO berakhir 30 November 2022. Sejak lock-up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga sentuh auto rejection bawah (ARB). Hal tersebut juga berdampak penurunan IHSG. 

"Jika diakumulasikan per 28 November bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan bursa sebesar 4,87 persen kali minus 7 persen sama dengan minus 0,34 persen,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).

Nyoman menuturkan, pihaknya juga memperhatikan secara khusus semua perusahaan tercatat atau emiten selain GOTO.

Sebelumnya, mengutip data RTI, saham GOTO merosot 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 2 Desember 2022. Saham GOTO dibuka turun 9 poin ke posisi Rp 132 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 132 dan terendah

Total frekuensi perdagangan saham 15.777 kali dengan volume perdagangan 323.177.056 saham. Nilai transaksi harian Rp 3,3 triliun. Saham GOTO yang terus tertekan ini menyentuh level terendah di posisi 132.

Pada penutupan perdagangan 1 Desember 2022, saham GOTO terpangkas 6,62 persen ke posisi Rp 141 per saham. Nilai transaksi Rp 65,12 miliar dan volume perdagangan 461,86 juta. Total frekeunsi perdagangan 17.129 kali.

 

IHSG Melemah Terbatas, Saham GOTO ARB Lagi

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (2/12/2022). Sektor saham industri dan teknologi menekan laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun tipis 0,02 persen ke posisi 7.019,63. Indeks LQ45 terpangkas 0,64 persen ke posisi 989,59. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Jumat pekan ini, koreksi IHSG menjadi terbatas. IHSG bergerak di posisi tertinggi 7.021,81 dan terendah 6.967,95. Sebanyak 330 saham melemah dan 213 saham menguat. 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.081.310 kali dengan volume perdagangan saham 49,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.441.

Mayoritas indeks sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri. Sektor saham industr merosot 1,76 persen, diikuti sektor saham teknologi terpangkas 1,24 persen. Diikuti sektor saham keuangan susut 0,46 persen, sektor saham transportasi melemah 0,18 persen, sektor saham basic turun 0,16 persen dan sektor saham properti melemah 0,04 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menguat 1,51 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti sektor saham infrastruktur bertambah 0,16 persen, sektor saham siklikal naik 0,11 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,09 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,03 persen. Jelang akhir pekan ini, saham GOTO tertekan lagi dan kembali auto rejection bawah (ARB). Saham GOTO turun 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham. 

"Kami mencermati IDX Techno masih menjadi sektor pemberat laju IHSG dan dipimpin oleh GOTO yang masih ARB. Namun, IDX Energy diakhir sesi menjadi pendorong laju indeks sehingga pelemahan IHSG menjadi tipis,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana saat dihubungi Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya