Liputan6.com, Jakarta - - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi pada 2-6 Januari 2023. Koreksi IHSG sepekan didorong sentimen global terutama harga komoditas dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
IHSG terpangkas 2,42 persen ke posisi 6.684,55 dari posisi sebelumnya 6.850,61. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar susut 2,5 persen menjadi Rp 9.258,26 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut terpangkas Rp 240,87 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.449,13 triliun.
Baca Juga
Pada pekan ini, indeks sektor saham (IDX-IC) kompak tertekan kecuali sektor saham basic naik 0,51 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,32 persen.
Advertisement
Sementara itu, sektor saham energi merosot 7,01 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham siklikal terpangkas 3,37 persen, sektor saham properti merosot 3,15 persen dan sektor saham industri tergelincir 3,08 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan turun 2,95 persen, sektor saham transportasi melemah 2,46 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 2,33 persen.
Kemudian sektor saham kesehatan melemah 1,5 persen, sektor saham teknologi susut 1,18 persen.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, harga komoditas minyak dunia yang melemah dan harga batu bara yang sempat tertekan. “Hal tersebut diakibatkan adanya rencana Tiongkok untuk membuka kembali impor batu bara dari Australia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Kedua, sinyal hawkish the Fed dalam kebijakan moneternya ke depan untuk menurunkan inflasi ke dua persen sesuai target. Ketiga, dengan ada sinyal tersebut, Herditya mengatakan ada shifting aset dari pasar saham ke obligasi.
“Hal ini ditunjukkan dengan ada outflow dalam sepekan ini Rp 1,69 triliun,” ujar dia.
Keempat, ada potensi resesi dan perlambatan ekonomi global dengan proyeksi IMF untuk 2023 hanya 2,3 persen.
Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham yang catat top gainers atau melonjak tajam pada 2-6 Januari 2023. Pada pekan ini, ada saham PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) yang catat penguatan terbesar. Saham ALKA melambung 125,56 persen. Diikuti saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) yang naik 101,17 persen, dan saham PT Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk (AMIN) yang melambung 62,86 persen.
Top Gainers pada 2-6 Januari 2023
Berikut 10 saham yang catat top gainers pada 2-6 Januari 2023 dikutip dari data BEI:
1.PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA)
Saham ALKA melompat 125,56 persen ke posisi Rp 600 per saham dari pekan lalu Rp 266 per saham.
2.PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII)
Saham FMII melompat 101,17 persen ke posisi Rp 515 per saham dari pekan lalu Rp 256 per saham.
3.PT Ateliers Mecaniques D Indonesie Tbk (AMIN)
Saham AMIN melompat 62,86 persen ke posisi Rp 171 per saham dari pekan lalu Rp 105 per saham.
4.PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD)
Saham GOLD melompat 54,38 persen ke posisi Rp 494 per saham dari pekan lalu Rp 320 per saham.
5.PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
Saham APEX melompat 48,24 persen ke posisi Rp 252 per saham dari pekan lalu Rp 170 per saham.
6.PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI)
Saham AKSI melompat 40 persen ke posisi Rp 406 per saham dari pekan lalu Rp 290 per saham
7.PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS)
Saham RUIS melompat 37,50 persen ke posisi Rp 308 per saham dari pekan lalu Rp 224 per saham.
8.PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS)
Saham AIMS melompat 33,01 persen ke posisi Rp 274 per saham dari pekan lalu Rp 206 per saham.
9.PT Ifishdeco Tbk (IFSH)
Saham IFSH melompat 25,52 persen ke posisi Rp 1.205 per saham dari pekan lalu Rp 960 per saham.
10.PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
Saham GTBO melompat 22,99 persen ke posisi Rp 230 per saham dari pekan lalu Rp 187 per saham.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 2-6 Januari 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 2-6 Januari 2023. Bahkan IHSG meninggalkan posisi 6.800.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (7/1/2023), IHSG merosot 2,42 persen ke posisi 6.684,55 dari posisi sebelumnya 6.850,61. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar terpangkas 2,5 persen menjadi Rp 9.258,26 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut turun Rp 240,87 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.449,13 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 505,18 miliar pada Jumat, 6 Januari 2023. Selama sepekan, aksi jual investor asing mencapai Rp 2,18 triliun. Pada 2022, investor asing jual saham Rp 2,19 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi merosot 15,04 persen menjadi 16,45 miliar saham dari 19,36 miliar pada penutupan pekan lalu. Rata-rata transaksi harian bursa terpangkas 13,46 persen menjadi Rp 9,30 triliun dari Rp 10,74 triiun pada pekan sebelumnya.
Akan tetapi, rata-rata frekuensi transaksi harian melonjak 22,41 persen menjadi 1.104.455 transaksi dari pekan lalu 902.268 transaksi.
Pada pekan ini, BEI mencatat saham perdana yang dilakukan pada Jumat, 6 Januari 2023. Diawali oleh PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk.(BEER) yang sahamnya dicatatkan pada Papan Pengembangan BEI. BEER bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan subsektor Food & Beverage.
Selanjutnya
Adapun industri BEER adalah Beverages dengan subindustri Liquors. Kemudian, PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL) yang sahamnya dicatatkan pada Papan Akselerasi BEI.
SOUL bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan subsektor Food & Beverage. Adapun industri SOUL adalah Beverages dengan subindustri Soft Drinks.
PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) mencatatkan saham dan waran pada Papan Pengembangan BEI. ELIT bergerak pada sektor Technology dengan subsektor Software & IT Services. Adapun industri dan subindustri ELIT adalah IT Services & Consulting.
Selanjutnya PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE) yang sahamnya dicatatkan pada Papan Pengembangan BEI. CBPE bergerak pada sektor dan subsektor Properties & Real Estate.
Adapun industri dan subindustri CBPE adalah Real Estate Management & Development. BEER, SOUL, ELIT dan CBPE tercatat sebagai perusahaan tercatat ke-1,2,3 dan 4 di BEI pada 2023.
Sedangkan pencatatan surat utang diawali PT Medco Power Indonesia yang terbitkan sukuk wakalah berkelanjutan I Medco Power Indonesia tahap II tahun 2022 senilai Rp 600 miliar.
Advertisement