10 Saham Top Losers pada 2-6 Januari 2023

Berikut 10 saham top losers atau alami koreksi tajam pada 2-6 Januari 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jan 2023, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 11:30 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam pada pekan ini tepatnya 2-6 Januari 2023. Bahkan IHSG meninggalkan posisi 6.800.

IHSG terpangkas 2,42 persen ke posisi 6.684,55 dari posisi sebelumnya 6.850,61. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar terpangkas 2,5 persen menjadi Rp 9.258,26 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut turun Rp 240,87 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.449,13 triliun.

Investor asing melepas saham Rp 505,18 miliar pada Jumat, 6 Januari 2023. Selama sepekan, aksi jual investor asing mencapai Rp 2,18 triliun. Sepanjang tahun berjalan 2022, investor asing jual saham Rp 2,19 triliun.

Indeks sektor saham (IDX-IC) kompak bergerak di zona merah pada perdagangan 2-6 Januari 2023 kecuali sektor saham basic naik 0,51 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,32 persen.

Sementara itu, sektor saham energi merosot 7,01 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham siklikal terpangkas 3,37 persen, sektor saham properti merosot 3,15 persen dan sektor saham industri tergelincir 3,08 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan turun 2,95 persen, sektor saham transportasi melemah 2,46 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 2,33 persen.

Kemudian sektor saham kesehatan melemah 1,5 persen, sektor saham teknologi susut 1,18 persen.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, harga komoditas minyak dunia yang melemah dan harga batu bara yang sempat tertekan. “Hal tersebut diakibatkan adanya rencana Tiongkok untuk membuka kembali impor batu bara dari Australia,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, sinyal hawkish the Fed dalam kebijakan moneternya ke depan untuk menurunkan inflasi ke dua persen sesuai target. Ketiga, dengan ada sinyal tersebut, Herditya mengatakan ada shifting aset dari pasar saham ke obligasi.

“Hal ini ditunjukkan dengan ada outflow dalam sepekan ini Rp 1,69 triliun,” tutur dia.

Keempat, ada potensi resesi dan perlambatan ekonomi global dengan proyeksi IMF untuk 2023 hanya 2,3 persen.

Pada pekan ini, ada 10 saham yang alami koreksi tajam atau top losers. Bahkan koreksi saham tersebut lebih besar ketimbang kinerja. Saham PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) alami koreksi tajam pada pekan ini, dan memimpin koreksi. Saham IDEA turun 37,08 persen.

Disusul PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS). Saham TFAS susut 30,12 persen ke posisi Rp 3.480 per saham. Lalu ada saham PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA). Saham ESTA melemah 29,17 persen.

10 Saham Top Losers pada 2-6 Januari 2023

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut 10 saham alami koreksi terbesar pada 2-6 Januari 2023 dikutip dari data BEI:

1.PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA)

Saham IDEA terpangkas 37,08 persen menjadi Rp 56 per saham dari pekan lalu Rp 89 per saham.

2.PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS)

Saham TFAS terpangkas 30,12 persen menjadi Rp 3.480 per saham dari pekan lalu Rp 4.980 per saham

3.PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA)

Saham ESTA terpangkas 29,17 persen ke posisi Rp 136 per saham dari pekan lalu Rp 192 per saham.

4.PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE)

Saham OMRE terpangkas 29,01 persen menjadi Rp 575 per saham dari pekan lalu Rp 810 per saham.

5.PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU)

Saham WMUU turun 27,06 persen ke posisi Rp 62 per saham dari pekan lalu Rp 85 per saham

6.PT Indofarma Tbk (INAF)

Saham INAF merosot 26,09 persen ke posisi Rp 850 per saham dari pekan lalu Rp 1.150 per saham.

7.PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA)

Saham NZIA merosot 25,99 persen ke posisi Rp 262 per saham dari pekan lalu Rp 354 per saham.

8.PT Victoria Insurance Tbk (VINS)

Saham VINS merosot 25,28 persen ke posisi Rp 133 per saham dari pekan lalu Rp 178 per saham.

9.PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)

Saham JMAS merosot 24,76 persen ke posisi Rp 79 per saham dari pekan lalu Rp 105 per saham.

10.PT Pool Advista Finance Tbk (POLA)

Saham POLA merosot 22,99 persen menjadi Rp 67 per saham dari pekan lalu Rp 87 per saham.

 

Penutupan IHSG pada 6 Januari 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (6/1/2023). Penguatan IHSG tersebut didukung dari sektor saham industri dasar dan energi.

Mengutip data RTI, IHSG bertambah 0,46 persen ke posisi 6.684,55. Indeks LQ45 naik 0,37 persen ke posisi 913,02. Sebagian besar indeks acuan bervariasi menjelang akhir pekan ini.

Adapun IHSG sempat berada di level tertinggi 6.708,63 dan terendah 6.598,64. Sebanyak 264 saham berada di zona merah dan 271 saham menguat. 170 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.156.577 kali dengan volume perdagangan 15,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.630.

Secara indeks sektor saham, mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal turun 0,30 persen, sejtor saham keuangan merosot 0,38 persen dan sektor saham infrastruktur berkurang 0,84 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 1,4 persen, sektor saham basic menguat 1,82 persen, sektor saham industry naik 0,69 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,95 persen, dan sektor saham kesehatan menguat 0,05 persen.

Selain  itu, sektor saham properti bertambah 0,52 persen, sektor saham teknologi menanjak 0,45 persen, sektor saham transportasi menguat 0,92 persen.

Saham GOTO naik 3,26 persen ke posisi Rp 95 per saham.  Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 92 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 95 dan terendah Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.826 kali dengan volume perdagangan 8.837.735 saham. Nilai transaksi Rp 79,4 miliar.

Bursa Saham Asia Menguat pada 6 Januari 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 6 Januari 2023 meski bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memberikan sinyal kenaikan suku bunga.

Di sisi lain ada laporan data gaji swasta ADP yang bertambah 235.000 pekerjaan pada Desember 2022. Jumlah tenaga kerja tersebut menunjukkan kuatnya pasar tenaga kerja meski the Fed berupaya redam inflasi dan menyarankan ruang kenaikan suku bunga.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,12 persen menjadi 2.289,97. Indeks ASX 200 Australia naik 0,65 persen ke posisi 7.109,60. Indeks Nikkei di Jepang menguat 0,59 persen ke posisi 25.973,85. Indeks Topix menanjak 0,37 persen ke posisi 1.875,76.

Indeks Hong Kong Hang Seng ditutup melemah setelah laporan dukungan untuk sektor properti. Indeks Shanghai menguat 0,08 persen ke posisi 3.157,64 dan indeks Shenzhen bertambah 0,32 persen ke posisi 11.367,73.

Harga gas alam turun lebih dari 10 persen dan sentuh level terendah USD 3,651, dan level terendah sejak 3 Januari 2022. Indeks dolar AS menguat 0,75 persen pada sesi kedua.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya