Bursa Saham Asia Tergelincir, Investor Menanti Data Aktivitas Pabrik

Bursa saham Asia Pasifik tergelincir pada perdagangan Selasa pagi, 21 Februari 2023. Indeks ASX di Australia melemah 0,43 persen pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Feb 2023, 07:52 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 07:52 WIB
Bursa Saham Asia Pasifik Lesu pada Perdagangan 21 Februari 2023
Bursa saham Asia Pasifik lesu pada perdagangan Selasa, 21 Februari 2023 seiring investor menunggu data aktivitas pabrik. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada awal perdagangan Selasa, (21/2/2023) seiring investor menanti data survei regional swasta untuk aktivitas pabrik.

Dikutip dari CNBC, Selasa pekan ini, indeks ASX 200 di Australia turun 0,43 persen karena investor mencerna indeks manajer pembelian Judo Bank nasional yang naik menjadi 49,2. Angka di bawha 50 memisahkan pertumbuhan dan kontraksi. Adapun indeks PMI ini mencakup jasa dan manufaktur yang dipandang sebagai ukuran kesehatan ekonomi yang dapat diandalkan.

Bank sentral Australia juga akan merilis dari pertemuan kebijakan Februari saat menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,35 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,16 persen dan Topix sedikit susut menjelang PMI Manufaktur Jepang.

Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,2 persen, sedangkan indeks Kosdaq menguat. Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) tutup karena libur Hari Presiden. Perdagangan kontrak berjangka AS melemah di tengah sentimen suku bunga lebih tinggi.

Indeks Dow Jones berjangka susut 0,3 persen, indeks S&P 500 berjangka melemah 0,3 persen, dan indeks Nasdaq berjangka terpangkas 0,2 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik 20 Februari 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 20 Februari 2023. Hal ini seiring investor bersiap hadapi data ekonomi termasuk risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Bank sentral China mempertahankan bunga pinjaman baik tenor 1 tahun dan lima tahun. Indeks CSI 300 yang berisi saham-saham kapitalisasi besar di Shanghai dan Shenzhen menguat 2,45 persen. Indeks Shenzhen bertambah 2,03 persen ke posisi 11.954,13. Indeks Shanghai mendaki 2,06 persen menjadi 3.290,34.

Di Hong Kong, indeks Hang menanjak 0,85 persen. Indeks Hang Seng teknologi mendaki 1,32 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat ke posisi 2.453,15. Indeks Nikkei 225 menguat ke posisi 27.531,94 dan indeks Topix mendaki 0,39 persen ke posisi 1.999,71. Investor menanti kandidat Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda tampil di parlemen pada Jumat pekan ini.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.351,5. Di wall street, indeks acuan bervariasi. Indeks Dow Jones reli lebih dari 100 poin. Indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing tertekan.

 

Penutupan Wall Street pada 17 Februari 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 Februari 2023 seiring inflasi tinggi dan sentimen kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 129,84 poin atau 0,39 persen ke posisi 33.826,69. Indeks Dow Jones melambung berkat saham Amgen dan United Health. Dua saham tersebut masing-masing naik 2,69 persen dan 2,41 persen.

Indeks S&P 500 susut 0,28 persen ke posisi 4.079,09. Indeks Nasdaq melemah 0,58 persen ke posisi 11.787,27. Sektor saham energi jadi penghambat terbesar. Saham Devon Energy terpangkas 4,29 persen sehingga menekan S&P 500.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun dan dua tahun sentuh level yang tidak terlihat sejak November 2022. Hal itu membebani saham pada awal sesi.

Sementara itu, selama sepekan, kinerja indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks Dow Jones melemah 0,13 persen. Indeks Dow Jones catat koreksi dalam tiga minggu, pertama kali sejak September 2022. Indeks S&P 500 turun 0,28 persen dalam sepekan. Indeks Nasdaq bertambah 0,59 persen.

Investor khawatir bagaimana ekonomi dan saham bertahan seiring bank sentral AS atau the Fed tetap menaikkan suku bunga seiring inflasi masih tinggi. Pada pidato Jumat, 17 Februari 2023, Gubernur the Fed Michelle Bowman menuturkan, ada jalan panjang ditempuh sebelum bank sentral meraih target inflasi 2 persen.

“Kami telah berada dalam tarik menarik yang sangat kontroversial antara pasar saham dan treasury,” ujar Chief Market Strategist B.Riley, Art Hogan, dikutip dari CNBC.

 

The Fed Bakal Genjot Suku Bunga Lagi

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sementara treasury memberi sinyal the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. “Investor saham tampaknya melihat beberapa kenaikan suku bunga lagi dan menantikan jeda,” ujar dia.

Adapun beberapa pergerakan terjadi setelah rata-rata utama turun lebih dari 1 persen pada Kamis, 16 Februari 2023, setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, indeks harga produsen, metrik inflasii yang melacak harga grosir naik 0,7 persen bulan lalu. Inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

Pada pekan depan, investor akan terus mengamati musim laporan keuangan untuk tanda-tanda kekauaan atau kelemahan konsumen. Saham Walmart dan Etsy dijadwalkan laporkan kinerja pekan depan.

Saham Paramount Global, menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik pekan ini. Saham Paramount Global naik sekitar 9 persen hingga pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Saham mendapatkan dorongan pekan ini setelah perusahaan mengatakan akan menaikkan harga untuk layanan berlangganan Paramount+. Selama sepekan, saham Paramount melonjak 40 persen pada 2023.

Infografis Sinyal Resesi dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Sinyal Resesi dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya