Produsen Sari Roti Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar, Tumbuh 52,4 Persen pada 2022

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen sari roti mencatat pertumbuhan laba bersih 52,4 persen menjadi Rp 432 miliar pada 2022. Sedangkan penjualan tumbuh 19,7 persen.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 02 Mar 2023, 07:26 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 07:26 WIB
Produsen Sari Roti Umumkan Kinerja Laba dan Pendapatan 2022
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen sari roti mengumumkan kinerja laba dan pendapatan 2022. (Foto: sariroti.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen roti dengan merek Sari Roti dan Sari Kue mengumumkan laporan keuangan per 31 Desember 2022 dan pada saat bersamaan juga disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan berhasil meraih laba bersih hingga Rp 432 miliar atau melesat 52,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan penjualan baik pada kanal modern maupun tradisional serta perbaikan profitabilitas sepanjang 2022.

“Penerapan strategi ekspansi bisnis yang tepat dengan memperluas cakupan operasional khususnya wilayah Barat dan Timur, ROTI meraih penjualan bersih 2022 sebesar Rp3,9 triliun setara pertumbuhan 19,7 persen dibanding tahun 2021,” kata Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia dalam keterangan resmi ditulis Kamis, (2/3/2023).

Sebagai catatan, penjualan dari wilayah Barat dan Timur membukukan peningkatan luar biasa 22,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 1,74 triliun atau kontribusi 44,3 persen terhadap penjualan nasional. Sementara itu wilayah Tengah masih tetap sebagai kontributor utama dengan penjualan Rp 2,19 triliun yang tumbuh 17,5 persen year on year (yoy).

Meski terdapat kenaikan biaya bahan baku yang utamanya harga tepung terigu menekan margin laba kotor, tetapi secara konsisten perusahaan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional. Hingga akhirnya pada penghujung 2022 margin EBITDA dan margin laba bersih menjadi sebesar 21,3 persen dan 11 persen membaik secara signifikan dari 2021.

Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia mengatakan, capaian baik tahun lalu diharapkan menjadi pondasi kuat perseroan untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. 

"Manajemen akan terus melakukan analisa komprehensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas konsumen dalam menghadapi dinamika serta tantangan usaha di masa depan," ujar dia.

 

 

Nippon Indosari Corpindo Buyback 15,3 Juta Saham

Produk Sari Roti
Produk Sari Roti (sumber: www.sariroti.com)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menambah kepemilikannya atas saham perusahaan.

Melansir data PT Kustordian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/10/2022), Nippon Indosari Corpindo melakukan pembelian kembali (buyback) 15.295.600 lembar dari publik.

Usai transaksi, kepemilikan perusahaan per 30 September 2022 bertambah menjadi sebanyak 466.065.900 lembar sajam atau setara 7,53 persen. Adapun per 29 September 2022, kepemilikam perseroan yakni sebanyak 450.770.300 lembar atau setara 7,29 persen.

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengumumkam rencana pembelian kembali (buyback) saham periode keenam. Pembelian kembali saham produsen Sari Roti ini dilaksanakan terhitung mulai 21 Juli 2022 hingga 20 Oktober 2022. Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum sebesar Rp 214,21 miliar dengan jumah saham sebanyak-banyaknya 125.007.599 saham.

Perseroan membatasi harga pembelian saham atau buyback maksimal sebesar Rp 1.700 per lembar saham. Informasi saja, pada perdagangan 30 September 2022, saham ROTI ditutup turun 20 poin atau 1,57 persen ke posisi 1.250.

Saham ROTI dibuka pada posisi 1.270 dan bergerak pada rentang 1.250-1.280. Berdasarkan asumsi harga tersebut, transaksi buyback yang dilakukan perseroan berkisar antara Rp 19.12 miliar hingga Rp 19,58 miliar.

 

Dampak Kenaikan Harga Bahan Baku

Paparan publik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Kamis, 15 September 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)
Paparan publik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), Kamis, 15 September 2022 (Foto: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk)

Sebelumnya, PT Nippon Indosari  Corpindo Tbk (ROTI) telah menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku seperti harga tepung terigu. Perseroan mencatat biaya bahan baku dan kemasan naik sekitar 31,6 persen.

Head Investor&Public Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Hadi Susilo menuturkan,  kenaikan harga bahan baku yang terjadi sejak tahun lalu menjadi tantangan perseroan. Sejumlah langkah dilakukan dengan efisiensi dan meningkatkan harga jual kepada konsumen. Namun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menilai kenaikan harga jual juga belum cukup seiring margin laba kotor tetap turun dari level 54 ke 51. Perseroan pun mengkaji strategi pricing ke depan.

"Pada kuartal I 2022 (naikkan harga jual-red), cek di minimarket (kenaikan-red) kisaran 10 persen, tapi dirasa belum cukup. Kinerja first half sudah naikkan harga pada kuartal I, margin laba kotor tetap turun dari 54 ke 51, akhirnya manajemen memutuskan strategi pricing naik sedikit lagi pada Agustus 2022," kata dia saat public expose live, Kamis, 15 September 2022, ditulis Jumat (16/9/2022).

Perseroan pun akan terus memonitor perkembangan harga tepung terigu. Hal ini seiring kontribusi tepung terigu  mencapai 25 persen dari cost of good sold (COGS) atau harga pokok penjualan. COGS merupakan komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk hasilkan produk atau jasa.

 

Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia
Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya