Profil UBS Group AG, Bank yang Sepakat Akuisisi Credit Suisse demi Hentikan Krisis Perbankan Global

UBS sepakat membeli Credit Suisse yang diumumkan pada Minggu, 19 Maret 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Mar 2023, 19:20 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 19:20 WIB
Profil UBS, Bank yang Caplok Credit Suisse
Berikut profil UBS yang caplok Credit Suisse. (Foto: laman UBS)

Liputan6.com, Jakarta - UBS Group AG setuju membeli saingannya Credit Suisse dalam kesepakatan yang didukung pemerintah. Pengumuman Minggu malam, 19 Maret 2023 datang setelah pembicaraan darurat selama akhir pekan di Swiss antara dua bank dan regulator keuangan negara tersebut.

Menarik untuk diketahui, berikut Liputan6.com mengulas mengenai profil UBS Group AG. UBS Group AG adalah perusahaan induk yang bergerak di bidang penyediaan solusi manajemen keuangan. Perusahaan ini beroperasi melalui segmen berikut: Global Wealth Management, Personal & Corporate Banking, Manajemen aset, Bank Investasi, dan Corporate Center.  

Segmen Global Wealth Managemen memberikan saran dan menawarkan layanan keuangan kepada klien swasta kaya kecuali yang dilayani oleh wealth management Amerika yang mencakup perbankan dan pinjaman, perencanaan kekayaan, dan manajemen investasi.  

Segmen Personal & Corporate Banking menawarkan produk dan layanan keuangan kepada klien swasta, korporat, dan institusional di Swiss.  

Segmen Manajemen Aset terdiri dari produk dan layanan manajemen investasi, solusi platform dan dukungan konsultasi untuk institusi, perantara wholesale dan klien manajemen kekayaan.  

Segmen Bank Investasi terdiri dari saran investasi, solusi keuangan, dan akses pasar modal di antara klien korporat, institusi, dan manajemen kekayaan.  

Selain itu, segmen Corporate Center terlibat dalam layanan, manajemen aset dan liabilitas grup dan portofolio non-inti dan warisan. UBS didirikan pada 29 Juni 1998 dan berkantor pusat di Zurich, Swiss.

UBS Setuju Sepakat Beli Credit Suisse

Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)
Credit Suisse (Foto: Laman Credit Suisse)

Sebelumnya, UBS setuju membeli saingannya Credit Suisse dalam kesepakatan yang didukung pemerintah. Pengumuman Minggu malam, 19 Maret 2023 datang setelah pembicaraan darurat selama akhir pekan di Swiss antara dua bank dan regulator keuangan negara tersebut.

Dikutip dari BBC, Senin (20/3/2023), The Swiss National Bank atau bank sentral Swiss mengatakan, kesepakatan itu cara terbaik untuk memulihkan kepercayaan pasar keuangan dan mengelola risiko ekonomi.

Sementara itu, Bank of England mengatakan, pihaknya menyambut baik "serangkaian tindakan komprehensif”. Pemegang saham Credit Suisse kehilangan hak suara atas kesepakatan itu dan akan menerima satu saham di UBS untuk setiap 22,48 saham yang dimiliki. Nilai akuisisi sekitar 3 miliar Swiss francs atau sekitar USD 3,25 miliar atau sekitar Rp 49,98 triliun (asumsi kurs 15.378 per dolar AS). Diperkirakan kesepakatan dapat diselesaikan pada akhir 2023.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Maret 2023, valuasi Credit Suisse sekitar USD 8 miliar. Akan tetapi, kesepakatan itu telah mencapai apa yang diatur oleh regulator-mengamankan hasil sebelum pasar keuangan dibuka pada Senin, 20 Maret 2023.

Dalam pernyataan bank sentral Swiss mengatakan, “solusi telah ditemukan untuk mengamankan stabilitas keuangan dan melindungi ekonomi Swiss dalam situasi yang luar biasa saat ini”.

Pemerintah federal mengatakan untuk kurangi risiko apa pun bagi UBS, mereka akan memberikan jaminan terhadap potensi kerugian senilai USD 9,6 miliar atau sekitar Rp 147,63 triliun.

Bank sentral Swiss juga telah menawarkan bantuan likuiditas hingga USD 110 miliar atau sekitar Rp 1.690 triliun. Lembaga keuangan global dengan cepat memuji kesepakatan itu. Bank of England mengatakan, pihaknya menyambut baik “serangkaian tindakan komprehensif” yang ditetapkan oleh otoritas Swiss.

"Kami telah terlibat erat dengan mitra internasional selama persiapan pengumuman hari ini dan akan terus mendukung pelaksanaannya,”

Dikatakan sistem perbankan Inggris dimodali dan didanai dengan baik, tetap aman dan sehat.

 

 

Regulator Keuangan Global Sambut Baik

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Departemen Keuangan Inggris juga mengatakan pihaknya menyambut baik merger itu dan pemerintah Inggris akan terus terlibat dengan Financial Conduct Authority (FCA) dan Bank of England “seperti biasa”.

FCA mengatakan, pihaknya ingin menyetujui pengambilalihan untuk mendukung stabilitas keuangan karena UBS dan Credit Suisse beroperasi di London. “FCA terus berhubungan erat dengan Inggris dan mitra regulator internasional untuk memantau perkembangan pasar,” kata pengawas itu.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde menuturkan, pihaknya menyambut “tindakan cepat” dari otoritas Swiss. “Mereka berperan penting untuk memulihkan kondisi pasar yang teratur dan memastikan stabilitas keuangan. Sektor perbankan kawasan euro tangguh dengan posisi modal dan likuiditas yang kuat,” ujar Lagarde.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Janet Yellen dan ketua the Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, pengumuman oleh otoritas Swiss mendukung “stabilitas keuangan”. “Posisi modal dan likuiditas sistem perbankan AS kuat dan sistem keuangan AS tangguh,” kata mereka.

Aset yang Bagus

Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)
Ilustrasi credit suisse (Foto: Jan Huber/Unsplash)

Chairman UBS Colm Kelleher menuturkan, Credit Suisse adalah aset yang sangat bagus yang ingin dipertahankan. “Akuisisi ini menarik bagi pemegang saham UBS tetapi mari kita perjelas, sejauh menyangkut Credit Suisse, ini adalah penyelamatan darurat,” ia menambahkan.

Kelleher mengatakan, UBS akan menjalankan bagian perbankan investasi dari Credit Suisse. Ia menuturkan, “terlalu dini” untuk mengatakan apa yang akan terjadi tentang pekerjaan.

"Kita perlu melakukan ini dengan cara yang rasional dan bijaksana, ketika kita telah duduk dan menganalisis apa yang perlu kita lakukan,” ujar dia.

Adapun kesepakatan akhir pekan datang setelah bantuan darurat senilai USD 54 miliat dari bank sentral Swiss gagal meyakinkan pasar dan saham Credit Suisse anjlok 24 persen mendorong aksi jual saham di pasar Eropa. Bank berusia 167 tahun itu merugi dan hadapi serangkaian masalah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tuduhan pencucian uang.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya