Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 50 persen dan pendapatan hingga 30 persen usai IPO pada 2023. Adapun pendapatan perseroan pada tahun lalu sekitar Rp 45 miliar dan laba bersih Rp 2 miliar.Â
"Covid-19 sudah mulai melandai artinya kemudian pembangunan infrastruktur di masa Jokowi tidak turun, makin membesar dan kami lihat sektor properti membaik kami berharap tahun ini bisa naik 25-30 persen tahun ini untuk pendapatan atau penjualan. Laba bersih berharap bisa paralel yaa mudah-mudahan bisa meningkat minimal 50 persen," kata Direktur Utama Multi Makmur Lemindo Junaedi saat ditemui di BEI, Senin (10/4/2023).
Baca Juga
Dia bilang, terdapat beberapa produk yang akan menopang penjualan perseroan pada tahun ini, salah satunya Supernovam
Advertisement
"Supernova, brand premium kami dan Greenlon sumbangsih ke penjualan sekitar 60-70 persen, produk tersebut dijual ke agen, kontraktor, swasta pemerintah. Terkadang permintaan besar kami punya keterbatasan output produk kami dengan IPO meningkatkan membeli mesin dan mempunyai plan baru otomatis output meningkatkan artinya kami bisa memberikan kontribusi semakin besar," kata dia.
Ekspansi Perseroan
Di sisi lain, Junaedi menyebut, pihaknya akan melakukan ekspansi dalam rangka memenuhi permintaan produk dari sejumlah perusahaan. Perseroan juga akan membeli mesin baru yang akan memproduksi sejumlah produk pipa.
"10 produk mesin baru akan digunakan untuk pipa PVC, fitting PVC atau sambungan pipa dan talang PVC," ujar dia.
Selain itu, perseroan juga akan membangun pabrik kedua karena di tempat yang lama tidak memungkinkan untuk ekspansi. Dengan demikian, perseroan melakukan ekspansi di lokasi industri di daerah Cikande. Adapun, pembangunan pabrik tersebut segera berjalan dan diharapkan September tahun ini bisa rampung.
"Kami berharap bahwa dengan ekspansi ini maka output kami lebih besar dan sumbangsih kami untuk pembangunan baik BUMN maupun swasta jadi lebih besar. Hampir 100 persen dana IPO kami gunakan untuk pembangunan pabrik termasuk modal kerja hanya dua persen kami gunakan untuk membayar kewajiban kami kepada pihak bank," imbuhnya.
Â
Â
Harga Saham PIPA Melambung saat Perdagangan Perdana di BEI
Sebelumnya, PT Multi Makmur Lemindo Tbk resmi tercatat dengan kode emiten PIPA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 10 April 2023. Lantas, bagaimana laju saham PIPA pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham PIPA dibuka naik Rp 30 ke posisi Rp 135 per saham dari harga awal Rp 105. Harga saham PIPA berada di posisi Rp 141 atau naik 34,29 persen pada pukul 9.35 WIB.Â
Saham PIPA berada di level tertinggi Rp 141 dan terendah Rp 135 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.923 kali dengan volume perdagangan 10,09 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 2,69 miliar.Â
Melansir keterangan resminya, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) merupakan salah satu perusahaan produsen pipa PVC terkemuka di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin 10 April 2023.Â
Multi Makmur Lemindo melepas 925.000.000 lembar saham ke publik atau setara dengan 27,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham dengan total peraihan dana IPO sebesar Rp 97.125.000.000.Â
Bersamaan dengan hal tersebut, perseroan juga menerbitkan waran seri I yang menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma bagi para pemegang saham baru dengan rasio 10:9 atau sejumlah 832.500.000 lembar waran seri I serta harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp110.Â
Direktur Utama Multi Makmur Lemindo Junaedi mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di tanah seluas 10.952 m2 di Cikande, Serang, Banten dan kedepannya seluruh kegiatan produksi perseroan akan berpusat di lokasi tersebut. Dengan memusatkan kegiatan produksi perseroan ke Cikande selain akan meningkatkan kapasitas dan varian produk pipa PVC, proses produksi perseroan akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal.Â
Â
Â
Advertisement
Alasan IPO
Selain itu, penggunaan dana tersebut juga akan dipergunakan untuk memperluas jaringan distribusi material dan bahan bangunan, terutama di area Kalimantan di mana peningkatan permintaan akan dipicu dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memahami pertumbuhan industri konstruksi, baik secara teknis maupun inovasi bahan bangunan, dapat memberikan manfaat lebih bagi perseroan dan meningkatkan daya saing perseroan dalam industrinya. Sehingga perseroan tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi namun juga terus berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi dan proses produksi," kata Junaedi.
Selain itu, perluasan produk untuk menghasilkan lebih banyak variasi bahan bangunan berbasis PVC merupakan salah satu faktor yang memiliki prospek masa depan cerah. Hal ini dikarenakan, keuntungan dari bahan PVC yang sangat elastis, harga yang rendah, daya tahan tinggi, dan digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan, seperti plafon PVC, wallpaper PVC dan lain sebagainya.
Junaedi pun menjelaskan, dengan menjadi perusahaan terbuka, PT Multi Makmur Lemindo Tbk akan lebih dikenal di industrinya, kemudian setiap proses IPO dari awal sampai dengan saat ini membuat perseroan semakin berkembang secara Good Corporate Governance dan berharap kedepannya dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders.
Â
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/4/2023). Multi Makmur Lemindo mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-30 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Multi Makmur Lemindo mencatatkan saham perdana dengan kode saham PIPA. Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 925 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham PIPA akan mencatatkan saham sejumlah 3,42 miliar saham.Â
Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 105 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 97,12 miliar. Sebagai pemanis, PIPA juga secara bersamaan menerbitkan 832,5 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 10:9. Artinya, tiap pemegang 10 saham baru akan mendapatkan 9 waran.
Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 110 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 91,57 miliar. Multi Makmur Lemindo menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan oleh perseroan dengan rincian sekitar Rp 19,29 miliar akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru PIPA PVC & HDPE serta FITTING PVC yang terletak di Komplek Industri Buditec, Kecamatan Jawilan, Cikande, Kabupaten Serang Barat.
Total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 10.952 meter persegi (fasilitas pabrik) yang akan mulai dibangun pada kuartal II 2023. Sekitar Rp 41,78 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta fasilitas pendukung produksi yang akan dibeli pada kuartal II 2023.
Â
Advertisement
Sisa Dana IPO
Kemudian, sekitar Rp 1,85 miliar akan digunakan untuk pembelian empat kendaraan operasional perseroan yang dibeli dari pihak ketiga dan tidak terafiliasi. Kendaraan operasional ini nantinya akan dipergunakan untuk mendukung transportasi pengangkutan material pipa dan bahan lainnya. Selanjutnya, sekitar Rp 3 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank Oke Indonesia.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Modal kerja perseroan akan digunakan oleh Perseroan untuk meningkatkan (kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan (building material) lainnya yakni untuk pembelian bahan baku langsung (seperti Resin PVC, Resin HDPE, bahan kimia aditif dan kimia lainnya).
Selain itu, sisanya akan digunakan juga untuk pembelian bahan baku pendukung, biaya overhead pabrik, pembayaran upah tenaga kerja langsung dan tenaga kerja pembantu, pembayaran keperluan administrasi dan utilitas kantor pusat, biaya perizinan, biaya distribusi dan pengangkutan, biaya pemasaran, biaya promosi, biaya iklan serta biaya penjualan perseroan.
Sedangkan penggunaan waran seri I perseroan akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja perseroan dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan (building material) lainnya.
Â