Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 USD 60,12 juta. Dividen tersebut setara dengan USD 0,00605.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (17/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 Mei 2023.
Baca Juga
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 200,40 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 1,91 miliar serta total ekuitas senilai USD 2,35 miliar.
Advertisement
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Mei 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 17 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 19 Mei 2023
- Recording date: 17 Mei 2023
- Pembayaran dividen: 31 Mei 2023
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan membagikan 30 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen sebesar USD 60,12 juta.
"Pemegang saham akan menerima sebesar USD 0,00605 untuk setiap satu saham yang dimilikinya dan akan dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal 31 Mei 2023," kata Presiden Direktur Vale indonesia Febriany Eddy dalam keterangan resminya, Jumat, 5 Mei 2023.
Selanjutnya, pemegang saham menyetujui pengangkatan Abu Ashar dan Matt Cherevaty masing-masing sebagai Direktur Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.
Susunan Pengurus
Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.
Dengan demikian, berikut ini susunan terbaru dari manajemen Vale Indonesia:
Direksi
- Presiden Direktur : Febriany Eddy
- Wakil Presiden Direktur : Adriansyah Chaniago
- Direktur : Bernardus Irmanto
- Direktur : Vinicius Mendes Ferreira
- Direktur : Abu Ashar
- Direktur : Matt Cherevaty
Komisaris
- Presiden Komisaris : Deshnee Naidoo
- Wakil Presiden Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris : Gustavo Garavaglia
- Komisaris : Fabio Ferraz
- Komisaris : Yusuke Niwa
- Komisaris : M. Jasman Panjaitan
- Komisaris : Farrah Carrim
- Komisaris Independen : Raden Sukhyar
- Komisaris Independen : Rudiantara
- Komisaris Independen : Dwia Aries Tina Pulubuhu
"Kami akan memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku sehubungan dengan perubahan direksi dan dewan komisaris perseroan tersebut," kata dia.
Advertisement
Realisasi Belanja Modal Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menganggarkan belanja modal senilai USD 580 juta atau setara Rp 8,43 triliun pada 2023. Hingga kuartal I 2023, Vale Indonesia telah serap belanja modal USD 58 juta atau sekitar Rp 848,90 miliar (asumsi kurs Rp 14.636 per dolar AS).
Direktur PT Vale Indonesia Tbk Bernardus Irmanto menuturkan, belanja modal tersebut untuk pengembangan proyek smelter di Kecamatan Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan Kecamatan Bahodopi, Sulawesi Tengah. Hingga kuartal I 2023, Vale Indonesia telah kucurkan belanja modal USD 58 juta.
“Dari 58 juta dolar AS itu, 25 juta dolar AS untuk belanja modal sustaining, dan sisanya untuk growth. Nanti di kuartal-kuartal selanjutnya akan naik, sehingga nanti diproyeksikan satu tahun penuh itu mencapai angka USD 580 juta,” tutur Irman dikutip dari Antara, ditulis Minggu (7/5/2023).
Presiden Direktur Vale Indonesia, Febiany Eddy menuturkan, harga nikel yang turun yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Umumnya penurunan harga komoditas akan mempengaruhi harga sahamnya.
Dikutip dari data London Metal Exchange (LME), harga nikel menurun sepanjang 2023 berjalan dengan harga nikel LME menurun sekitar 29,80 persen dari posisi USD 31.150 per ton pada awal tahun.
“Kita masih berharap bahwa level harga nikel di atas USD 20.000 per ton. Itu masih wajar dengan memperhatikan kondisi pasar saat ini. Jadi mungkin kalau turun hanya turun sesaat, tidak trennya turun terus menerus dalam waktu yang lama,” tutur dia.
Selain itu, Vale Indonesia juga memutuskan akan membagikan dividen tunai senilai USD 60,12 juta. Dividen yang dibagikan itu 30 persen dari laba bersih perseroan pada 2022.
Febri mengatakan, pemegang saham akan menerima USD 0,006 atau setara Rp 94 per saham yang dimiliki dan akan dibayarkan oleh perseroan pada 31 Mei 2023.
Produksi Nikel
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kenaikan volume produksi nikel menjadi 16.769 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal I 2023. Volume produksi nikel tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Perseroan terus menjaga keandalan operasional Furnace 4 setelah pembangunan kembali rampung tahun lalu. Pada Furnace 2, sebagai bagian dari strategi, kami telah melakukan perbaikan atap secara aman yang dilakukan lebih awal yaitu pada Maret 2023, dan bukan pada kuartal IV 2023," kata CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (22/4/2023).
Dia bilang, perbaikan pada Furnace 2 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemulihan penambangan dengan memaksimalkan armada tambang yang lebih kecil pada proyek bottom ore recovery. Adapun, volume produksi nikel perseroan menjadi 16.769 ton nikel dalam matte pada kuartal I 2023 atau meningkat 4 persen dari kuartal IV 2022 sebesar 16.183 ton.
Sementara itu, secara tahunan volume produksi nikel pada kuartal I 2023 tercatat mengalami peningkatan 21 persen dari 13.827 ton pada kuartal I 2022.
"Produksi pada kuartal I 2023 masing-masing sekitar 4 persen dan 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada kuartal IV 2023 dan kuartal I 2022," kata dia.
Dengan demikian, Vale Indonesia membidik produksi sekitar 70.000 ton pada 2023. "Target kami adalah untuk menghasilkan produksi secara aman dan berkelanjutan pada kisaran 70.000 ton pada 2023," pungkasnya.
Advertisement