Liputan6.com, Jakarta - Konglomerat Prajogo Pangestu membeli saham perusahaan yang dimiliknya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebanyak 4,6 juta lembar saham pada 5-6 September 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/9/2023), Prajogo Pangestu membeli 4.600.000 lembar saham BRPT dengan harga pelaksanaan Rp 1.154 per saham pada 5-6 September 2023.
Baca Juga
Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek Rp 5,30 miliar. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Sabtu, 16 September 2023.
Advertisement
Dengan transaksi pembelian saham itu, Prajogo Pangestu memiliki saham 66.727.962.073 atau setara 71,17 persen. Sebelumnya, ia memiliki 66.723.362.073 saham atau 71,17 persen saham BRPT.
Sementara itu, Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan usai mengumumkan IPO anak usaha pada Jumat, 15 September 2023. Saham BRPT ditutup menguat 10,94 persen ke posisi Rp 1.420 per saham.
Artikel konglomerat Prajogo Pangestu borong saham BRPT Rp 5,3 Miliar menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (17/9/2023):
1.Konglomerat Prajogo Pangestu Borong Saham BRPT Rp 5,3 Miliar
Konglomerat Prajogo Pangestu membeli saham perusahaan yang dimiliknya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebanyak 4,6 juta lembar saham pada 5-6 September 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu, 16 September 2023, Prajogo Pangestu membeli 4.600.000 lembar saham BRPT dengan harga pelaksanaan Rp 1.154 per saham pada 5-6 September 2023.
Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham tersebut merogoh kocek Rp 5,30 miliar. "Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Sabtu pekan ini.
Dengan transaksi pembelian saham itu, Prajogo Pangestu memiliki saham 66.727.962.073 atau setara 71,17 persen. Sebelumnya, ia memiliki 66.723.362.073 saham atau 71,17 persen saham BRPT.
2.Gagal Lindungi Anak-anak, TikTok Didenda USD 368 Juta di Eropa
Regulator teknologi besar Eropa telah memerintahkan TikTok untuk membayar denda €345 juta (USD 368 juta) usai memutuskan bahwa aplikasi tersebut gagal untuk melindungi anak-anak.
Melansir CNN, Sabtu (16/9/2023), Komisi Perlindungan Data Irlandia, yang mengawasi aktivitas TikTok di Uni Eropa, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah melanggar undang-undang privasi khas blok tersebut.
Investigasi yang dilakukan DPC menemukan bahwa pada paruh kedua 2020, pengaturan default TikTok tidak cukup melindungi akun anak-anak.
Misalnya, profil anak-anak yang baru dibuat ditetapkan ke publik secara default, yang berarti siapa pun di internet dapat melihatnya.
Menurut Regulator, TikTok tidak cukup mengungkapkan risiko privasi ini kepada anak-anak dan juga menggunakan apa yang disebut “pola gelap” untuk memandu pengguna agar tidak memberikan lebih banyak informasi pribadi mereka.
Pelanggaran lain terhadap undang-undang privasi UE, fitur TikTok yang dirancang sebagai kontrol orang tua dan dikenal sebagai Family Pairing tidak mengharuskan orang dewasa yang mengawasi akun anak diverifikasi sebagai orang tua atau wali sebenarnya dari anak tersebut.
Penyimpangan ini berarti bahwa secara teoritis setiap orang dewasa dapat melemahkan perlindungan privasi anak-anak.
Advertisement
3.29 Perusahaan Antre IPO di BEI, 8 Punya Aset Jumbo
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Adapun sampai dengan 15 September 2023, terdapat 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 66 emiten itu mencapai Rp 49,4 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.
Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer non-cyclicals.
"Hingga saat ini, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu (16/9/2023). Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.