Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik bergerak variatif pada hari Rabu pagi. Pergerakan ini terjadi menjelang rilis data inflasi dari China dan India.
Para investor di Asia juga menantikan keputusan Federal Reserve AS pada hari Rabu, yang akan datang beberapa jam setelah laporan inflasi AS untuk bulan Mei. Tingkat inflasi China pada bulan Mei diperkirakan akan meningkat sebesar 0,4%, sedikit lebih tinggi dari 0,3% yang terlihat pada bulan April.
Baca Juga
Secara terpisah, tingkat inflasi India juga diperkirakan akan naik sedikit menjadi 4,89%, menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom, sedikit lebih tinggi dari peningkatan 4,83% pada bulan April.
Advertisement
Indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 0,65% pada saat pembukaan, sementara indeks Topix mengalami penurunan yang lebih besar sebesar 0,7%. Jepang diperkirakan akan melihat indeks inflasi barang-barang korporatnya naik 2%, laju peningkatan tercepat sejak September 2023.
Namun, indeks saham Kospi Korea Selatan naik 0,24%, dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,84%.
Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,5% dan memperpanjang kerugian dari hari Selasa. Sedangkan, Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada pada 18.018, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 18.176,34. Pada level ini, indeks akan mencapai level terendahnya sejak 30 April.
Pada malam sebelumnya di AS, S&P 500 dan Nasdaq Composite naik ke penutupan tertinggi baru, dipimpin oleh saham Apple yang melonjak ke rekor tertinggi.
Indeks pasar yang luas naik 0,27%, ditutup pada 5.375,32, sementara Nasdaq Composite naik 0,88% dan ditutup di level 17.343,55. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun 0,31%.
Pada hari Selasa, para investor tampaknya mengambil keuntungan bergerakan saham Nvidia yang menjadi bintang kecerdasan buatan dan beralih ke Apple yang baru-baru ini mengungkap fitur-fitur baru yang dapat memicu gelombang pembaruan iPhone, kata para analis.
Produsen iPhone tersebut mencapai rekor tertinggi baru selama sesi tersebut, yang pertama sejak Desember lalu dan melompat hampir 7,3%. Saham Nvidia turun 0,7%.
IHSG Tinggalkan Posisi 6.900 Terseret Aksi Jual Investor Asing, Saham GOTO Anjlok 5,36%
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Selasa (11/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,95 persen ke posisi 6.855,69. Indeks LQ45 anjlok 1,93 persen ke posisi 867,77. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.932,46 dan terendah 6.855,69. Sebanyak 366 saham melemah sehingga menekan IHSG. 198 saham menguat dan 215 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 939.895 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.285. Investor asing jual saham Rp 1,17 triliun pada Selasa pekan ini. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 10,06 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri turun 2,45 persen. Selain itu, sektor saham basic susut 0,34 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,68 persen, dan sektor saham siklikal terpangkas 1,06 persen.
Selanjutnya, sektor saham kesehatan melemah 0,03 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,08 persen, sektor saham properti terbenam 0,90 persen. Lalu sektor saham teknologi susut 0,30 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,22 persen. Sementara itu, sektor saham energi naik 0,14 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,87 persen.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham GOTO merosot 5,36 persen ke posisi Rp 53 per saham. Saham GOTOdibuka turun tipis ke posisi Rp 55 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 56 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.988 kali dengan volume perdagangan 5.758.884 saham. Nilai transaksi harian Rp 305,8 miliar.
Selain itu, saham MIDI turun 0,49 persen ke posisi Rp 404 per saham. Harga saham MIDI dibuka naik dua poin ke posisi Rp 408 per saham. Harga saham MIDI berada di level tertinggi Rp 412 dan terendah Rp 404 per saham. Total frekuensi perdagangan 617 kali dengan volume perdagangan 63.983 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 miliar.
Saham BRPT terpangkas 4,83 persen ke posisi Rp 985 per saham. Harga saham BRPT dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.040 per saham. Saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.065 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 26.031 kali dengan volume perdagangan 3.262.744 saham. Nilai transaksi Rp 334,4 miliar.
Advertisement
Sentimen yang Bayangi IHSG
Mengutip Antara, kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, Bursa Asia didominasi pelemahan akibat ketidakpastian perekonomian dan politik global.
Hal ini dilatarbelakangi oleh aksi wait and see para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS pada hari ini yang diprediksi tetap pada level 3,4 persen secara tahunan.
“Sejalan dengan hal tersebut, pada Rabu, 12 Juni 2024, pekan ini, suku bunga AS juga akan dirilis dan diproyeksikan akan tetap pada level 5,25 sampai 5,50 persen,” demikian dikutip. Dari Eropa, Prancis sedang menghadapi gonjang-ganjing politik, yang mana partai sayap kiri yang didukung oleh Presiden Emanuel Macron kalah dalam pemilu Uni Eropa melawan sayap kanan,"
Hal ini menghidupkan kembali kekhawatiran terhadap kepemimpinan sayap kiri tersebut, oleh karenanya Euro terguncang dan mencapai level terendah selama 1 bulan pada kemarin malam.
Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) merilis tingkat suku bunganya pada Jumat pekan ini, yang diproyeksikan tetap pada level yang sama. namun sepertinya BoJ akan memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasinya sebagai langkah untuk meningkatkan suku bunganya.