Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Selasa, 30 Juli 2024. Koreksi IHSG mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
Mengutip Antara, Rabu (31/7/2024), IHSG ditutup tergelincir 47,04 poin atau 0,65 persen ke posisi 7.241,85. Sedangkan indeks LQ45 turun 9,84 poin atau 1,07 persen ke posisi 910,75. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.010.938 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,92 miliar lembar saham senilai Rp13,91 triliun. Sebanyak 260 saham naik 305 saham menurun, dan 220 saham tidak bergerak nilainya.
Baca Juga
"Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memulai pertemuan kebijakan dua harinya pada Selasa, 30 Juli 2024 dan Rabu, 31 Juli 2024," demikian dikutip dari tim riset PT Philip Sekuritas Indonesia.
Advertisement
Suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) akan dipertahankan di kisaran 5,25-5,5 persen, investor berharap adanya petunjuk mengenai kapan siklus penurunan suku bunga akan dimulai dan berapa kali penurunan suku bunga akan dilakukan pada 2024.
Investor di Amerika Serikat (AS) mendapatkan kesempatan untuk merespons rilis data inflasi AS pada Jumat, 26 Juli 2024, yang memperkuat spekulasi The Fed bersiap memangkas suku bunga acuan pada September 2024.
Sesuai harapan, data Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index naik 0,1 persen month to motnh (mtm) dan 2,5 persen year on year (yoy) pada Juni 2024.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat dipimpin oleh sektor kesehatan yang naik sebesar 0,75 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,28 persen dan 0,08 persen.
Sedangkan, delapan sektor saham turun antara lain sektor transportasi dan logistik turun paling dalam minus 1,20 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,84 persen dan 0,40 persen.
Â
Â
Bursa Saham Asia
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu MBTO, HELI, NASI, WEHA dan ELIT. Sementara itu, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PPRI, PURI, ITMA, IOTF, dan BULL.
Bursa saham regional Asia pada Selasa sore antara lain indeks Nikkei melemah 1.285,39 poin atau 3,28 persen ke 37,869,50, indeks Hang Seng melemah 306,08 poin atau 1,77 persen ke 17.004,97, indeks Shanghai melemah 15,20 poin atau 0,52 persen ke 2.886,73, dan indeks Strait Times menguat 30,48 poin atau 0,88 persen ke 3.430,33.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Sebelumnya, mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Â
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.Â
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.Â
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Â
Advertisement