IHSG Merosot 0,70% pada 5-9 Agustus 2024, Apa Sebabnya?

Selain laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah, kapitalisasi pasar bursa susut Rp 108 triliun pada 5-9 Agustus 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Agu 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 15:00 WIB
IHSG Merosot 0,70% pada 5-9 Agustus 2024, Apa Sebabnya?
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada pada perdagangan 5-9 Agustus 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada pada perdagangan 5-9 Agustus 2024. Koreksi IHSG didorong sentimen global terutama dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (10/8/2024), IHSG melemah 0,70 persen ke posisi 7.256,99 dari posisi pekan lalu di 7.308,12. Kapitalisasi pasar bursa merosot 0,87 persen menajdi Rp 12.302 triliun dari Rp 12.410 triliun pada penutupan pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 6,53 persen menjadi Rp 9,63 triliun dari Rp 10,31 triliun pada pekan lalu. Investor asing beli saham Rp 1,1 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 1,42 triliun.

Di sisi lain, peningkatan tertinggi terjadi pada frekuensi harian bursa yang naik 4,15 persen menjadi 918 ribu kali transaksi dari pekan lalu 942 ribu kali transaksi. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian sepekan sebesar 3,6 persen menjadi 16 miliar saham dari 15,44 miliar saham pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 0,7 persen selama sepekan didorong sejumlah faktor. Pertama, rilis data pengangguran Amerika Serikat yang meningkat menjadi 4,3 persen. “Hal ini menyebabkan kekhawatiran investor akan ada perlambatan ekonomi Amerika Serikat,” kata dia.

Kedua, aksi jual oleh investor imbas kenaikan suku bunga Jepang. Ketiga, probabilitas pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) sebesar 50 basis poin pada September 2024. “Keempat, meningkatnya kembali ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ujar dia.

Herditya menuturkan, pada perdagangan Senin, 12 Agustus 2024, IHSG akan rawan koreksi dengan level support 7.219 dan level resistance di 7.267. “Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah dan investor masih mencermati akan beberapa rilis data di Amerika Serikat dan China,” ujar dia.

Pencatatan Saham

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama sepekan pada periode 5-9 Agustus 2024, terdapat 2 pencatatan perdana saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) dan PT Esta Indonesia Tbk (NEST).

Pembukaan perdagangan BEI pada Rabu, 7 Agustus 2024 dilakukan oleh DOSS sebagai perusahaan ke 33 yang tercatat di BEI pada 2024. DOSS merupakan perusahaan ritel yang bergerak di bidang penjualan produk-produk fotografi dan videografi. Saham DOSS tercatat di Papan Pengembangan BEI dan masuk dalam sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Barang Elektronik Konsumen.

Pada hari berikutnya yakni Kamis, 8 Agustus 2024 pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh NEST dalam rangka pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI. NEST menjadi perusahaan ke-34 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. NEST merupakan produsen sarang burung walet yang bergerak pada sektor Barang Konsumen Primer dengan sub industri Ikan, Daging & Produk Unggas.

Kinerja IHSG 29 Juli-2 Agustus 2024

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia kompak berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 29 Juli-2 Agustus 2024. Pergerakan IHSG dibayangi data ekonomi Amerika Serikat hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/8/2024), IHSG naik 0,27 persen ke posisi 7.308,12 dari pekan lalu di posisi 7.288,16. Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,39 persen menjadi Rp 12.410 triliun dari Rp 12.362 triliun. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 21,25 persen menjadi Rp 10,31 triliun dari Rp 8,50 triliun pada pekan sebelumnya.

Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian merosot 14,07 persen menjadi 15,44 miliar saham dari 17,97 miliar saham. Transaksi frekuensi harian turun 5,13 persen menjadi 942 ribu kali transaksi dari pekan lalu sebanyak 993 ribu kali transaksi.

Pada Jumat, 2 Agustus 2024, investor asing beli saham Rp 474,43 miliar. Investor asing beli saham Rp 2,78 triliun selama sepekan. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 323,70 miliar.

Selama sepekan sektor saham beragam. Sektor saham teknologi pimpin koreksi pada pekan ini. Sektor saham teknologi susut 2,19 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur turun 1,74 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal merosot 1,06 persen, dan sektor saham transportasi dan logistik terpangkas 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham properti dan real estate melonjak 2,95 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham konsumer siklikal naik 2,47 persen, sektor saham keuangan naik 1,2 persen. Lalu sektor saham basic materials bertambah 1,03 persen, sektor saham industri menanjak 0,88 persen, sektor saham energi bertambah 0,74 persen dan sektor saham perawatan kesehatan naik 0,67 persen.

 

Sentimen yang Bayangi IHSG

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, ada sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG. Pertama, rilis data pekerjaan dan manufaktur Amerika Serikat. Kedua, FOMC MeetinG. Bank sentral AS memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di 5,5 persen.

Ketiga, rilis data manufaktur China yang cenderung melambat. Keempat, rilis inflasi Indonesia yang turun. “Kelima, pergerakan harga nilai tukar rupiah dan komoditas dunia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Pada perdagangan Senin, 5 Agustus 2024, ia menuturkan, IHSG rawan koreksi dengan level support dan resistance 7.255-7.337.

"Kami perkirakan IHSG akan dipengaruhi oleh adanya rilis data nonfarm payrolls AS nanti malam, kemudian aka nada rilis data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia,” kata dia.

Herditya mengatakan, secara konsensus GDP Indonesia cenderung kontraksi ke level 5 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan kuartal I 2024. “Diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi IHSG,” tutur dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya