32 Perusahaan Antre Melantai di Bursa, Sektor Apa Paling Banyak?

Adapun sampai dengan 27 September 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Okt 2024, 10:47 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 10:47 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 27 September 2024, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,15 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 32 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

“Hingga saat ini, terdapat 32 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Selasa (1/10/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 18 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

  • 3 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 5 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 4 Perusahaan dari sektor energy
  • 2 Perusahaan dari sektor financials
  • 2 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 4 Perusahaan dari sektor industrials
  • 2 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 3 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

Pipeline Obligasi

Saat ini, Bursa mencatat penerbitan 108 emisi dari 64 penerbit EBUS dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 91,9 triliun. Hingga 27 September 2024, terdapat 21 emisi dari 16 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline obligasi.

Lebih lanjut, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

  • 2 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 1 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 3 Perusahaan dari sektor energy
  • 5 Perusahaan dari sektor financials
  • 0 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 2 Perusahaan dari sektor industrials
  • 0 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 1 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • 2 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pipeline Rights Issue

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, masih terdapat 15 perusahaan tercatat dalam pipeline. Adapun per 20 September 2024, telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun.

Selanjutnya, 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut:

  • 1 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 8 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 4 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 4 Perusahaan dari sektor energy
  • 5 Perusahaan dari sektor financials
  • 0 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 0 Perusahaan dari sektor industrials
  • 1 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 0 Perusahaan dari sektor technology
  • 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya