Liputan6.com, Jakarta - Dalam serangkaian kejadian penuh emosi dan rahasia, berbagai karakter saling berhadapan dengan tantangan pribadi dan hubungan yang rumit. Dari kegagalan pitching hingga rahasia keluarga yang terungkap, setiap momen menambah ketegangan dalam drama yang memikat ini.
Raisa melempar proposal ke meja dengan keras, wajahnya dipenuhi kemarahan. Beno, Oggy, dan Mario, yang dikenal sebagai BOM, saling bertukar pandang dengan kebingungan, meskipun tetap berusaha tenang.
Advertisement
Baca Juga
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 11 Maret 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Cinta di Ujung Sajadah Episode Selasa 11 Maret 2024 Pukul 20.05 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Selasa 11 Maret 2024 Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Aku GAGAL meyakinkan Fattah dengan proposal ini! serunya.
Advertisement
Di tengah ruangan, Gema berdiri dengan penuh semangat, menikmati sorotan yang tertuju padanya. Baiklah, teman-teman! Hari ini, aku akan membacakan puisi untuk seseorang yang spesial! serunya. Kiara langsung terdiam, dan secara refleks merapikan rambutnya.
Sementara itu, Fattah merasa cemas saat melihat Zara keluar dari studio. Meski berusaha tampak santai, Zara tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Zara, ada apa? tanya Fattah dengan nada khawatir. Zara menatapnya dengan rasa terima kasih. Terima kasih sudah peduli. Tapi aku BAIK-BAIK SAJA, jawabnya.
Zara kemudian melangkah masuk ke rumah Aqeela. Namun, sebelum ia sempat berbicara, Mayang menyodorkan sepucuk surat kepadanya. Ini adalah surat pernyataan bahwa kamu tidak akan memberitahu siapa pun bahwa Aqeela... bukan anak kandungku, kata Mayang. Zara menatapnya dengan ketidakpercayaan.
Di tempat lain, Aqeela membuka pagar dan mendekati Mohan. Mereka masuk ke dalam rumah, dan seorang sekretaris menyambut mereka dengan senyum profesional, lalu meletakkan sebuah map di meja.
Mohan menghela napas, Aku nggak butuh ini. Aku bukan tipe orang yang akan membicarakan hal yang tidak perlu, Qeel.
Di restoran yang mewah dan elegan, Diah duduk dengan anggun di salah satu meja VIP, tersenyum puas melihat suasana yang telah disiapkan Al dengan sempurna. Zara masuk dengan langkah hati-hati, dan Diah segera menyapanya dengan senyum. Zara, akhirnya kamu datang juga, katanya.