Internet Lumpuh, Korut Sebut AS Seperti Anak Ingusan

Korut menuding AS sebagai pihak yang bertanggungjawab atas tumbangnya jaringan internet negara itu dalam beberapa hari terakhir.

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Des 2014, 14:05 WIB
Diterbitkan 27 Des 2014, 14:05 WIB
Wartawan Kami Sudah Nonton `The Interview`, Begini Katanya
The Interview, film kontroversial memicu studio dibobol hacker, rilis di Amerika Serikat tepat hari Natal. Seperti apa ceritanya?

Liputan6.com, Kemelut antara Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) belum juga berakhir. Kali ini, Korut menuding AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tumbangnya jaringan internet negara itu dalam beberapa hari terakhir. 

Jaringan internet utama Korut diketahui mengalami ganguaan berkala pada awal pekan ini. Sejumlah dugaan mengenai masalah itu bermunculan, mulai dari gangguan teknologi hingga serangan hacker.

Tak lama berselang, Korut mengeluarkan pernyataan dan menuduh AS sebagai dalang dari lumpuhnya jaringan internet negara tersebut. Bahkan Korut menyebut AS seperti anak ingusan, karena melakukan serangannya secara sembunyi-sembunyi.

"Amerika Serikat dengan ukuran fisik yang besar, tapi tidak malu bermain secara sembunyi-sembunyi seperti anak kecil dengan hidung berair karena telah mulai menggangu operasional internet dari media utama republik kita. Ini benar-benar menggelikan," kata juru bicara Komisi Pertahanan Nasional Korut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/12/2014).

Juru bicara itu sekaligus kembali membantah tudingan Federal Bureau of Investigation (FBI) bahwa Korut adalah dalang dari serangan cyber terhadap Sony Pictures. Dia menuntut AS memberikan bukti atas tuduhan tersebut.

Seperti diketahui, Korut selama ini diduga sebagai dalang dari sebuah kelompok hacker yang menyerang Sony Pictures. Serangan ini disinyalir muncul karena Korut keberatan atas penayangan film komedi terbaru Sony, The Interview, yang menceritakan tentang upaya pembunuhan terhadap pimpinan Korut, Kim Jong Un.

Sony pada awalnya membatalkan penayangan The Interview, kemudian kembali mengubah keputusannya setelah mendapatkan kritikan dari Presiden AS, Barack Obama. Obama saat itu mengkritik Sony karena tunduk pada tekanan Korut.

"Obama sebaiknya mendorong dirinya untuk membersihkan semua perbuatan jahat yang dilakukan AS atas kebijakan permusuhan melawan (Korut), jika dia mencari perdamaian di AS. Maka semuanya akan baik-baik saja," ungkap juru bicara itu.

Di sisi lain, pihak berwenang AS mengatakan bahwa negara itu tidak terlibat dalam masalah jaringan internet Korut.

(din/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya