Kian Agresif, Uber Investasi Rp 13,5 Triliun di India

Layanan penyewaan kendaraan, Uber Technologies Inc, kian agresif mengembangkan bisnisnya di India.

oleh Andina Librianty diperbarui 01 Agu 2015, 11:21 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 11:21 WIB
Tak Hanya di Indonesia, Layanan Taksi Uber Juga Bermasalah di AS
Uber Taxi App (downtownrob.com)

Liputan6.com, India - Layanan penyewaan kendaraan, Uber Technologies Inc, kian agresif mengembangkan bisnisnya di India. Perusahaan akan berinvestasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun dalam sembilan bulan ke depan di negara tersebut.

Investasi tambahan itu akan digunakan untuk meningkatkan operasional, memperluas layanan ke kota-kota lain, serta mengembangkan berbagai produk baru dan solusi pembayaran. India adalah salah satu pasar potensial Uber, di luar Tiongkok.

"Uber mengalami pertumbuhan di India yang merupakan pasar potensial bagi kami. India juga dengan cepat menjadi pasar terbesar secara geografis bagi Uber di luar Amerika Serikat (AS)," kata President of Uber India, Amit Jain, seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/8/2015).

Kendati mengucurkan investasi yang besar di India, bisnis Uber tidak berjalan mulus karena pernah diblokir oleh pemerintah.

India pada Desember lalu meminta berbagai layanan taksi berbasis internet untuk menangguhkan operasional, pasca pengendara kontrak Uber dituduh melakukan pemerkosaan.

Namun pada awal bulan ini, pengadilan New Delhi mencabut pemblokiran tersebut, sehingga Uber bisa beroperasi dan mengajukan kembali lisensinya. Uber telah mengajukan lisensi di New Delhi dan terus melanjutkan operasional, meski belum mendapatkan persetujuan.

Uber saat ini beroperasi di 57 negara, termasuk Indonesia. Perusahaan diestimasi bernilai lebih dari US$ 40 miliar atau sekitar Rp 540 triliun.

(din/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya